Silsilah Keluarga KH Ruhiat

Silsilah Keluarga KH Ruhiat
sumber : google

Silsilah Keluarga KH Ruhiat Ulama Pendiri Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya

KH. Ruhiat adalah salah satu ulama besar di Indonesia yang memiliki peran penting dalam pengembangan pendidikan Islam, khususnya melalui pendirian Pondok Pesantren Cipasung di Tasikmalaya. Sebagai seorang tokoh agama yang dihormati, beliau berasal dari keluarga yang memiliki tradisi keilmuan Islam yang kuat. Latar belakang keluarganya yang religius menjadi fondasi utama dalam perjalanan hidupnya sebagai seorang ulama dan pendidik.

KH. Ruhiat atau yang kerap disapa dengan Ajengan Ruhiat lahir pada tanggal 11 November 1911 di Cipasung, Singaparna, Tasikmalaya. KH. Ruhiat terlahir dari keluarga pasangan Haji Abdul Ghafur dan Umayyah. Ayah beliau merupakan Lurah pada zaman kolonial atau sekitar tahun 1917 setelah penggabungan dua Desa yakni Cimunding dan Sukasenang.

Asal-Usul dan Garis Keturunan

KH. Ruhiat lahir dalam lingkungan keluarga yang taat beragama. Orang tuanya dikenal sebagai sosok yang memiliki perhatian besar terhadap pendidikan Islam. Sang ayah, yang juga seorang ulama, sangat berperan dalam membentuk karakter dan spiritualitas KH. Ruhiat sejak kecil. Dari keluarganya, beliau mendapatkan bimbingan dalam ilmu agama serta nilai-nilai keteladanan yang kemudian menjadi dasar perjuangannya dalam dunia dakwah dan pendidikan.

Keluarga KH. Ruhiat memiliki hubungan erat dengan komunitas pesantren. Sejak kecil, beliau sudah terbiasa dengan suasana keislaman yang kental, di mana pendidikan agama menjadi bagian utama dalam kehidupan sehari-hari. Keadaan ini membentuk dirinya menjadi sosok yang memiliki tekad kuat untuk memperdalam ilmu agama dan mengabdikan diri dalam dunia pendidikan Islam.

Dari pernikahannya KH. Ruhiat dikarunia dua puluh tujuh orang anak, yaitu: Hasan Ahmad Ruhiyat, KH. Ilyas Ruhiyat, Hj. Maemunah, Abdul Wahid Ruhiyat, KH. Dudung Abdul Halim Ruhiyat, Jubaedah, Siti Sa’adah, Hj. J. Mardiyah, KH. Abun Bunyamin Ruhiyat, Hj. Euis Hasanah, Hj. Hamidah, Hj. Habibah, H. Acep A. Ruhiyat, H. Agus Saiful Bahri Ruhiyat, Hafsoh, Hindasah, Hj. Zainab M., S. Munir Ruhiyat, H. Yusuf Amin Ruhiyat, Halimah, Fatimah, H. Komarudin Ruhiyat, H. Ubaedilah Ruhiyat, Hj. Atiyah, Hj. Laela S., Mahmudah, Hj. Neneng M.

Baca Juga  Silsilah Keluarga KH Miftachul Akhyar

Pendidikan dan Perjalanan Keilmuan

Sebagai bagian dari keluarga pesantren, KH. Ruhiat mendapatkan pendidikan Islam sejak usia dini. Beliau mengawali pendidikannya dengan belajar langsung dari sang ayah, kemudian melanjutkan ke berbagai pesantren ternama di Jawa Barat. Di pesantren-pesantren tersebut, beliau mendalami berbagai disiplin ilmu Islam, termasuk tafsir, hadis, fiqih, dan tasawuf.

Keistimewaan KH. Ruhiat dalam menuntut ilmu membuatnya menjadi salah satu santri yang diandalkan oleh para gurunya. Kecerdasan dan ketekunannya dalam belajar menjadikannya sosok yang dihormati di kalangan ulama. Pengalaman dan ilmu yang diperoleh selama bertahun-tahun menuntut ilmu kemudian menjadi bekal utama dalam perjalanan dakwahnya.

