Dawuh Gus Iqdam tentang Keberlanjutan Kebaikan

Gus Iqdam Blitar
Sumber : Google
“Masalah kaya, miskin, pinter, itu mbuh urusan Gusti Allah. Yang penting jangan berhenti jadi orang baik. Karena kita nggak tahu persis, entah kebaikan yang mana yang bakal menyelamatkan kita,”
Gus Iqdam Muhammad
Hidup seringkali diwarnai oleh berbagai perbedaan nasib dan kondisi manusia. Ada yang dilahirkan dalam kekayaan, ada yang hidup dalam kemiskinan. Ada yang cerdas, ada pula yang mungkin kurang beruntung dalam hal akademis. Namun, satu hal yang pasti, kebaikan adalah sesuatu yang harus terus diperjuangkan oleh setiap individu, tanpa memandang kondisi mereka. Kutipan “Masalah kaya, miskin, pinter, itu mbuh urusan Gusti Allah. Yang penting jangan berhenti jadi orang baik. Karena kita nggak tahu persis, entah kebaikan yang mana yang bakal menyelamatkan kita,” mengingatkan kita akan pentingnya terus berbuat baik, tanpa memandang situasi dan kondisi.

Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 177, “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan), dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” Ayat ini menegaskan bahwa kebaikan sejati adalah tindakan nyata yang dilakukan dengan iman dan ketulusan hati.

Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya terus berbuat baik dalam setiap keadaan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian.” (HR. Muslim). Hadis ini mengajarkan bahwa yang terpenting dalam hidup bukanlah penampilan atau kekayaan, melainkan hati yang tulus dan amal perbuatan yang baik.

Tokoh-tokoh besar dalam sejarah juga telah memberikan banyak pelajaran tentang pentingnya kebaikan. Salah satunya adalah Nelson Mandela, yang menghabiskan sebagian besar hidupnya memperjuangkan hak asasi manusia dan keadilan di Afrika Selatan. Mandela pernah berkata, “What counts in life is not the mere fact that we have lived. It is what difference we have made to the lives of others that will determine the significance of the life we lead.” Kata-kata Mandela ini mengingatkan kita bahwa nilai sejati dari hidup kita ditentukan oleh dampak positif yang kita berikan kepada orang lain.

Baca Juga  Quote Ning Umi Laila tentang Merayakan Kecantikan

Dalam konteks nasional, Gus Dur, atau Abdurrahman Wahid, juga mengajarkan pentingnya kebaikan dan toleransi. Gus Dur dikenal sebagai sosok yang selalu memperjuangkan keadilan dan kebaikan tanpa pandang bulu. Salah satu kutipannya yang terkenal adalah, “Yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan.” Kata-kata ini menggarisbawahi bahwa dalam segala aspek kehidupan, kebaikan dan kemanusiaan harus selalu menjadi prioritas.

Menjadi orang baik tidak selalu mudah, terutama ketika kita dihadapkan pada berbagai kesulitan dan tantangan. Namun, penting untuk diingat bahwa kebaikan memiliki dampak yang luar biasa, tidak hanya bagi orang lain tetapi juga bagi diri kita sendiri. Mahatma Gandhi, seorang pemimpin gerakan kemerdekaan India, pernah berkata, “The best way to find yourself is to lose yourself in the service of others.” Gandhi mengajarkan bahwa melalui pelayanan dan kebaikan kepada orang lain, kita menemukan makna dan tujuan hidup yang sesungguhnya.

Kebaikan juga memiliki kekuatan untuk mengubah dunia. Mother Teresa, seorang biarawati dan misionaris Katolik, dikenal karena pengabdian tanpa batasnya kepada orang miskin dan sakit. Ia pernah berkata, “Not all of us can do great things. But we can do small things with great love.” Pesan Mother Teresa ini menunjukkan bahwa setiap tindakan kebaikan, sekecil apapun, memiliki nilai yang sangat besar ketika dilakukan dengan cinta dan ketulusan.

Dalam Islam, pentingnya kebaikan sangat ditekankan. Dalam Surah Al-Ma’un ayat 1-3, Allah SWT berfirman, “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.” Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang benar-benar beriman adalah mereka yang peduli dan berbuat baik kepada mereka yang membutuhkan.

Baca Juga  Dawuh Gus Rifqil Muslim tentang Cinta dan Hormat

Kebaikan juga merupakan bentuk ibadah yang akan mendekatkan kita kepada Allah. Dalam sebuah hadis qudsi, Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah mencatat kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan. Barangsiapa yang berniat melakukan suatu kebaikan tetapi tidak melakukannya, maka Allah mencatatnya sebagai satu kebaikan sempurna. Jika ia berniat dan melakukannya, maka Allah mencatatnya sebagai sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat kebaikan.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menunjukkan bahwa niat baik dan tindakan kebaikan selalu mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah.

Dalam kehidupan modern, banyak dari kita yang terjebak dalam kesibukan dan lupa untuk terus berbuat baik. Namun, penting untuk diingat bahwa kebaikan adalah investasi jangka panjang yang tidak hanya memberikan manfaat di dunia tetapi juga di akhirat. Oprah Winfrey, seorang tokoh media dan filantropis terkenal, pernah berkata, “The more you praise and celebrate your life, the more there is in life to celebrate.” Winfrey mengajarkan bahwa dengan berbuat baik dan merayakan kebaikan dalam hidup kita, kita akan menemukan lebih banyak alasan untuk bersyukur dan bahagia.

Selain itu, ada banyak cara untuk terus berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari. Kita bisa mulai dengan hal-hal kecil seperti membantu tetangga, memberikan sedekah kepada yang membutuhkan, atau bahkan sekadar tersenyum dan menyebarkan kebahagiaan kepada orang lain. Seperti yang dikatakan oleh Anne Frank, “How wonderful it is that nobody need wait a single moment before starting to improve the world.” Tidak ada yang perlu menunggu untuk mulai melakukan kebaikan dan memperbaiki dunia.

Kesimpulannya, kutipan “Masalah kaya, miskin, pinter, itu mbuh urusan Gusti Allah. Yang penting jangan berhenti jadi orang baik. Karena kita nggak tahu persis, entah kebaikan yang mana yang bakal menyelamatkan kita,” mengandung pesan yang sangat kuat dan relevan dalam kehidupan kita. Dalam ajaran agama, sejarah tokoh-tokoh besar, dan kehidupan sehari-hari, kebaikan adalah nilai yang harus terus kita pegang dan praktikkan. Dengan terus berbuat baik, kita tidak hanya membawa manfaat bagi orang lain tetapi juga menemukan makna dan tujuan hidup yang sesungguhnya. Mari kita terus berkomitmen untuk menjadi orang baik, karena di dalam kebaikan, kita menemukan keindahan dan kebahagiaan hidup yang sejati.