Nasihat Kiai Abdul Ghofur tentang Syukur

Nasihat Kiai Abdul Ghofur
sumber : dawuhguru
“Yang kalian miliki di dunia itu hanya sementara, maka syukuri dan nikmati apa yang telah diberikan Allah SWT kepada kalian dengan bersujud kepadanya.”
KH. Abdul Ghofur

Syukur di Setiap Langkah: Menghargai dan Mensyukuri Karunia Allah

Kita hidup di dunia yang penuh dengan dinamika dan perubahan. Kadang kita merasa di puncak kebahagiaan, tetapi ada juga saat-saat ketika kita terpuruk dalam kesedihan atau kekurangan. KH. Abdul Ghofur mengingatkan kita akan pentingnya mensyukuri apa yang kita miliki dengan mengatakan, “Yang kalian miliki di dunia itu hanya sementara, maka syukuri dan nikmati apa yang telah diberikan Allah SWT kepada kalian dengan bersujud kepadanya.” Pesan ini sangat relevan untuk kaum milenial dan gen-z yang sering kali terjebak dalam ambisi dan tekanan hidup di era modern.

Dalam hidup, kita sering kali terfokus pada apa yang belum kita miliki, mengabaikan apa yang sudah ada di hadapan kita. Media sosial kerap kali menjadi sumber perbandingan yang tidak sehat. Melihat orang lain dengan kehidupan yang tampaknya sempurna bisa membuat kita merasa kurang atau tidak cukup. Padahal, setiap orang memiliki jalan hidup dan rezeki yang berbeda. Apa yang terlihat di permukaan belum tentu mencerminkan kenyataan yang sebenarnya.

Allah SWT telah memberikan kita berbagai karunia dan nikmat yang sering kali kita anggap remeh. Kesehatan, keluarga, teman, pekerjaan, dan kesempatan untuk belajar adalah beberapa nikmat yang harus kita syukuri setiap hari. Ketika kita fokus pada hal-hal yang kita miliki dan mensyukurinya, kita akan merasa lebih puas dan bahagia. Syukur membantu kita melihat sisi positif dalam setiap keadaan dan memberikan energi positif dalam hidup kita.

Salah satu cara untuk mensyukuri nikmat Allah adalah dengan sujud kepada-Nya. Sujud bukan hanya sekedar gerakan fisik, tetapi juga simbol dari ketundukan dan penghambaan kita kepada Allah. Dalam sujud, kita merendahkan diri di hadapan Sang Pencipta, mengakui kelemahan kita, dan mengucapkan terima kasih atas segala karunia yang telah diberikan. Sujud adalah momen intim antara hamba dan Tuhan, di mana kita bisa mencurahkan segala isi hati kita.

Baca Juga  Quote Fahruddin Faiz tentang Paradoks

Selain sujud dalam shalat, kita juga bisa bersyukur melalui doa dan dzikir. Setiap kali kita mengingat Allah dan mengucapkan dzikir, kita sedang mengisi hati kita dengan rasa syukur. Dzikir membantu kita untuk selalu mengingat bahwa semua yang kita miliki berasal dari Allah dan bahwa kita harus selalu berterima kasih atas karunia-Nya. Dengan dzikir, kita bisa menjaga hati kita tetap tenang dan penuh dengan rasa syukur.

Menikmati apa yang kita miliki adalah bagian dari syukur. Hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan meratapi apa yang tidak kita miliki. Sebaliknya, kita harus belajar untuk menikmati setiap momen dan menghargai setiap karunia yang Allah berikan. Menghabiskan waktu bersama keluarga, bercanda dengan teman-teman, menikmati alam, dan melakukan hal-hal yang kita sukai adalah cara-cara untuk menikmati hidup. Dengan menikmati hidup, kita bisa merasakan kebahagiaan sejati dan menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat.

Namun, menikmati hidup bukan berarti berfoya-foya atau hidup tanpa batas. Kita harus tetap menjaga prinsip dan nilai-nilai agama dalam setiap langkah kita. Menikmati hidup dalam batasan yang halal dan sesuai dengan ajaran Islam adalah cara terbaik untuk meraih kebahagiaan yang berkah. Allah tidak melarang kita untuk menikmati karunia-Nya, tetapi kita harus melakukannya dengan cara yang benar dan tidak melupakan kewajiban kita sebagai hamba-Nya.

