KH Said Aqil Siroj: Ulama Intelektual dan Pemimpin Nahdlatul Ulama
KH Said Aqil Siroj adalah salah satu tokoh Islam terkemuka di Indonesia, dikenal sebagai ulama, intelektual, dan pemimpin Nahdlatul Ulama (NU) yang disegani. Beliau lahir pada 3 Juli 1953 di Cirebon, Jawa Barat, dari keluarga santri. Kiprah dan pemikiran beliau mencerminkan semangat Islam yang moderat, toleran, dan berorientasi pada nilai-nilai keindonesiaan.
Latar Belakang Pendidikan
KH Said Aqil Siroj memulai pendidikan dasarnya di lingkungan pesantren. Sejak usia dini, beliau telah akrab dengan tradisi keilmuan Islam melalui pembelajaran di pesantren ayahnya, KH Aqil Siroj. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, beliau melanjutkan studi ke Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, yang terkenal dengan tradisi keilmuan Islam yang mendalam.
Kecintaannya pada ilmu pengetahuan mendorong KH Said Aqil Siroj untuk melanjutkan studi ke Universitas Umm al-Qura di Mekkah, Arab Saudi, di mana beliau meraih gelar sarjana di bidang teologi Islam. Gelar doktoralnya diraih dari universitas yang sama dengan disertasi yang membahas pemikiran Ibn Arabi, seorang tokoh sufi besar.
Pemikiran Islam Moderat
Sebagai seorang ulama, KH Said Aqil Siroj dikenal dengan pandangannya yang moderat dan inklusif. Beliau menekankan pentingnya toleransi antaragama dan kehidupan yang harmonis di tengah masyarakat yang majemuk. Dalam pandangannya, Islam tidak hanya berfungsi sebagai agama ritual, tetapi juga sebagai landasan moral untuk membangun kehidupan sosial yang adil dan seimbang.
Pemikiran beliau juga banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai tasawuf, yang mengajarkan kelembutan hati, cinta kasih, dan penghormatan terhadap perbedaan. KH Said Aqil Siroj meyakini bahwa Islam dapat menjadi kekuatan yang mendorong terciptanya perdamaian, baik di tingkat nasional maupun global.
Kiprah di Nahdlatul Ulama
Pada tahun 2010, KH Said Aqil Siroj terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), posisi yang diemban selama dua periode hingga 2021. Di bawah kepemimpinannya, NU semakin menegaskan posisinya sebagai organisasi Islam yang moderat dan berkomitmen pada keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
KH Said Aqil Siroj juga aktif memperkuat hubungan NU dengan berbagai organisasi Islam dunia. Beliau sering mewakili Indonesia dalam forum internasional untuk mempromosikan Islam rahmatan lil ‘alamin dan menekankan pentingnya dialog antaragama.
Kontribusi Pemikiran dan Karya Tulis
KH Said Aqil Siroj adalah seorang penulis yang produktif. Karya-karyanya mencakup berbagai topik, mulai dari teologi, tasawuf, hingga isu-isu sosial dan kebangsaan. Beberapa buku beliau yang terkenal adalah Tasawuf sebagai Kritik Sosial dan Islam Sumber Inspirasi Budaya Nusantara.
Melalui tulisan-tulisannya, beliau mengajak umat Islam untuk memahami agama secara mendalam dan kritis, tanpa meninggalkan akar tradisi. KH Said Aqil Siroj juga kerap mengingatkan pentingnya umat Islam untuk terus belajar dan terbuka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.
Penghargaan dan Pengaruh
Atas kontribusinya, KH Said Aqil Siroj telah menerima berbagai penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri. Pengaruhnya tidak hanya dirasakan di kalangan umat Islam, tetapi juga di tingkat nasional sebagai seorang pemimpin yang konsisten memperjuangkan persatuan bangsa.
KH Said Aqil Siroj adalah figur ulama yang tidak hanya kaya dengan pengetahuan agama, tetapi juga memiliki visi besar untuk membangun peradaban yang damai dan inklusif. Sebagai pemimpin NU, beliau berhasil membawa organisasi ini lebih relevan dengan tantangan zaman, tanpa menghilangkan akar tradisi yang kuat. Pemikiran dan perjuangannya menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus menjaga nilai-nilai Islam yang moderat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Silsilah KH. Said Aqil Siraj
Berikut adalah silsilah nasab dari Prof. Dr. KH Said Aqil Siradj, Lc., M.A yang menyambung sampai Nabi Muhammad SAW.
- Nabi Muhammad SAW
- Fatimah Az-Zahra
- Al-Imam Sayyidina Hussain
- Sayyidina ‘Ali Zainal ‘Abidin bin
- Sayyidina Muhammad Al Baqir bin
- Sayyidina Ja’far As-Sodiq bin
- Sayyid Al-Imam Ali Uradhi bin
- Sayyid Muhammad An-Naqib bin
- Sayyid ‘Isa Naqib Ar-Rumi bin
- Ahmad al-Muhajir bin
- Sayyid Al-Imam ‘Ubaidillah bin
- Sayyid Alawi Awwal bin
- Sayyid Muhammad Sohibus Saumi’ah bin
- Sayyid Alawi Ats-Tsani bin
- Sayyid Ali Kholi’ Qosim bin
- Muhammad Sohib Mirbath (Hadhramaut)
- Sayyid Alawi Ammil Faqih (Hadhramaut) bin
- Sayyid Amir ‘Abdul Malik Al-Muhajir (Nasrabad, India) bin
- Sayyid Abdullah Al-’Azhomatul Khan bin
- Sayyid Ahmad Shah Jalal @ Ahmad Jalaludin Al-Khan bin
- Sayyid Syaikh Jumadil Qubro @ Jamaluddin Akbar Al-Khan Al Husein bin
- Sayyid ‘Ali Nuruddin Al-Khan @ ‘Ali Nurul ‘Alam
- Sayyid ‘Umdatuddin Abdullah Al-Khan bin
- Sunan Gunung Jati @ Syarif Hidayatullah Al-Khan
- Pangeran Pasarean @ Pangeran Muhammad Tajul Arifin
- Pangeran Dipati Anom @ Pangeran Suwarga @ Pangeran Dalem Arya Cirebon
- Pangeran Wirasutajaya ( Adik Kadung Panembahan Ratu )
- Pangeran Sutajaya Sedo Ing Demung
- Pangeran Nata Manggala
- Pangeran Dalem Anom @ Pangeran Sutajaya ingkang Sedo ing Tambak
- Pangeran Kebon Agung @ Pangeran Sutajaya V
- Pangeran Senopati @ Pangeran Bagus
- Pangeran Punjul @ Raden Bagus @ Pangeran Penghulu Kasepuhan
- Raden Ali
- Raden Muriddin
- KH Raden Nuruddin
- KH Murtasim ( Kakak dari KH Muta’ad leluhur pesantren Benda Kerep & Buntet )
- KH Said ( Pendiri Pesantren Gedongan )
- KH Siraj
- KH Aqil
- KH Said Aqil Siraj ( Ketua PBNU 2010 – 2021)