Silsilah Keluarga Nyai Hj Nonoh Hasanah: Ulama Perempuan dan Pendiri Pesantren Putri Cintapada
Nyai Hj. Nonoh Hasanah adalah salah satu ulama perempuan berpengaruh di Indonesia yang memiliki peran besar dalam pengembangan pendidikan Islam, khususnya bagi kaum perempuan. Sebagai pendiri Pesantren Putri Cintapada, beliau dikenal sebagai sosok yang berkomitmen dalam membangun generasi Muslimah yang cerdas, berakhlak, dan memiliki wawasan luas. Keberhasilannya dalam mendirikan lembaga pendidikan Islam tidak terlepas dari peran keluarganya yang sangat mendukung perjuangannya.
Nyai Hj. Nonoh Hasanah lahir pada 1935, beliau anak kedua dari lima bersaudara, dari pasangan KH. M. Syamsuddin dan Hj. Qomariyah. Keluarga ini tinggal di kampung Nagrog, Desa Jaya Ratu, kecamatan Leuwi Sari Singaparna Tasikmalaya, Jawa Barat.
Latar Belakang Keluarga dan Garis Keturunan
Nyai Hj. Nonoh Hasanah lahir dari keluarga yang memiliki tradisi keilmuan Islam yang kuat. Ayah dan ibunya merupakan sosok yang sangat religius serta memiliki perhatian besar terhadap pendidikan agama. Sejak kecil, beliau telah mendapatkan bimbingan agama yang ketat, yang membentuk karakter dan prinsip hidupnya sebagai seorang pendidik dan pejuang dakwah.
Keluarga beliau memiliki keterkaitan erat dengan dunia pesantren. Ayahnya dikenal sebagai seorang ulama yang memiliki wawasan keislaman luas, sementara ibunya adalah figur perempuan yang berperan besar dalam pendidikan keluarga dan pembinaan moral anak-anaknya. Didikan orang tua yang disiplin dan berbasis nilai-nilai Islam menjadikan Nyai Hj. Nonoh Hasanah tumbuh menjadi sosok yang memiliki semangat tinggi dalam mengembangkan pendidikan Islam, khususnya bagi kaum perempuan.
Pendidikan dan Perjalanan Keilmuan
Sebagai anak dari keluarga yang taat beragama, Nyai Hj. Nonoh Hasanah mendapatkan pendidikan Islam sejak dini. Ia menimba ilmu dari lingkungan keluarga serta belajar di berbagai pesantren ternama yang memperkuat pemahamannya terhadap ilmu agama. Pendidikan yang beliau jalani meliputi berbagai disiplin ilmu Islam seperti tafsir, hadis, fiqih, dan tasawuf.
Ketekunannya dalam menuntut ilmu menjadikan beliau sebagai sosok perempuan yang memiliki wawasan luas dalam keislaman. Dengan keilmuan yang kuat, beliau kemudian mulai aktif dalam kegiatan dakwah dan pendidikan, mengabdikan diri untuk mencerdaskan umat, khususnya kaum perempuan, agar mereka memiliki pemahaman Islam yang mendalam.
Dukungan Keluarga dalam Perjuangan Dakwah
Perjalanan dakwah dan pendidikan Nyai Hj. Nonoh Hasanah tidak terlepas dari dukungan keluarganya. Ayah dan ibunya selalu memberikan dorongan moral serta motivasi agar beliau terus berjuang dalam mengembangkan pendidikan Islam. Selain itu, saudara-saudara serta keluarganya yang lain juga ikut membantu dalam mewujudkan cita-citanya dalam mendirikan pesantren.
Peran keluarga semakin terlihat ketika beliau mulai mendirikan Pesantren Putri Cintapada. Dalam proses pendirian dan pengelolaannya, keluarganya turut serta dalam memberikan dukungan baik secara moril maupun materil. Hal ini menunjukkan bahwa perjuangan beliau dalam dunia pendidikan bukanlah hasil kerja individu semata, melainkan ada peran keluarga yang ikut serta dalam membangun dan memperjuangkan pendidikan Islam bagi perempuan.
