KH Nurul Huda Djazuli, yang akrab disapa Kiai Da, adalah salah satu ulama terkemuka di Indonesia dan pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Mojo, Kediri, Jawa Timur. Beliau dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai ilmu dan memiliki dedikasi tinggi dalam mengajar serta membimbing para santri.
Silsilah dan Latar Belakang Keluarga KH Nurul Huda Djazuli
Lahir sebagai putra keempat dari pasangan KH Ahmad Djazuli Utsman dan Nyai Hj Rodliyah Djazuli, Kiai Da tumbuh dalam lingkungan keluarga yang kental dengan tradisi keagamaan. Ayahnya, KH Ahmad Djazuli Utsman, adalah pendiri Pondok Pesantren Al Falah Ploso dan dikenal sebagai ulama yang sangat mencintai kegiatan mengaji. Kiai Da memiliki 10 saudara, di antaranya:
- KH. Zainuddin Djazuli (Alm)
- Siti Azizah (meninggal di usia 1 thn)
- Hadziq (meninggal di usia 9 bln)
- KH. Nurul Huda Djazuli
- KH. Hamim Djazuli atau Gus Miek (Alm)
- KH. Fuad Mun’im Djazuli (Alm)
- Mahfudz (meninggal di usia 3 thn)
- Makmun (meninggal di usia 7 bln)
- KH. Munif Djazuli (Alm)
- Ibu Nyai Hajjah Lailatul Badriyah Djazuli
- Su’ad (meninggal di usia 4 bln)
Lingkungan keluarga yang religius ini membentuk karakter Kiai Da menjadi sosok yang teguh dalam menjalankan ajaran Islam dan berkomitmen tinggi dalam dunia pendidikan agama.
Pendidikan dan Guru KH Nurul Huda Djazuli
Sejak kecil, Kiai Da mendapatkan pendidikan langsung dari ayahnya, KH Ahmad Djazuli Utsman. Selain itu, beliau juga menimba ilmu dari KH Mahrus Ali, pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Melalui bimbingan kedua tokoh ini, Kiai Da mendalami berbagai disiplin ilmu agama, termasuk tafsir, hadis, dan fikih.
Peran di Pondok Pesantren Al Falah Ploso
Sebagai pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kiai Da meneruskan tradisi keilmuan yang telah dirintis oleh ayahnya. Beliau dikenal sangat tekun dalam mengajar dan tidak mengenal kata libur dalam kegiatan mengaji. Meskipun usia beliau sudah lanjut dan harus menggunakan kursi roda, semangatnya dalam membimbing santri tidak pernah surut. Beliau rutin mengajarkan kitab-kitab penting seperti Shahih Bukhari dan Tafsir Jalalain kepada para santri.
Kehidupan Pribadi dan Keluarga
Dalam kehidupan pribadinya, Kiai Da dikenal sebagai sosok yang sederhana dan bersahaja. Beliau menikah dan dikaruniai beberapa anak, salah satunya adalah KH Muhammad Abdurrahman Al Kautsar, yang akrab disapa Gus Kautsar. Gus Kautsar saat ini juga aktif dalam kegiatan keagamaan dan menjadi panutan bagi generasi muda.
Selain itu, Kiai Da juga memiliki pengaruh yang luas, tidak hanya di kalangan santri, tetapi juga di masyarakat umum. Beliau sering didatangi oleh berbagai kalangan, mulai dari masyarakat biasa hingga pejabat tinggi, termasuk gubernur dan presiden, yang meminta nasihat dan wejangan darinya. Hal ini menunjukkan kedalaman ilmu dan kebijaksanaan yang dimiliki oleh Kiai Da.
Dedikasi terhadap Pendidikan dan Dakwah
Sepanjang hidupnya, Kiai Da mendedikasikan dirinya untuk pendidikan dan dakwah. Beliau menekankan pentingnya ta’lim wa ta’allum (belajar dan mengajar) sebagai landasan utama dalam kehidupan seorang Muslim. Dedikasinya yang tinggi dalam mengajar dan membimbing santri menjadikan Pondok Pesantren Al Falah Ploso sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam yang disegani dan menjadi rujukan bagi masyarakat.
Warisan dan Pengaruh
Warisan terbesar Kiai Da adalah dedikasinya dalam mengajar dan membimbing para santri. Beliau mewariskan semangat cinta terhadap ilmu dan komitmen tinggi dalam menjalankan ajaran Islam. Pengaruhnya terasa luas, tidak hanya di lingkungan pesantren, tetapi juga di masyarakat umum yang menghormati dan menjadikannya sebagai panutan.
Melalui peran dan dedikasinya, Kiai Da telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan pendidikan Islam di Indonesia. Semangat dan keteladanannya akan terus menginspirasi generasi mendatang dalam menuntut ilmu dan mengamalkan ajaran Islam.












Respon (15)
Komentar ditutup.