Quote Gus Dur tentang Menapaki Jalan Hidup

Quote Gus Dur
sumber : rumiisme
“Sebenar apapun tingkahmu, sebaik apapun perilaku hidupmu, kebencian dari manusia itu pasti ada. Jadi jangan terlalu diambil pusing. Terus saja jalan.”
KH. Abdurrahman Wahid

Menapaki Jalan Hidup: Kebijaksanaan Menghadapi Kebencian

KH. Abdurrahman Wahid, atau Gus Dur, adalah seorang tokoh yang dikenal dengan kebijaksanaannya yang mendalam dan pandangannya yang penuh kasih tentang kemanusiaan. Salah satu kutipan beliau yang sangat relevan dengan dinamika kehidupan adalah, “Sebenar apapun tingkahmu, sebaik apapun perilaku hidupmu, kebencian dari manusia itu pasti ada. Jadi jangan terlalu diambil pusing. Terus saja jalan.” Dalam pernyataan ini, Gus Dur memberikan kita pelajaran berharga tentang bagaimana menghadapi kebencian dan bagaimana menjalani hidup dengan teguh dan penuh keyakinan.

Dalam kehidupan, tidak peduli seberapa benar atau baik tindakan kita, kita tidak bisa menghindari kebencian dari orang lain. Ada banyak faktor yang bisa memicu kebencian, mulai dari perbedaan pendapat, kecemburuan, hingga ketidakpahaman. Gus Dur menyadari bahwa kebencian adalah bagian dari dinamika sosial yang tidak bisa dihindari. Ia mengajak kita untuk menerima kenyataan ini dengan lapang dada dan tidak terlalu memikirkannya. Ketika kita terlalu fokus pada kebencian orang lain, kita bisa kehilangan arah dan tujuan hidup kita. Sebaliknya, kita harus tetap teguh pada prinsip dan nilai yang kita pegang, serta terus melangkah maju dalam hidup.

Menerima bahwa kebencian adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari membantu kita untuk tidak terjebak dalam upaya yang sia-sia untuk menyenangkan semua orang. Tidak peduli seberapa keras kita berusaha, selalu akan ada orang yang tidak setuju atau tidak menyukai kita. Ini adalah bagian dari keragaman dan kompleksitas manusia. Dengan menerima kenyataan ini, kita bisa lebih fokus pada hal-hal yang lebih penting, seperti mengembangkan diri, mencapai tujuan kita, dan memberikan dampak positif pada dunia. Gus Dur mengajarkan kita untuk tetap berpegang pada kebenaran dan kebaikan, tanpa terpengaruh oleh kebencian yang datang dari luar.

Baca Juga  Dawuh Gus Iqdam tentang Keberlanjutan Kebaikan

Sikap untuk tidak terlalu mengambil pusing kebencian orang lain adalah sikap yang sangat membebaskan. Ketika kita tidak terlalu memikirkan apa yang orang lain pikirkan atau katakan tentang kita, kita bisa hidup dengan lebih bebas dan autentik. Kita tidak perlu memaksakan diri untuk memenuhi ekspektasi orang lain atau merasa terbebani oleh opini negatif mereka. Kebebasan ini memungkinkan kita untuk menjalani hidup sesuai dengan nilai dan prinsip yang kita yakini, serta mengejar impian dan tujuan kita dengan lebih fokus dan determinasi.

Selain itu, Gus Dur juga mengajarkan kita tentang pentingnya keteguhan hati. Dalam menghadapi kebencian dan kritik, kita harus memiliki keteguhan hati untuk terus melangkah maju. Ini bukan berarti kita harus mengabaikan semua kritik atau saran dari orang lain. Kritik yang konstruktif bisa sangat bermanfaat untuk pengembangan diri. Namun, kita harus bisa membedakan antara kritik yang membangun dan kebencian yang hanya berusaha menjatuhkan. Dengan keteguhan hati, kita bisa tetap berjalan di jalur yang benar dan tidak terpengaruh oleh kebencian yang tidak berdasar.

Gus Dur juga menekankan pentingnya perilaku baik dalam menghadapi kebencian. Meskipun kebencian itu pasti ada, kita harus tetap berperilaku baik dan menjaga integritas kita. Perilaku baik adalah cerminan dari nilai dan prinsip yang kita pegang. Dengan tetap berperilaku baik, kita menunjukkan bahwa kita tidak terpengaruh oleh kebencian orang lain dan tetap berpegang pada kebenaran dan kebaikan. Ini adalah bentuk dari keteguhan moral yang sangat penting dalam menjalani kehidupan.