Selain itu, syukur juga berarti berbagi dengan orang lain. Ketika kita merasa bersyukur atas apa yang kita miliki, kita akan terdorong untuk berbagi kebahagiaan itu dengan orang lain. Membantu mereka yang membutuhkan, berbagi rezeki dengan yang kurang beruntung, dan memberikan dukungan kepada teman-teman adalah cara-cara untuk menunjukkan rasa syukur kita. Dengan berbagi, kita bisa merasakan kebahagiaan yang lebih besar dan mempererat tali silaturahmi.

Baca Juga  Dawuh Kiai Abdul Ghofur tentang Menolong Teman

Syukur juga berkaitan dengan cara kita melihat kehidupan. Pandangan yang positif dan penuh syukur akan membantu kita menghadapi tantangan dengan lebih baik. Ketika kita dihadapkan pada masalah atau kesulitan, syukur membantu kita untuk tetap tenang dan mencari solusi dengan kepala dingin. Syukur memberikan kita kekuatan untuk tetap bertahan dan berusaha yang terbaik, meskipun keadaan tidak selalu sesuai dengan harapan.

Penting bagi kaum milenial dan gen-z untuk memahami bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada materi atau pencapaian duniawi semata. Kebahagiaan sejati adalah hasil dari hati yang penuh rasa syukur dan kedekatan dengan Allah. Ketika kita mensyukuri apa yang kita miliki, kita akan merasa lebih puas dan bahagia, terlepas dari kondisi atau situasi yang kita hadapi. Kebahagiaan yang didasarkan pada rasa syukur adalah kebahagiaan yang langgeng dan tidak mudah goyah oleh perubahan dunia.

Syukur juga membantu kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Dengan syukur, kita akan lebih menghargai setiap momen dan karunia yang Allah berikan. Ini mendorong kita untuk menggunakan waktu dan sumber daya yang kita miliki dengan bijaksana. Syukur juga mengajarkan kita untuk tidak serakah dan selalu merasa cukup dengan apa yang kita miliki. Sifat ini sangat penting dalam menjaga keseimbangan hidup dan mencapai kebahagiaan yang sejati.

Selain itu, syukur juga memberikan dampak positif pada hubungan sosial kita. Ketika kita merasa bersyukur, kita akan lebih mudah untuk berterima kasih dan menghargai orang lain. Ini membantu kita untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan keluarga, teman, dan orang-orang di sekitar kita. Hubungan yang didasarkan pada rasa syukur dan penghargaan akan lebih harmonis dan penuh dengan kebahagiaan.

Baca Juga  Dawuh Gus Baha tentang Pentingnya Do'a

Untuk kaum milenial dan gen-z yang sering kali terjebak dalam ambisi dan tekanan hidup modern, penting untuk meluangkan waktu untuk merenung dan bersyukur. Lupakan sejenak segala tekanan dan tuntutan, dan nikmati setiap karunia yang telah Allah berikan. Jadikan sujud, doa, dan dzikir sebagai bagian dari rutinitas harian untuk menjaga hati tetap penuh dengan rasa syukur. Dengan demikian, kita bisa menjalani hidup dengan lebih tenang, bahagia, dan berkah.

Ingatlah bahwa segala yang kita miliki di dunia ini hanya sementara. Tidak ada yang abadi, dan segala sesuatu bisa berubah dalam sekejap. Oleh karena itu, syukuri setiap momen dan nikmati setiap karunia yang Allah berikan. Jangan biarkan ambisi dan tekanan hidup membuat kita lupa untuk bersyukur dan menikmati hidup. Jadikan rasa syukur sebagai landasan dalam setiap langkah kita, dan kita akan merasakan kebahagiaan sejati yang berkah dari Allah.

KH. Abdul Ghofur memberikan kita nasihat yang sangat berharga tentang pentingnya syukur dalam kehidupan. Mari kita jadikan nasihat ini sebagai panduan dalam menjalani hidup sehari-hari. Syukuri dan nikmati setiap karunia yang Allah berikan dengan bersujud kepada-Nya. Dengan demikian, kita bisa mencapai kebahagiaan sejati dan hidup yang penuh berkah.