Siapakah nama istri KH Hasyim Asy’ari? Salah satu perempuan hebat era kolonialisme layak tersemat pada Nyai Nafiqoh. Siapakah sosok tersebut? Ia adalah istri dari KH Hasyim Asy’ari.
Nyai Nafiqoh dikenal sebagai seorang perempuan cerdas yang berpikiran maju. Ia lahir dari keluarga kiai terkemuka, putri dari Kyai Ilyas, pengasuh Pondok Pesantren Sewulan di Madiun, dan merupakan keturunan Kiai Ageng Basyariah, ulama kharismatik yang dekat dengan Pakubuwono II.
Pendidikan yang ia terima dalam lingkungan keluarga ningrat menjadikannya sosok yang modern untuk zamannya, salah satunya terlihat dari kemampuannya menguasai bahasa Inggris.
Sebagai seorang ibu dari sepuluh putra-putri hasil pernikahannya dengan KH Hasyim Asy’ari, Nyai Nafiqoh berperan penting dalam mendidik anak-anaknya dengan pendekatan batiniyah, tirakat, dan mujahadah.
Salah satu contohnya adalah melalui bacaan Asma’ul Husna dan wiridan yang ia lantunkan di sepertiga malam. Selain itu juga, ia memiliki doa-doa khusus yang ia panjatkan untuk anak-anaknya.
Misalnya, ia memanjatkan doa khusus untuk anak yang keras hatinya, yang sakit, atau yang lambat dalam belajar. Doa-doa tersebut dibacakan pada air putih di malam hari dan kemudian diminumkan kepada anak-anaknya di pagi harinya.
Tak hanya itu, ia juga meminta anak-anaknya membaca Surat Al-Fatihah sebanyak 41 kali setiap malam sebagai bagian dari latihan spiritual mereka.
Selain pendekatan batiniyah dan tirakat, Nyai Nafiqoh juga mempraktikkan mujahadah dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah penggunaan bahan alami dalam pengobatan, seperti memberikan susu sapi segar yang diperah langsung dari sapi milik keluarga, untuk para guru di Madrasah Salafiyah Syafi’iyah.
Melalui kombinasi pendekatan spiritual dan praktis ini, Nyai Nafiqoh tidak hanya berhasil mendidik anak-anaknya dengan baik, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup keluarganya secara keseluruhan.
Selain itu, Nyai Nafiqoh juga dikenal sebagai pribadi yang dermawan. Misalnya bersedekah untuk kebutuhan makan para guru, meskipun di tengah situasi ekonomi yang sulit akibat penjajahan Belanda.
Salah satu putra terkenal dari Nyai Nafiqoh, yang dikenal sebagai seorang ulama dan negarawan. Ia berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan menjadi Menteri Penerangan pada masa Revolusi Nasional Indonesia. (*)
