Silsilah Keluarga KH Hasan Bisri Syafi’i : Ulama Pendiri Pesantren At-Tarbiyyah Karawang
Silsilah Keluarga KH Hasan Bisri Syafi’i yang adalah salah satu ulama berpengaruh di Karawang yang dikenal sebagai pendiri Pesantren At-Tarbiyyah. Perjalanan hidupnya dipenuhi dengan dedikasi terhadap pendidikan Islam dan perjuangan dalam membangun generasi yang berakhlak mulia. Sebagai seorang ulama, beliau lahir dari keluarga yang memiliki latar belakang keislaman yang kuat, dengan akar pendidikan pesantren yang mengakar dalam kehidupan keluarganya.
KH. Hasan Bisri Syafi’i lahir pada tanggal 12 Desember 1947 di Kampung Poponcol, Desa Ciwulan, Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Beliau merupakan putra bungsu dari lima bersaudara, dari pasangan Mama KH. Syafi’i dan Umi Hj. Aminah.
Dari pihak ayah, KH. Hasan Bisri Syafi’i adalah putra dari KH. Syafi’i bin Mbah Jausin bin Mbah Nakiin bin Mbah Jasiun (Aki Kidul) yang berasal dari Kuningan, Jawa Barat. Sementara dari pihak ibu, KH. Hasan Bisri Syafi’i bin Umi Hj. Aminah binti One binti Uyut Arfin bin Tol Asimun bin Eyang Sugiri bin Pangeran Jayakarta (seorang bangsawan dari Jakarta).
Saudara-saudara beliau di antaranya Nyai Maemunah, Nyai Juwairiyah (wafat 1990), KH. Bunyamin Syafi’i (wafat 2016), dan Hj. Yoyoh Badriyah (wafat 1983).
Asal-Usul dan Garis Keturunan
KH. Hasan Bisri Syafi’i berasal dari keluarga yang memiliki tradisi kuat dalam dunia pesantren. Ayah dan kakeknya merupakan ulama yang berperan besar dalam membangun kehidupan keagamaan di lingkungannya. Sejak kecil, beliau tumbuh dalam lingkungan yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam, dengan pendidikan agama yang sangat ditekankan di keluarganya.
Lingkungan keluarga yang religius memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan keilmuan KH. Hasan Bisri Syafi’i. Orang tuanya, yang dikenal sebagai tokoh agama setempat, menanamkan nilai-nilai ketakwaan, keilmuan, dan kepedulian terhadap masyarakat sejak usia dini. Hal ini membuatnya memiliki semangat yang tinggi untuk menuntut ilmu dan mendalami ajaran Islam lebih dalam.
Pendidikan dan Perjalanan Keilmuan
Sebagai bagian dari keluarga yang memiliki tradisi pesantren, KH. Hasan Bisri Syafi’i sejak kecil sudah ditempa dengan pendidikan agama yang ketat. Beliau memulai pendidikannya dengan belajar Al-Qur’an dan ilmu-ilmu dasar Islam di bawah bimbingan orang tuanya. Setelah itu, beliau melanjutkan pendidikan ke beberapa pesantren terkemuka, di mana beliau memperdalam ilmu fikih, tafsir, dan hadis.
Ketekunan dalam menuntut ilmu mengantarkannya bertemu dengan para ulama besar, yang semakin memperkaya wawasan dan pemahamannya tentang Islam. Kedisiplinan dan kecintaannya terhadap ilmu menjadikannya sebagai santri yang unggul dan dihormati di lingkungan pesantren tempatnya belajar.
