“Menurut nabi muhammad saw, orang beriman yang paling sempurna imannya ialah yang paling bagus budi pekertinya.”KH. Ahmad Musthofa Bisri
Menggali Kesempurnaan Iman Melalui Budi Pekerti di Era Modern
Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW mengajarkan bahwa orang beriman yang paling sempurna imannya adalah yang paling bagus budi pekertinya. Pesan ini menekankan pentingnya karakter dan etika dalam menjalani kehidupan beriman. KH. Ahmad Musthofa Bisri, seorang ulama terkemuka, mengingatkan kita akan ajaran tersebut dan relevansinya dalam kehidupan modern yang sering kali penuh dengan tantangan moral dan etika. Bagaimana kita bisa menggali kesempurnaan iman melalui budi pekerti di era sekarang? Mari kita renungkan lebih dalam.
Di era modern ini, kita hidup dalam dunia yang semakin kompleks dan cepat berubah. Teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara kita berinteraksi satu sama lain. Media sosial, misalnya, telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita. Namun, kemudahan berkomunikasi ini sering kali disalahgunakan untuk menyebarkan kebencian, fitnah, dan perilaku negatif lainnya. Di tengah segala kemajuan ini, menjaga budi pekerti yang baik menjadi semakin penting.
Budi pekerti yang baik mencerminkan kualitas moral dan etika seseorang. Ini bukan hanya tentang bagaimana kita berperilaku di depan umum, tetapi juga bagaimana kita bersikap ketika tidak ada yang melihat. Di era digital, tantangan ini menjadi semakin nyata. Anonimitas yang ditawarkan oleh internet sering kali membuat orang merasa bebas untuk berperilaku buruk tanpa takut akan konsekuensi. Namun, sebagai orang beriman, kita harus selalu ingat bahwa Allah SWT selalu mengawasi kita, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
Salah satu aspek penting dari budi pekerti yang baik adalah sikap saling menghormati. Dalam interaksi sehari-hari, baik di lingkungan kerja, sekolah, maupun di komunitas, sikap saling menghormati sangat penting untuk menciptakan hubungan yang harmonis. Misalnya, di tempat kerja, menghormati rekan kerja, atasan, dan bawahan akan menciptakan suasana kerja yang positif dan produktif. Menghormati pendapat orang lain, bahkan jika kita tidak setuju, adalah tanda kematangan dan kedewasaan moral.
Selain itu, budi pekerti yang baik juga mencakup kejujuran dan integritas. Dalam kehidupan modern, godaan untuk berbohong atau berbuat curang bisa datang dari berbagai arah. Misalnya, dalam bisnis, seseorang mungkin tergoda untuk menipu demi keuntungan pribadi. Namun, orang beriman yang baik harus selalu berpegang pada prinsip kejujuran. Kejujuran adalah fondasi dari segala hubungan yang sehat, baik itu hubungan pribadi, profesional, maupun sosial. Dengan kejujuran, kita membangun kepercayaan, dan tanpa kepercayaan, tidak ada hubungan yang bisa bertahan lama.
Di era modern, budi pekerti yang baik juga terlihat dalam sikap peduli dan empati terhadap sesama. Dalam masyarakat yang sering kali terfokus pada individualisme dan kesuksesan pribadi, penting bagi kita untuk tidak melupakan mereka yang kurang beruntung. Empati adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain, dan ini adalah kualitas yang sangat dihargai dalam ajaran Islam. Nabi Muhammad SAW adalah contoh sempurna dari empati dan kasih sayang. Beliau selalu peduli terhadap kebutuhan dan penderitaan orang lain, dan kita sebagai umatnya diharapkan untuk meneladani sikap ini.
