Ketegasan Seorang Khalifah dalam Menjaga Kemurnian Harta

Keteladanan Umar bin Abdul Aziz

khalifah umar bin abdul aziz
Sumber: Pinterest

Kekayaan dan kekuasaan memang menggiurkan. Kedua hal itu bisa mengangkat seseorang menjadi mulia, tetapi di sisi lain bisa membuatnya lupa daratan. Tak jarang orang jatuh karena dibuai kekayaan dan kekuasaan. Namun, bagi orang yang teguh memegang amanah, kedua hal itu justru dilihat sebagai titipan Allah. Tak mustahil jika ia kemudian berhati-hati dalam menjaga kekayaannya agar tidak tercampur serpihan korupsi.

Itulah yang dilakukan Umar bin Abdul Aziz. Usai dilantik menjadi khalifah, ia langsung menyingsingkan lengan untuk memberantas korupsi. Ia tidak tebang pilih dan mulai membersihkan dirinya sendiri sebelum menerapkannya pada orang lain. Maka, ia melepaskan seluruh kekayaan yang dimilikinya, mulai dari kuda-kuda Persia yang ia sayangi hingga minyak wangi di sudut almari.

Setelah itu, khalifah yang baru itu menjual semua barang tersebut. Konon, barang milik sang khalifah laku senilai 23.000 dinar, dan uang itu ia serahkan ke Baitul Mal. Sebagai menantu mantan khalifah Abdul Malik, Umar merasa harta yang ia peroleh dari berdagang tidak steril dari pengaruh kekuasaan bapak mertuanya. Maka, ia yang memiliki sifat zuhud tak merasa berhak memiliki harta-harta itu setelah diangkat menjadi khalifah. Ia ingin memberikan teladan: hidup sederhana dan menjaga kemurnian kekayaan.

Setelah membersihkan hartanya, ia menoleh ke istrinya, yang tidak lain adalah putri dari mantan khalifah Abdul Malik. “Dinda, engkau boleh memilih mengembalikan perhiasanmu ke Baitul Mal atau izinkan aku berpisah darimu. Sebab, aku tak akan tahan terhadap panas yang dipancarkan dari hartamu itu,” kata Umar.

Sang istri tak kalah heroik. “Suamiku, seandainya aku memiliki perhiasan yang jauh lebih banyak dari ini sekalipun, aku akan tetap memilihmu,” jawab sang istri seraya menyerahkan semua perhiasan yang dikenakannya serta semua barang yang disimpannya.

Baca Juga  Peran Womenpreneur Dalam Pengembangan Ekonomi Digital Di Indonesia: Wawancara Eksklusif Dawuh Guru dengan Rektor Unsa Astrid Widayani

Setelah itu, Umar menerapkan ketegasan yang sama di lingkungan istana dan kepada orang lain. Tak heran jika khalifah kemudian menyita seluruh tanah garapan dan berbagai hak istimewa Bani Umayyah yang ia curigai diperoleh melalui kekerasan dan penyalahgunaan wewenang. Itulah teladan yang dicontohkan Umar bin Abdul Aziz. Alhasil, ia mampu mengantarkan Islam menorehkan catatan yang patut diteladani.

Adakah pemimpin atau pejabat di era sekarang yang mampu bertindak heroik seperti Umar?
Bukan ranah kita untuk membandingkan, namun, segala tindakan yang telah dicontohkan oleh Umar, bisa dijadikan acuan bagi setiap orang untuk menjadi pemimpin. Baik ia sebagai pemimpin keluarga, organisasi, lembaga atau sebagai pemimpin negara.

 

Penulis: Fikri Alfadani

***

Sumber: diolah ulang dari berbagai situs media dan karya tulis ilmiah

Media Keislaman by: dawuhguru.co.id

Baca juga: Silsilah Keluarga Nyai Hj Sinta Nuriyah Wahid