Silsilah Keluarga KH. Bisri Musthofa
KH. Bisri Musthofa, yang memiliki nama asli Masyhadi, lahir pada tahun 1915 di Kampung Sawahan, Gang Palen, Rembang, Jawa Tengah. Ia merupakan putra pertama dari pasangan H. Zainal Musthofa dan Chodijah. Setelah menunaikan ibadah haji, namanya diubah menjadi Bisri Musthofa.
Masyhadi memiliki tiga saudara kandung, yaitu Salamah (Aminah), Miasbach, dan Ma’shum. Dari pernikahan kedua orang tuanya dengan pasangan sebelumnya, keluarga ini juga memiliki saudara tiri, yakni H. Zuhdi dan H. Maskanah dari pernikahan H. Zainal Musthofa dengan Dakilah, serta Achmad dan Tasmin dari pernikahan Chodijah dengan Dalimin.
Ayah KH. Bisri Musthofa, H. Zainal Musthofa, yang sebelumnya bernama Djaja Ratiban atau Djojo Mustopo setelah naik haji, dikenal sebagai pedagang kaya yang sangat dermawan dan mencintai ulama meskipun bukan seorang kiai. Dari garis ibu, Chodijah memiliki keturunan Makassar melalui orang tuanya, Aminah dan E. Zajjadi, yang berasal dari Makassar.
Pada tahun 1923, Masyhadi bersama keluarganya menunaikan ibadah haji. Sayangnya, di tengah perjalanan pulang, ayahnya wafat di Jeddah pada usia 63 tahun. Jenazahnya dimakamkan di sana, meskipun lokasi persisnya tidak diketahui oleh keluarga.
Pada usia 20 tahun, KH. Bisri Musthofa menikah dengan Ma’rufah, putri Kiai Cholil dari Kasingan, yang juga merupakan gurunya. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai delapan anak: Cholil, Musthofa, Adieb, Faridah, Najihah, Labib, Nihayah, dan Atikah. Dua anaknya yang paling dikenal adalah KH. Cholil Bisri dan KH. Musthofa Bisri, yang menjadi penerus kepemimpinan pesantren.
KH. Bisri Musthofa wafat pada 16 Februari 1977.
Pendidikan KH. Bisri Musthofa
KH. Bisri Musthofa memulai pendidikannya di sekolah dasar Jawa “Angka Loro” di Rembang pada usia tujuh tahun. Namun, ia terpaksa berhenti saat hampir naik kelas dua karena mengikuti keluarganya menunaikan ibadah haji. Sepulang dari tanah suci, ia melanjutkan pendidikan di Holland Indische School (HIS) di Rembang. Akan tetapi, atas permintaan Kiai Cholil, ia kembali ke sekolah “Angka Loro” dan menyelesaikan pendidikan selama empat tahun.
Pada usia 10 tahun, KH. Bisri Musthofa melanjutkan studi ke Pesantren Kajen, Rembang, dan pada tahun 1930 pindah ke Pesantren Kasingan yang diasuh oleh Kiai Cholil. Setelah menikah pada tahun 1935, ia berangkat lagi ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji dan memperdalam ilmu agama.
Selama di Mekah, KH. Bisri Musthofa belajar dari beberapa ulama terkemuka, di antaranya:
- Syeikh Baqir (Yogyakarta) – Kitab Lubbil Ushul dan Tafsir al-Kasysyaf.
- Syeikh Umar Hamdan al-Maghriby – Shahih Bukhari dan Muslim.
- Syeikh Ali Maliki – Al-Asybah wa al-Nadha’ir.
- Sayid Amin – Kitab Ibnu ‘Aqil.
- Syeikh Hassan Massath – Minhaj Dzawin Nadhar.
- Sayid Alwi – Tafsir al-Qur’an al-Jalalain.
- KH. Abdullah Muhaimin – Jam’ul Jawami’.
Setelah dua tahun menuntut ilmu di Mekah, ia kembali ke Kasingan pada tahun 1938 atas permintaan mertuanya. Sepeninggal Kiai Cholil pada 1939, KH. Bisri Musthofa melanjutkan kepemimpinan pesantren tersebut.
Karya-Karya KH. Bisri Musthofa
KH. Bisri Musthofa dikenal sebagai penulis produktif dengan lebih dari 54 karya yang mencakup tafsir, hadis, aqidah, fikih, sejarah Nabi, balaghoh, nahwu, sharaf, syi’ir, dan khutbah. Beberapa karya terkenalnya meliputi:
- Tafsir Al-Ibriz 30 Juz
- Al-Iktsir Ilmu Tafsir
- Terjemahan Kitab Bulugh Marom
- Terjemahan Hadits Arbain Nawawi
- Buku Islam dan Shalat
- Buku Islam dan Tauhid,
- Akidah Ahlu as-Sunnah wal-Jamaah
- Al-Baiquniyah/Ilmu Hadist
- Teremahan Syarah Alfiyah Ibnu Malik
- Terjemahan Syarah al-Jurumiyah
- Terjemahan syarah Imriti
- Terjemahan Sullamu al-Mu’awanah
- Safina ash-Shalat
- Terjemahan Kitab Faraidu al-Bahiyah
- Muniyatul az-Zaman
- Atoifu al-Irsyad
- Al-Nabras
- Manasik Haji
- Kasykul
- Ar-Risalat al-Hasanat
- Al-Washaya Lil Aba’ wal-Abna
- Islam dan Keluarga Berencana
- Khotbah Jum’at
- Cara-caranipun Ziyarah lan Sinten Kemawon Walisongo Puniko
- At-Ta’liqatal-Mufidah Li al-Qasidah al-Munfarijah
- Syair-ayair Rajabiyah
- Al-Mujahadah wa ar-Riyadhah
- Risalat al-Ijtihad wa at-Taqlid
- Al-Khabibah
- Al-Qawaidu al-Fiqhiyah
- Al-Aqidah al-Awam
Karya-karya KH. Bisri Musthofa diterbitkan oleh berbagai penerbit terkemuka, seperti Menara Kudus, Salim Nabhan Surabaya, dan Toha Putra Semarang. Buku-bukunya menyasar kalangan santri di pesantren serta masyarakat umum yang aktif dalam pengajian di masjid dan surau.
KH. Bisri Musthofa adalah sosok ulama besar yang mengabdikan hidupnya untuk pendidikan Islam dan pengembangan ilmu pengetahuan. Melalui pesantren dan karya-karyanya yang monumental, beliau telah memberikan kontribusi besar dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia. Warisannya yang kaya dalam bidang tafsir, fikih, dan sastra Islam tetap relevan dan menjadi referensi penting bagi para santri dan umat Islam hingga saat ini.