Tindakan empati bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti membantu mereka yang membutuhkan, memberikan dukungan kepada teman yang sedang dalam kesulitan, atau bahkan sekadar mendengarkan dengan penuh perhatian ketika seseorang berbicara. Di era modern, kita juga bisa memanfaatkan teknologi untuk berbuat baik. Misalnya, kita bisa berdonasi secara online kepada mereka yang membutuhkan atau menggunakan media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan positif dan inspiratif.
Selain itu, menjaga budi pekerti yang baik juga berarti menjaga tutur kata kita. Kata-kata memiliki kekuatan yang sangat besar. Mereka bisa menyembuhkan, tetapi juga bisa melukai. Di era digital, di mana kata-kata bisa dengan mudah disebarkan ke seluruh dunia dalam hitungan detik, kita harus lebih berhati-hati dengan apa yang kita katakan dan tulis. Menghindari gossip, fitnah, dan kata-kata kasar adalah bagian dari menjaga budi pekerti yang baik. Sebaliknya, kita harus berusaha untuk selalu berbicara dengan lembut, memberikan pujian yang tulus, dan menyebarkan kebaikan melalui kata-kata kita.
Penting juga untuk mengembangkan sikap sabar dan pengendalian diri. Dalam kehidupan modern yang serba cepat ini, kita sering kali dihadapkan pada situasi yang menuntut kesabaran ekstra. Kemacetan lalu lintas, tekanan pekerjaan, dan tantangan pribadi lainnya bisa membuat kita mudah merasa frustrasi dan marah. Namun, sebagai orang beriman yang berusaha memiliki budi pekerti yang baik, kita harus belajar untuk mengendalikan emosi dan tetap sabar. Kesabaran adalah cerminan dari iman yang kuat dan kepercayaan bahwa Allah selalu memiliki rencana terbaik untuk kita.
Selain itu, dalam menjalani kehidupan modern yang penuh dengan pilihan, penting untuk selalu berpegang pada prinsip-prinsip moral yang kuat. Dunia menawarkan banyak godaan yang bisa menggoyahkan iman dan budi pekerti kita. Namun, dengan berpegang pada ajaran Islam dan meneladani kehidupan Nabi Muhammad SAW, kita bisa tetap berada di jalan yang benar. Prinsip-prinsip seperti kejujuran, keadilan, kesederhanaan, dan kasih sayang harus selalu menjadi panduan kita dalam mengambil keputusan sehari-hari.
Di tengah semua ini, pendidikan moral dan etika juga memainkan peran penting. Mendidik generasi muda tentang pentingnya budi pekerti yang baik adalah investasi jangka panjang untuk masyarakat yang lebih baik. Pendidikan ini harus dimulai dari rumah, dengan orang tua sebagai teladan utama. Sekolah dan lembaga pendidikan juga memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan nilai-nilai moral kepada siswa. Dengan membekali generasi muda dengan nilai-nilai ini, kita membantu membangun masyarakat yang lebih harmonis, adil, dan beradab.
Kesempurnaan iman bukanlah sesuatu yang bisa dicapai dalam semalam. Ini adalah proses yang berkelanjutan dan membutuhkan usaha yang konsisten. Dengan menjaga budi pekerti yang baik, kita bukan hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga memberikan contoh yang baik bagi orang lain. Dalam setiap interaksi kita, baik secara langsung maupun melalui media digital, kita memiliki kesempatan untuk menunjukkan budi pekerti yang baik dan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Pada akhirnya, pesan Nabi Muhammad SAW tentang kesempurnaan iman melalui budi pekerti yang baik adalah panggilan bagi kita semua untuk selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Di era modern yang penuh dengan tantangan moral dan etika, menjaga budi pekerti yang baik adalah tanda nyata dari iman yang kuat. Dengan mengingat bahwa Allah selalu mengawasi kita, kita bisa tetap teguh dalam menjalani kehidupan ini dengan penuh integritas, kejujuran, dan kasih sayang. Semoga kita semua bisa menggali kesempurnaan iman kita melalui budi pekerti yang baik, dan dengan demikian, mendapatkan ridha Allah SWT.