Silsilah Keluraga KH Ahmad Zamachsyarin

Silsilah Keluarga KH Ahmad Zamachsyarin
sumber : google

KH. Ahmad Zamachsyari, yang akrab disapa Gus Mad, lahir pada 16 Juni 1943 di Kampung Peneleh, Surabaya. Beliau merupakan putra kedua dari delapan bersaudara, buah hati dari pasangan KH. Ahmad Rifa’i Basuni dan Nyai Hj. Asmah binti Siddiq. Ayahnya, KH. Ahmad Rifa’i Basuni, dikenal sebagai pendiri Pondok Pesantren Al-Fattah di Singosari, Malang.

Silsilah Keluarga KH Ahmad Zamachsyarin

Keluarga KH. Ahmad Zamachsyari memiliki tradisi keilmuan dan keagamaan yang kuat. Ayahnya, KH. Ahmad Rifa’i Basuni, adalah seorang ulama terkemuka yang mendirikan Pondok Pesantren Al-Fattah, sebuah lembaga pendidikan Islam yang berfokus pada pengajaran ilmu-ilmu agama dan pembentukan karakter santri. Sementara itu, ibunya, Nyai Hj. Asmah binti Siddiq, berasal dari keluarga yang juga memiliki latar belakang keagamaan yang kental, mendukung penuh perjuangan suaminya dalam mengembangkan pendidikan Islam.

Sebagai anak kedua dari delapan bersaudara, KH. Ahmad Zamachsyari tumbuh dalam lingkungan keluarga yang harmonis dan religius. Saudara-saudaranya antara lain:

  1. Nyai Maghfiroh (lahir tahun 1941)
  2. Nyai Mahmudah (lahir tahun 1945)
  3. Kyai Muhammad Ja’far (lahir tahun 1947)
  4. Nyai Mustainah (lahir tahun 1949)
  5. Nyai Mutiah (lahir tahun 1951)
  6. Kyai Mutamakkin (lahir tahun 1953)
  7. Nyai Maftuhah (lahir tahun 1955)

Kedekatan dan dukungan antar saudara menjadi salah satu faktor penting dalam pembentukan karakter dan semangat dakwah KH. Ahmad Zamachsyari.

Pendidikan dan Pengaruh Keluarga

Sejak usia dini, KH. Ahmad Zamachsyari mendapatkan pendidikan agama yang intensif dari ayahnya. Lingkungan pesantren yang didirikan oleh sang ayah menjadi tempat pertama bagi beliau dalam menimba ilmu dan memahami nilai-nilai keislaman. Selain itu, peran ibunya sebagai pendidik di rumah turut membentuk kepribadian dan spiritualitas beliau.

Pengaruh keluarga yang kuat dalam bidang keagamaan mendorong KH. Ahmad Zamachsyari untuk melanjutkan tradisi dakwah dan pendidikan Islam. Beliau dikenal memiliki semangat belajar yang tinggi, selalu haus akan ilmu, dan bertekad untuk mengamalkan serta menyebarkan pengetahuan yang diperolehnya.

Baca Juga  Silsilah Keluarga Nyai Hj Sinta Nuriyah Wahid

Peran dalam Pengembangan Pendidikan Islam

Terinspirasi oleh perjuangan ayahnya dalam mendirikan dan mengelola pesantren, KH. Ahmad Zamachsyari bertekad untuk melanjutkan dan mengembangkan warisan tersebut. Beliau menyadari pentingnya pendidikan Islam yang adaptif terhadap perkembangan zaman tanpa mengesampingkan nilai-nilai tradisional. Dengan visi tersebut, beliau mendirikan Pesantren Modern Al-Rifa’ie di Malang, yang mengintegrasikan kurikulum pendidikan agama dengan pengetahuan umum.

Gus Mad terinspirasi untuk mendirikan sebuah Pondok Pesantren Modern. Ia berkeinginan mengubah Pondok Al-Fattah, yang merupakan milik ayahnya, menjadi pesantren dengan konsep modern. Namun, rencana tersebut mendapat penolakan dari saudara-saudaranya yang ingin mempertahankan sistem salafiyah yang telah diterapkan sejak awal di pondok tersebut.

Demi menjaga keharmonisan keluarga, Gus Mad akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Singosari, tempat ia dibesarkan. Ia kemudian memilih menetap di daerah Ketawang, Gondanglegi, Kabupaten Malang. Di lokasi baru ini, ia membeli sebidang tanah seluas 8.200 meter persegi dari H. Nasir dengan harga Rp 25 juta.

Pada saat itu, tanah yang dibeli Gus Mad masih berupa lahan semak belukar dan termasuk wilayah yang tandus. Ketawang sendiri sebelumnya dikenal sebagai kawasan yang marak dengan aktivitas perjudian dan mabuk-mabukan. Suasananya sangat sunyi, dan saat malam tiba, daerah tersebut gelap gulita.

Jarak antara satu rumah dengan rumah lainnya cukup jauh, bahkan bisa mencapai beberapa kilometer. Namun, kondisi ini tidak menghalangi tekad Gus Mad untuk mendirikan pesantren impiannya. Langkah pertama yang ia lakukan adalah membangun rumah untuk tempat tinggalnya bersama keluarga, baru kemudian ia memulai pembangunan pondok pesantren.

Warisan dan Pengaruh Keluarga

Keluarga besar KH. Ahmad Zamachsyari terus melanjutkan dedikasi dalam bidang pendidikan dan dakwah Islam. Saudara-saudaranya juga berperan aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial, mendukung visi dan misi yang telah dirintis oleh orang tua mereka. Kebersamaan dan komitmen keluarga ini menjadi contoh teladan bagi masyarakat sekitar dalam membangun komunitas yang berlandaskan nilai-nilai Islam.

Baca Juga  Silsilah Keluarga Nyai Hj Nonoh Hasanah

Kesimpulan

Silsilah keluarga KH. Ahmad Zamachsyari menunjukkan betapa kuatnya pengaruh lingkungan keluarga dalam membentuk karakter dan dedikasi seseorang terhadap agama dan pendidikan. Dengan latar belakang keluarga yang religius dan berpendidikan, beliau mampu melanjutkan dan mengembangkan warisan orang tuanya, memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan pendidikan Islam di Indonesia. Semangat dan dedikasi keluarga ini menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam mengabdikan diri untuk kemajuan umat dan bangsa.

baca juga : Silsilah Keluarga KH Nurul Huda Djazuli

Referensi

Diolah dan dikembangkan dari data-data yang dimuat di situs: laduni.id