Silsilah Keluarga KH Sadoellah Nawawi

Silsilah Keluarga KH Sadoellah Nawawi
sumber : google

Silsilah Keluarga KH Sadoellah Nawawi

Silsilah Keluarga KH Sadoellah Nawawi yang lahir pada tahun 1922 di Sidogiri, sebagai anak kedua dari pasangan KH. Nawawie bin Noerhasan Sidogiri dan Nyai Asyfi’ah. Ayahnya, KH. Nawawie, adalah seorang ulama besar dan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), yang turut andil dalam perancangan lambang organisasi tersebut. Keluarga ini dikenal memiliki komitmen kuat terhadap pendidikan dan penyebaran ajaran Islam.

Kakaknya yang seayah dan seibu adalah KH. Siradjul Millah-Waddin, sedangkan adiknya KH. Hasani dan seorang perempuan yang meninggal pada usia 4 (empat) tahun.

Kyai Sa’doellah menikah dengan Nyai Sa’diyah binti KH. Syamsul Arifin dari Bondowoso tahun 1953 M. Dua hari setelah pernikahannya, Kyai Sa’doellah diberi seekor burung Kakak Tua oleh temannya. Setiap melihat beliau, burung ini mengangkat satu kakinya dan memekikkan kata, “Merdeka!”. Dari pernikahan beliau dikaruniai satu putri dan satu putra, yakni: Ning Dewi Hikmatus Sa’diyah (Istri Mas Muzammil Ma’shum Probolinggo) dan Mas D. Nawawy Sa’Doellah.

KH. Nawawie, abahnya, adalah ulama besar yang menjadi salah seorang pendiri jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU). Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri ini menyetujui pendirian NU dengan syarat tidak mengurus uang (baca: tidak mengambil iuran pada anggota).

Masa Kecil dan Hubungan Keluarga

Sejak kecil, KH. Sa’doellah menunjukkan kedekatan yang luar biasa dengan ayahnya. Beliau sering meniru apa yang dilakukan oleh sang ayah dan selalu mengikuti ke mana pun ayahnya pergi. Kedekatan ini mencerminkan hubungan harmonis dalam keluarga, di mana nilai-nilai keagamaan dan moral ditanamkan sejak dini. Selain itu, interaksi beliau dengan saudara-saudaranya juga sangat akrab. Misalnya, beliau sering berboncengan dengan kakaknya, KH. Cholil, menggunakan sepeda ontel, dan tidur di kasur yang sama. Namun, setelah berkeluarga, sikapnya berubah menjadi lebih formal, menunjukkan rasa hormat yang mendalam kepada saudara-saudaranya dengan menggunakan bahasa yang lebih sopan.

Baca Juga  Biografi Lengkap KH. Syukri Imam Ghazali Beserta Ajarannya

Pernikahan dan Kehidupan Keluarga

Pada tahun 1953, KH. Sa’doellah menikah dengan Nyai Sa’diyah binti KH. Syamsul Arifin dari Bondowoso. Pernikahan ini mempererat hubungan antara dua keluarga ulama terkemuka, memperkaya tradisi keilmuan dan keagamaan di lingkungan mereka. Dua hari setelah pernikahannya, beliau menerima hadiah seekor burung Kakak Tua yang unik, yang setiap kali melihatnya akan mengangkat satu kaki dan memekikkan kata “Merdeka!”. Hal ini menambah keceriaan dalam rumah tangga mereka. Setelah sekitar sembilan tahun, pasangan ini dikaruniai seorang putri bernama Dewi Hikmatus Sa’diyah, yang kemudian menikah dengan Mas Muzammil Ma’shum dari Probolinggo. Lima tahun kemudian, lahir putra mereka, Nawawy Sa’doellah, yang menikah dengan Hilmiyah binti H. Yahya dari Pasuruan. Sebagai kepala keluarga, KH. Sa’doellah dikenal sangat mengayomi dan penuh kasih sayang, sering membawa anak-anaknya bahkan dalam kegiatan rapat dengan pengurus pesantren.

Peran dalam Pesantren dan Masyarakat

Setelah masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, KH. Sa’doellah kembali mengabdikan dirinya di Pondok Pesantren Sidogiri. Beliau menjabat sebagai Penanggung Jawab sekaligus Ketua Umum pesantren tersebut. Di bawah kepemimpinannya, banyak kebijakan dan gagasan yang diterapkan untuk memajukan pesantren, terutama dalam hal administrasi dan pengorganisasian. Salah satu inisiatif pentingnya adalah pendirian koperasi pesantren pada tahun 1961, yang awalnya berupa toko-toko kecil dan kini telah berkembang pesat dengan omzet mencapai miliaran rupiah. Selain itu, beliau juga sangat memperhatikan kesejahteraan anggota keluarga besar pesantren, memberikan berbagai fasilitas dan kemudahan untuk mendukung kehidupan mereka.

Warisan dan Pengaruh Keluarga

Keluarga besar KH. Sa’doellah Nawawie terus melanjutkan dedikasi dalam bidang pendidikan dan dakwah Islam. Generasi penerus aktif terlibat dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial, meneruskan semangat dan komitmen yang telah diwariskan. Keluarga ini menjadi teladan dalam menjaga nilai-nilai keagamaan dan kontribusi nyata bagi masyarakat luas. Warisan nilai-nilai luhur yang ditanamkan oleh KH. Sa’doellah dan keluarganya terus memberikan dampak positif, tidak hanya di lingkungan pesantren tetapi juga di masyarakat secara keseluruhan.

Baca Juga  Silsilah Keluarga KH Ahmad Dahlan

Kesimpulan

Silsilah keluarga KH. Sa’doellah Nawawie mencerminkan betapa pentingnya peran keluarga dalam membentuk individu yang berkontribusi besar dalam pendidikan dan agama. Dukungan dan kerja sama antar anggota keluarga menjadi fondasi kuat bagi KH. Sa’doellah dalam menjalankan perannya sebagai ulama, pendidik, dan pemimpin masyarakat. Warisan nilai-nilai keagamaan dan komitmen terhadap pendidikan yang ditanamkan oleh keluarga ini terus berlanjut, memberikan inspirasi dan dampak positif bagi generasi mendatang. Kisah hidup dan dedikasi keluarga KH. Sa’doellah Nawawie menjadi teladan tentang pentingnya peran keluarga dalam membentuk karakter dan kontribusi seseorang terhadap agama dan bangsa.

***

Sumber : diolah ulang dari berbagai situs media dan karya tulis ilmiah

media keislaman by : dawuhguru.co.id

baca juga : Silsilah Keluarga KH. Nurul Huda Djazuli