Dalam konteks sosial, sikap yang diajarkan oleh Gus Dur sangat relevan. Dalam masyarakat yang penuh dengan perbedaan pendapat dan konflik, kebencian sering kali muncul dan menjadi penghalang bagi harmoni dan kerjasama. Dengan tetap berpegang pada kebaikan dan kebenaran, kita bisa menjadi contoh yang baik bagi orang lain dan membantu menciptakan lingkungan yang lebih damai dan harmonis. Sikap ini juga bisa membantu kita untuk lebih mudah menerima perbedaan dan melihat keindahan dalam keragaman.

Baca Juga  Dawuh Hubabah Annisa binti Yusuf al-Haddad: Jadilah Wanita yang Baik

Gus Dur juga mengingatkan kita bahwa kebencian dari orang lain sering kali tidak berkaitan dengan diri kita, tetapi lebih berkaitan dengan orang yang membenci. Kebencian bisa berasal dari ketidakpahaman, ketakutan, atau ketidakamanan yang ada dalam diri mereka. Dengan memahami hal ini, kita bisa lebih mudah memaafkan dan tidak terlalu memikirkan kebencian mereka. Kita bisa melihat kebencian sebagai sesuatu yang berasal dari luar diri kita dan tidak membiarkan hal itu mempengaruhi kebahagiaan dan kedamaian batin kita.

Dalam menjalani hidup, Gus Dur mengajarkan kita untuk fokus pada tujuan dan impian kita, dan tidak membiarkan kebencian menghalangi jalan kita. Dengan fokus pada apa yang ingin kita capai, kita bisa lebih mudah mengabaikan kebencian dan terus bergerak maju. Kebencian mungkin bisa membuat jalan kita menjadi lebih sulit, tetapi dengan tekad dan determinasi, kita bisa mengatasi segala rintangan dan mencapai tujuan kita. Gus Dur memberikan kita inspirasi untuk tetap teguh dan tidak menyerah dalam menghadapi tantangan hidup.

Sikap yang diajarkan oleh Gus Dur juga sangat relevan dalam konteks spiritual. Dalam banyak agama, kita diajarkan untuk tidak membalas kebencian dengan kebencian, tetapi dengan kasih sayang dan pengertian. Dengan bersikap demikian, kita tidak hanya menjaga kedamaian batin kita sendiri, tetapi juga membantu menyebarkan cinta dan kedamaian di dunia. Gus Dur mengajarkan kita bahwa kebencian tidak bisa diatasi dengan kebencian, tetapi dengan kebaikan dan kasih sayang. Ini adalah ajaran yang sangat penting untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan lebih harmonis.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali menghadapi situasi di mana kita merasa tidak dihargai atau disakiti oleh orang lain. Dalam situasi seperti ini, ajaran Gus Dur bisa menjadi pedoman yang sangat berharga. Dengan tetap berpegang pada kebaikan dan kebenaran, serta tidak terlalu memikirkan kebencian orang lain, kita bisa menjalani hidup dengan lebih damai dan bahagia. Gus Dur mengajarkan kita untuk tetap teguh pada prinsip dan nilai yang kita pegang, serta terus melangkah maju dalam hidup, tidak peduli apa yang orang lain katakan atau pikirkan tentang kita.

Baca Juga  Dawuh Gus Iqdam Muhammad : Jangan Biarkan Harta Melupakan Nilai-Nilai Moral

Mengakhiri refleksi ini, mari kita mengambil hikmah dari kebijaksanaan Gus Dur tentang menghadapi kebencian. Kita diajak untuk menerima bahwa kebencian adalah bagian dari kehidupan, tetapi kita tidak boleh membiarkan hal itu menghalangi jalan kita. Dengan tetap berpegang pada kebaikan dan kebenaran, serta tidak terlalu memikirkan kebencian orang lain, kita bisa menjalani hidup dengan lebih bebas dan autentik. Gus Dur memberikan kita inspirasi untuk tetap teguh dan tidak menyerah dalam menghadapi tantangan hidup, serta terus melangkah maju menuju masa depan yang lebih baik.

Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran dari kebijaksanaan Gus Dur dan menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan memahami bahwa kebencian dari manusia itu pasti ada, tetapi kita tidak perlu terlalu mengambil pusing, kita bisa menjalani hidup dengan lebih damai, bahagia, dan penuh keyakinan. Mari kita selalu berusaha untuk tetap berpegang pada kebenaran dan kebaikan, serta terus melangkah maju dalam hidup, tidak peduli apa yang orang lain katakan atau pikirkan tentang kita.