Peran Keluarga dalam Perjuangan Dakwahnya

Perjalanan dakwah KH. Ruhiat tidak terlepas dari dukungan keluarga. Orang tua dan saudara-saudaranya selalu memberikan motivasi dan dukungan moral untuk terus menyebarkan ilmu Islam. Bahkan setelah beliau mendirikan Pondok Pesantren Cipasung, keluarganya turut serta dalam pengelolaan pesantren dan pengembangan sistem pendidikan di dalamnya.

Selain itu, istri dan anak-anak KH. Ruhiat juga berperan aktif dalam dunia pendidikan Islam. Mereka tidak hanya mendukung perjuangan beliau, tetapi juga meneruskan visi dan misinya dalam membangun generasi santri yang berkualitas. Berkat dukungan penuh dari keluarga, perjuangan KH. Ruhiat dalam dunia pendidikan Islam semakin kuat dan berkelanjutan.

Mendirikan Pondok Pesantren Cipasung

Kesadaran akan pentingnya pendidikan Islam mendorong KH. Ruhiat untuk mendirikan Pondok Pesantren Cipasung di Tasikmalaya. Pesantren ini didirikan dengan tujuan utama untuk mencetak generasi Muslim yang berilmu, berakhlak, dan siap mengabdikan diri kepada masyarakat. Dengan pengalaman dan ilmu yang diperoleh selama menuntut ilmu, beliau membangun sistem pendidikan yang mengutamakan keseimbangan antara ilmu agama dan kehidupan sosial.

Baca Juga  Biografi KH. Kholid Ayah Gus Iqdam Muhammad

Dalam pengelolaan pesantren, KH. Ruhiat tidak bekerja sendiri. Keluarga besarnya turut membantu dalam berbagai aspek, mulai dari administrasi, pengajaran, hingga pengembangan fasilitas pesantren. Sinergi antara beliau dan keluarganya menjadikan Pesantren Cipasung berkembang pesat dan menjadi salah satu pusat pendidikan Islam yang berpengaruh di Jawa Barat.

Penerus Perjuangan dalam Keluarga

Sebagai ulama yang memiliki komitmen tinggi dalam pendidikan Islam, KH. Ruhiat berhasil menanamkan semangat perjuangan kepada anak-anak dan keturunannya. Beberapa di antara mereka kemudian melanjutkan perjuangan beliau dengan menjadi pengasuh pesantren, pendidik, dan dai yang aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan.

Keluarga KH. Ruhiat terus menjaga dan mengembangkan warisan keilmuan yang telah ditanamkan oleh beliau. Pesantren Cipasung tetap eksis sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam yang terus mencetak santri-santri berkualitas dan berkontribusi bagi masyarakat. Nilai-nilai keislaman yang diwariskan oleh KH. Ruhiat tetap menjadi pedoman utama dalam menjalankan pesantren ini.

KH. Ruhiat wafat pada tanggal 28 November 1977 atau bertepatan pada tanggal 17 Dzulhijjah 1397, dan perhitungan menurut kalender Hijriah inilah yang dijadikan patokan peringatan haul-nya.

Kesimpulan

KH. Ruhiat adalah sosok ulama yang lahir dari keluarga pesantren dan tumbuh dalam lingkungan yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Silsilah keluarganya yang kuat dalam dunia pendidikan Islam menjadikannya sebagai ulama yang memiliki wawasan luas dan komitmen tinggi dalam dakwah serta pendidikan.

Dengan mendirikan Pondok Pesantren Cipasung, beliau tidak hanya mencetak generasi Muslim yang berilmu, tetapi juga mewariskan nilai-nilai perjuangan dalam dunia pendidikan Islam. Keluarganya memiliki peran penting dalam mendukung dan melanjutkan perjuangan beliau, menjadikan pesantren ini sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam yang terus berkembang.

Baca Juga  Biografi Lengkap KH. Maksum Jauhari (Gus Maksum) Beserta Ajarannya

Semangat perjuangan KH. Ruhiat dalam mengembangkan pendidikan Islam menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dengan adanya penerus yang tetap menjaga visi dan misinya, warisan keilmuan dan perjuangannya akan terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi generasi mendatang.

***

Sumber : diolah ulang dari berbagai situs media dan karya tulis ilmiah

media keislaman by : dawuhguru.co.id

baca juga : Silsilah Keluarga KHR Ahmad Azaim Ibrahimy