Biografi KH Abdul Ghaffar Rozin : Ketua PWNU Jawa Tengah
KH. Abdul Ghaffar Rozin, yang akrab disapa Gus Rozin, adalah seorang ulama dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang berpengaruh di Indonesia. Lahir pada 31 Juli 1976 di Kajen, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah, beliau merupakan putra dari KH. MA. Sahal Mahfudh dan Hj. Dra. Nafisah Sahal. Ayahnya, KH. MA. Sahal Mahfudh, dikenal sebagai tokoh terkemuka yang memimpin dua organisasi besar, yaitu NU dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sementara ibunya, Hj. Dra. Nafisah Sahal, adalah aktivis Muslimat NU dan pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
Riwayat Masa Kecil dan Pendidikan
Sejak kecil, Gus Rozin tumbuh dalam lingkungan yang kental dengan tradisi keilmuan dan perjuangan. Beliau menimba ilmu langsung dari ayahnya serta ulama-ulama besar di Kajen, seperti KH. Abdullah Zain Salam dan KH. Ahmad Nafi’ Abdillah. Pendidikan formalnya dimulai di Perguruan Islam Mathali’ul Falah (PIM) Kajen, di mana beliau belajar bersama dengan banyak anak kiai lainnya, termasuk KH. Abdullah Umar Fayumi dan KH. Zulfa Mustafa, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PBNU.
Setelah menyelesaikan pendidikan di PIM, Gus Rozin melanjutkan studinya di Pondok Pesantren Fathul Ulum Kwagean Kediri di bawah asuhan KH. Abdul Hanan. Pesantren ini terkenal dengan metode “ngaji kilatan”, di mana santri dapat mengkhatamkan banyak kitab dalam waktu singkat. Selama 3,5 tahun di Kwagean, beliau tidak hanya mendalami ilmu agama tetapi juga mengasah kemampuan berwirausaha dengan beternak kambing, yang hasilnya dijual saat Idul Adha.
Gus Rozin kemudian melanjutkan pendidikannya di Jakarta, menyelesaikan studi di Sekolah Tinggi Agama Islam Al Aqidah. Beliau juga sempat belajar di Universitas Paramadina dan Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, yang memperluas wawasan dan pergaulannya lintas sektoral. Kemampuan bahasa Inggrisnya yang mumpuni membantunya dalam berkomunikasi dengan berbagai kalangan.
Pendidikan Gus Rozin berlanjut ke Monash University, Australia, di mana beliau meraih gelar Master of Education (M.Ed) dalam bidang manajemen pendidikan. Selama di Australia, beliau menikah dengan Neng Tutik Nurul Janah, alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan keturunan dari Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Pasangan ini dikaruniai tiga putri.
Karir Kehidupan
Dalam kiprahnya di NU, Gus Rozin pernah memimpin Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU Jawa Tengah, di mana beliau melakukan berbagai terobosan seperti konsolidasi organisasi pesantren, pengembangan kemandirian ekonomi, dan peningkatan kebersihan pesantren. Beliau juga berkolaborasi dengan pemerintah untuk memajukan pesantren. Kemudian, beliau dipercaya memimpin RMI PBNU dengan program-program unggulan seperti Liga Santri dan Gerakan Ayo Mondok.
Selain itu, Gus Rozin pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Keagamaan pada tahun 2018 dan anggota Dewan Ketahanan Pangan pada tahun 2017, membantu pemerintah dalam menata bidang keagamaan di Indonesia, termasuk memperkuat eksistensi pesantren. Pada Maret 2024, beliau terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah untuk periode 2024-2029, berpasangan dengan KH. Ubaidullah Shodaqoh sebagai Rois Syuriah.
Dengan latar belakang keluarga yang kuat dalam tradisi keilmuan dan organisasi, serta pengalaman pendidikan dan kepemimpinan yang luas, Gus Rozin diharapkan dapat membawa NU Jawa Tengah menuju kemajuan yang lebih signifikan.