Mendirikan Pesantren Putri Cintapada
Kesadaran akan pentingnya pendidikan Islam bagi perempuan mendorong Nyai Hj. Nonoh Hasanah untuk mendirikan Pesantren Putri Cintapada. Pesantren ini didirikan dengan visi untuk mencetak generasi Muslimah yang tidak hanya kuat dalam pemahaman agama, tetapi juga memiliki wawasan luas dan mampu berkontribusi bagi masyarakat.
Dalam proses pendiriannya, beliau mendapatkan dukungan penuh dari keluarga dan masyarakat sekitar. Dengan kerja keras dan dedikasi yang tinggi, pesantren ini berkembang menjadi salah satu lembaga pendidikan Islam yang berpengaruh di daerahnya. Sistem pendidikan yang diterapkan mengutamakan keseimbangan antara ilmu agama dan pengetahuan umum, sehingga santri yang lulus dari pesantren ini memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi tantangan zaman.
Peran Keluarga dalam Pengelolaan Pesantren
Setelah berdirinya Pesantren Putri Cintapada, keluarga Nyai Hj. Nonoh Hasanah tetap memiliki peran aktif dalam pengelolaannya. Anggota keluarga turut serta dalam berbagai aspek, mulai dari administrasi, pengajaran, hingga pengembangan fasilitas pesantren. Sinergi antara beliau dan keluarganya menjadikan pesantren ini terus berkembang dan menjadi pusat pendidikan Islam bagi kaum perempuan.
Tidak hanya itu, anak-anak dan keturunannya juga mulai mengikuti jejak beliau dalam dunia pendidikan Islam. Mereka aktif dalam berbagai kegiatan pesantren dan turut serta dalam menyebarkan ilmu agama kepada masyarakat. Dengan adanya regenerasi dalam keluarga, perjuangan beliau dalam dunia pendidikan Islam tetap berkelanjutan.
Penerus Perjuangan dalam Keluarga
Sebagai seorang ulama perempuan, Nyai Hj. Nonoh Hasanah telah berhasil menanamkan nilai-nilai perjuangan dalam pendidikan Islam kepada keluarganya. Anak-anak serta keturunannya banyak yang meneruskan perjuangan beliau dengan menjadi pendidik, pengelola pesantren, serta aktif dalam berbagai kegiatan keislaman. Hal ini menunjukkan bahwa semangat beliau dalam mendidik dan membangun generasi Muslimah terus diwariskan kepada generasi berikutnya.
Pesantren Putri Cintapada tetap eksis sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam yang terus mencetak santri-santri berkualitas. Dengan adanya peran keluarga yang tetap menjaga dan mengembangkan visi dan misi beliau, pesantren ini tetap menjadi pusat pendidikan Islam bagi kaum perempuan yang ingin memperdalam ilmu agama serta mengembangkan diri dalam berbagai bidang.
Nyai. Hj. Nonoh Hasanah wafat pada tanggal 20 November 1986 M.
Kesimpulan
Nyai Hj. Nonoh Hasanah adalah sosok ulama perempuan yang lahir dari keluarga pesantren dan tumbuh dalam lingkungan yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Silsilah keluarganya yang kuat dalam dunia pendidikan Islam menjadikannya sebagai ulama perempuan yang memiliki wawasan luas serta komitmen tinggi dalam dakwah dan pendidikan Islam.
Dengan mendirikan Pesantren Putri Cintapada, beliau telah mencetak generasi Muslimah yang tidak hanya berilmu, tetapi juga siap berkontribusi bagi masyarakat. Keluarganya memiliki peran penting dalam mendukung dan melanjutkan perjuangan beliau, menjadikan pesantren ini sebagai salah satu pusat pendidikan Islam yang terus berkembang dan memberikan manfaat bagi umat.
Semangat perjuangan Nyai Hj. Nonoh Hasanah dalam mengembangkan pendidikan Islam menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dengan adanya penerus yang tetap menjaga visi dan misinya, warisan keilmuan dan perjuangannya akan terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi generasi mendatang.
***
Sumber : diolah ulang dari berbagai situs media dan karya tulis ilmiah
media keislaman by : dawuhguru.co.id
baca juga : Silsilah Keluarga KHR Ahmad Azaim Ibrahimy