Peran Keluarga dalam Perjuangan Dakwahnya
Dalam perjalanan dakwah dan pendidikannya, keluarga KH. Hasan Bisri Syafi’i memiliki peran yang sangat penting. Dukungan penuh dari orang tua, saudara, dan lingkungan terdekat membuatnya semakin bersemangat dalam menyebarkan ajaran Islam. Tidak hanya itu, keluarga besarnya juga aktif dalam dunia keagamaan, sehingga beliau mendapatkan dukungan moral dan spiritual yang kuat.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, beliau kembali ke daerah asalnya dan mulai aktif berdakwah serta mengajar ilmu agama. Melihat pentingnya pendidikan Islam bagi masyarakat, beliau kemudian mendirikan Pesantren At-Tarbiyyah di Karawang. Pesantren ini berkembang menjadi salah satu pusat pendidikan Islam yang berperan besar dalam mencetak generasi santri yang berakhlakul karimah.
Mendirikan Pesantren At-Tarbiyyah Karawang
Pesantren At-Tarbiyyah didirikan dengan tujuan untuk memberikan pendidikan Islam yang berbasis pada pemahaman Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Dengan pengalaman dan ilmu yang telah diperolehnya selama menuntut ilmu di berbagai pesantren, KH. Hasan Bisri Syafi’i membangun sistem pendidikan yang mengutamakan kedalaman ilmu agama serta pembentukan karakter santri yang berakhlak mulia.
Peran keluarganya dalam mendukung pesantren ini sangatlah besar. Istri dan anak-anaknya turut berperan aktif dalam mengelola pesantren, membantu mengembangkan sistem pendidikan, serta memberikan bimbingan kepada para santri. Hal ini menjadikan Pesantren At-Tarbiyyah sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada pengajaran ilmu agama, tetapi juga pembinaan moral dan sosial.
Penerus Perjuangan dalam Keluarga
Sebagai seorang ulama, KH. Hasan Bisri Syafi’i telah mewariskan semangat keilmuan dan perjuangan dakwah kepada anak-anak dan keluarganya. Beberapa putra-putrinya melanjutkan perjuangannya dalam dunia pendidikan Islam, baik sebagai pengajar di pesantren maupun sebagai dai yang aktif berdakwah di masyarakat.
Keluarga besarnya terus menjaga nilai-nilai yang telah diajarkan oleh KH. Hasan Bisri Syafi’i, memastikan bahwa warisan keilmuan dan perjuangannya tetap hidup dan berkembang. Dengan dukungan dari para santri dan masyarakat, pesantren yang beliau dirikan terus berkembang dan menjadi salah satu lembaga pendidikan Islam yang memiliki pengaruh besar di Karawang dan sekitarnya.
KH. Hasan Bisri Syafi’i wafat pada hari Ahad waktu Subuh tanggal 26 Februari 2017.
Kesimpulan
KH. Hasan Bisri Syafi’i adalah sosok ulama yang lahir dari keluarga pesantren dan tumbuh dalam lingkungan yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Silsilah keluarganya yang kuat dalam tradisi keilmuan Islam menjadikannya sebagai ulama yang memiliki pemahaman mendalam tentang ajaran agama dan kepedulian terhadap masyarakat.
Dengan mendirikan Pesantren At-Tarbiyyah, beliau tidak hanya memberikan pendidikan agama kepada para santri, tetapi juga mewariskan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin kepada generasi selanjutnya. Peran keluarganya dalam mendukung perjuangan dakwahnya menjadikan pesantren ini sebagai salah satu lembaga pendidikan yang terus berkembang dan memberikan manfaat bagi umat.
Semangat perjuangan KH. Hasan Bisri Syafi’i dalam dunia pendidikan Islam menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama dalam membangun pesantren sebagai pusat pendidikan yang berbasis pada keilmuan, akhlak, dan kepedulian sosial. Dengan penerus yang terus melanjutkan perjuangannya, warisan keilmuan dan pesantrennya akan terus berkembang dan memberikan manfaat bagi generasi mendatang.
***
Sumber : diolah ulang dari berbagai situs media dan karya tulis ilmiah
media keislaman by : dawuhguru.co.id
baca juga : Silsilah Keluarga KHR Ahmad Azaim Ibrahimy