Quote Ning Siti Khurrotin tentang Perempuan

Quote Ning Siti Khurrotin tentang Perempuan
Sumber: @dawuhguruwoman

Perempuan adalah inti dari semuanya. Jadilah perempuan yang pandai dan berakhlak. Karena akan tersiksa seorang lelaki mendapatkan perempuan yang bodoh dan tidak dapat mengontrol emosinya.

– Ning Siti Khurotin, M.Pd

Dalam setiap komunitas dan peradaban, perempuan selalu memainkan peran sentral dalam membentuk dan mempertahankan tatanan sosial. Kutipan dari Ning Siti Khurotin, M.Pd, memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya kecerdasan dan akhlak bagi seorang perempuan. Kutipan ini menggarisbawahi peran krusial perempuan dalam keluarga dan masyarakat, serta menekankan betapa pentingnya mengembangkan karakter dan kemampuan emosional yang baik.

Dalam Islam, perempuan memiliki posisi yang sangat mulia dan diberikan tanggung jawab yang besar. Al-Quran menegaskan pentingnya pendidikan dan akhlak bagi setiap individu, baik laki-laki maupun perempuan. Dalam Surah Al-Alaq ayat 1-5, Allah SWT berfirman:

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah mengajarkan pentingnya ilmu pengetahuan. Pendidikan adalah hak dan kewajiban bagi setiap muslim, termasuk perempuan. Dengan menjadi perempuan yang pandai, seorang wanita dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam keluarga dan masyarakat.

Ning Siti Khurotin juga menekankan pentingnya akhlak. Akhlak yang baik adalah fondasi dari perilaku yang mulia dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Surah Al-Qalam ayat 4, Allah SWT berfirman:

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”

Ayat ini merujuk kepada Rasulullah SAW sebagai contoh teladan akhlak yang mulia. Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk meneladani akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari. Bagi perempuan, memiliki akhlak yang baik adalah kunci untuk menciptakan harmoni dalam keluarga dan masyarakat.

Pernyataan Ning Siti Khurotin juga menyoroti dampak negatif jika seorang perempuan tidak pandai dan tidak dapat mengontrol emosinya. Ketidakmampuan dalam mengendalikan emosi dapat menimbulkan konflik dalam rumah tangga dan merusak hubungan suami istri. Dalam Surah An-Nisa ayat 34, Allah SWT berfirman:

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu, maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri di balik belakang suaminya oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaati kamu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

Ayat ini menggarisbawahi pentingnya kepemimpinan dan tanggung jawab dalam rumah tangga. Seorang perempuan yang memiliki akhlak baik dan mampu mengendalikan emosinya akan menciptakan suasana yang harmonis dan penuh kasih sayang. Sebaliknya, perempuan yang tidak dapat mengontrol emosinya dan kurang memiliki kecerdasan dapat menyebabkan ketegangan dan konflik dalam rumah tangga.

Dalam Islam, kecerdasan emosional dan akhlak yang baik adalah dua kualitas yang sangat dihargai. Kecerdasan emosional melibatkan kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi diri sendiri serta memahami emosi orang lain. Rasulullah SAW adalah teladan sempurna dalam hal ini. Beliau selalu menunjukkan kelembutan, kesabaran, dan kasih sayang dalam berinteraksi dengan istri-istri beliau. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, ia berkata:

“Rasulullah SAW tidak pernah memukul istri-istrinya, pembantunya, dan tidak pernah memukul sesuatu dengan tangannya kecuali dalam berjihad di jalan Allah.”

Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya kelembutan dan pengendalian emosi dalam kehidupan berumah tangga. Perempuan yang mampu mengendalikan emosinya akan menciptakan lingkungan yang damai dan penuh kasih sayang bagi keluarganya.

Pendidikan dan akhlak yang baik juga memiliki dampak positif pada generasi berikutnya. Perempuan yang pandai dan berakhlak akan menjadi ibu yang baik, yang mampu mendidik anak-anaknya dengan nilai-nilai Islam yang benar. Al-Quran menekankan pentingnya mendidik anak dengan baik dalam Surah Luqman ayat 13-14:

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: ‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar’. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”

Ayat ini mengajarkan pentingnya peran ibu dalam mendidik anak-anaknya. Seorang ibu yang berilmu dan berakhlak baik akan menanamkan nilai-nilai yang kuat pada anak-anaknya, yang akan membentuk karakter mereka di masa depan.

Dalam konteks masyarakat, perempuan yang pandai dan berakhlak juga akan berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik. Mereka akan menjadi teladan bagi perempuan lain dan berperan aktif dalam berbagai bidang kehidupan. Al-Quran mengajarkan bahwa setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki tanggung jawab untuk berbuat kebaikan dan mencegah kemungkaran. Dalam Surah At-Tawbah ayat 71, Allah SWT berfirman:

“Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Ayat ini menunjukkan bahwa perempuan juga memiliki peran penting dalam dakwah dan amal kebaikan dalam masyarakat. Dengan menjadi perempuan yang pandai dan berakhlak, mereka dapat memberikan pengaruh positif dan membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik dan lebih Islami.

Sebagai kesimpulan, kutipan dari Ning Siti Khurotin, M.Pd, memberikan pengingat yang sangat berharga tentang pentingnya kecerdasan dan akhlak bagi perempuan. Dalam Islam, perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam keluarga dan masyarakat. Dengan menjadi perempuan yang pandai dan berakhlak, mereka tidak hanya akan memberikan kebahagiaan dan kedamaian dalam rumah tangga, tetapi juga akan berkontribusi pada kebaikan dan kemajuan masyarakat. Al-Quran dan hadis Rasulullah SAW memberikan panduan yang jelas tentang pentingnya pendidikan, akhlak, dan pengendalian emosi, yang semuanya merupakan kunci untuk menjadi perempuan yang unggul dan berharga.

Baca Juga  Nasihat Habib Umar Bin Hafidz tentang Merendahkan Diri