Cerpen  

Cerita KH. Nur Salim dan Mbah Liem

Cerita tentang AlMaghfurllah mendiang Mbah Liem Ra dari buku Hati yang Bersujud Almaghfurllah Gus Nur Salim Ra (ringkasan saja soalnya panjang)

Suatu sore salah seorang jamaah Kyai Nur Salim yang berasal dari Jogja bersilaturahim menemui Mbah Lim Ra ketika akan pulang ke Malang. Mbah Lim sendiri seorang Kyai dari Klaten dan sekaligus pengasuh PP Al-Muttaqin Karang Anon Klaten.

Mbah Lim sangat dikenal oleh media cetak maupun elektronik karena selalu memperhatikan perkembangan bangsa. Mbah Lim prihatin bila mendengar kerusuhan, pejarahan, pembunuhan, penembakkan dll maupun kesewenang2an pemerintah terhadap kaum kecil.

Kyai Nur Salim Ra dan Mbah Lim Ra telah lama saling kenal dan berkunjung. Hingga akhirnya ada yang pertama kalinya menemui Mbah Lim seorang jamaah Kyai Nur Salim Ra. Ketika jamaah Kyai Nur Salim dari Jogja tadi bertemu Mbah Lim dan mengaku jamaahnya Kyai Nur Salim, Mbah Lim titip pesan begini : “tolong sampaikan salam kepada Gus Nur, bilang kepada Gus Nur supaya sakitnya pindah ke Mbah Lim. Biar Mbah Lim yang sakit. Kasihan Gus Nur”. Mbah Lim menyampaikan pesan itu berulang2 dan supaya harus disampaikan sama Kyai Nur Salim.

Jamaah Kyai Nur Salim akhirnya pulang ke Malang setelah sowan ke Mbah Lim. Segera saja sowan ke gurunya Kyai Nur Salim. Kyai Nur Salim saat itu sedang duduk sendirian di teras belakang. Melihat jamaahnya datang, Kyai Nur Salim segera bertanya, “dari mana ?”, dijawab jamaahnya, dari Klaten, Mbah Lim”. Segera kemudian Kyai Nur Salim berkata “ada pesan dari Mbah Liem ya, beginikan pesannya Mbah Liem, “bilang kepada Gus Nur supaya sakitnya pindah ke Mbah Lim. Biar Mbah Lim yang sakit. Kasihan Gus Nur”. Jamaah saat itu bingung sebab Kyai Nur Salim dan Mbah Lim itu tidak mempunyai Handphone (saat itu), bagaimana saling tahu ???

Baca Juga  Kisah Stiker yang Gagal Mengusir Hantu Bayangan

Jamaah tadi bertanya sama Kyai Nur Salim, “bagaimana Kyai bisa mengetahui pesan Mbah Lim, padahal saya belum menyampaikan sama sekali ???”…Kyai Nur Salim berkata : “yang diucapkan mbah Lim itu Ikhlas. dan Iklas itu hanya ke Allah. Allah itu dimana2 (maksudnya Maha Meliputi), karena Mbah Lim sangat Ikhlas, maka di Jabung pun akan terdengar”.

Tinggalkan Balasan