Nasihat Prof Quraish Shihab tentang Hikmah Penundaan

Nasihat Prof Quraish Shihab
Sumber : Dawuh Guru
“Boleh jadi keterlambatanmu dari suatu perjalanan adalah keselamatanmu. Boleh jadi tertundanya pernikahanmu adalah suatu keberkahan.”
Prof. Dr. M. Quraish Shihab
“Boleh jadi keterlambatanmu dari suatu perjalanan adalah keselamatanmu. Boleh jadi tertundanya pernikahanmu adalah suatu keberkahan.” Kutipan ini mengajarkan kita bahwa setiap penundaan atau keterlambatan dalam hidup mungkin memiliki alasan dan hikmah tersendiri yang tidak selalu kita sadari pada saat itu. Terkadang, penundaan yang kita anggap sebagai hambatan atau kesulitan sebenarnya bisa menjadi cara Tuhan melindungi kita atau memberikan kita sesuatu yang lebih baik di kemudian hari.

Seringkali kita merasa frustrasi ketika rencana hidup kita tidak berjalan sesuai yang diinginkan. Keterlambatan dalam mencapai tujuan, seperti karier, pendidikan, atau pernikahan, bisa membuat kita merasa tertekan dan putus asa. Namun, jika kita melihat lebih dalam, setiap penundaan memiliki potensi untuk mengajarkan kita tentang kesabaran, ketabahan, dan kepercayaan terhadap rencana yang lebih besar yang mungkin telah disiapkan untuk kita.

Dalam perjalanan hidup, ada banyak hal yang tidak bisa kita kendalikan. Keterlambatan dalam suatu perjalanan, misalnya, bisa saja menyelamatkan kita dari bahaya yang tidak kita ketahui. Banyak cerita tentang orang-orang yang terlambat naik pesawat atau kereta hanya untuk mengetahui kemudian bahwa mereka terhindar dari kecelakaan atau bencana. Dalam kasus seperti ini, penundaan yang awalnya dianggap sebagai ketidaknyamanan ternyata membawa keselamatan.

Ir. Soekarno, proklamator kemerdekaan Indonesia, pernah mengatakan, “Kita tidak bisa terus menerus mengeluh tentang apa yang kita tidak miliki, kita harus belajar untuk mensyukuri apa yang kita miliki.” Kata-kata ini mengingatkan kita untuk melihat sisi positif dari setiap situasi, termasuk penundaan dan keterlambatan. Dengan bersyukur, kita dapat melihat bahwa mungkin ada alasan yang baik di balik setiap kejadian yang tampaknya mengecewakan.

Baca Juga  Nasihat Kiai Said Aqil tentang Ikhlas Menolong

Selain itu, penundaan dalam pernikahan sering kali dilihat sebagai sesuatu yang negatif dalam masyarakat yang memiliki ekspektasi tertentu tentang usia ideal untuk menikah. Namun, penting untuk memahami bahwa pernikahan adalah komitmen yang besar dan serius. Menunda pernikahan hingga kita benar-benar siap secara emosional, mental, dan finansial bisa menjadi keputusan yang bijaksana. Penundaan ini bisa memberi kita waktu untuk lebih mengenal diri sendiri, membangun karier yang stabil, dan menemukan pasangan yang benar-benar cocok.

Pahlawan nasional Indonesia, Kartini, yang memperjuangkan hak-hak wanita, memberikan inspirasi tentang pentingnya menunggu waktu yang tepat. Kartini, dalam surat-suratnya, menunjukkan betapa pentingnya pendidikan dan kesiapan mental sebelum memasuki pernikahan. “Habis gelap terbitlah terang,” ungkap Kartini, mengajarkan bahwa setelah masa-masa sulit dan penundaan, akan datang saat yang tepat penuh harapan dan kebahagiaan.

Penundaan juga bisa memberikan kita kesempatan untuk memperbaiki diri dan situasi kita. Misalnya, menunda pernikahan mungkin memberi kita waktu untuk mengembangkan diri, belajar lebih banyak, dan memperbaiki aspek-aspek kehidupan yang belum sempurna. Dalam jangka panjang, penundaan ini bisa membuat kita menjadi pasangan yang lebih baik dan siap untuk membangun keluarga yang harmonis.

Gus Dur, mantan Presiden Indonesia, sering kali menekankan pentingnya menerima setiap kejadian sebagai bagian dari rencana yang lebih besar. “Segala sesuatu terjadi karena ada alasan,” kata Gus Dur. Ini mengajarkan kita untuk menerima penundaan dengan hati yang terbuka dan melihatnya sebagai bagian dari perjalanan hidup yang penuh makna. Ketika kita menerima setiap kejadian sebagai bagian dari takdir, kita bisa lebih tenang dan fokus pada hal-hal positif yang bisa kita lakukan sementara menunggu waktu yang tepat.

Baca Juga  Dawuh Gus Baha' tentang Kekuatan Kasih Sayang

Penundaan juga memberikan kita pelajaran berharga tentang kesabaran dan ketabahan. Ketika rencana kita tertunda, kita belajar untuk bersabar dan tidak mudah menyerah. Kesabaran ini akan menjadi bekal penting dalam menghadapi tantangan dan cobaan hidup di masa depan. Dengan kesabaran, kita bisa menjalani hidup dengan lebih tenang dan tidak terlalu terburu-buru, menikmati setiap proses dan perjalanan yang kita lalui.

B.J. Habibie, mantan Presiden Indonesia yang dikenal dengan kecerdasannya dan dedikasinya, menunjukkan bagaimana kesabaran dan ketekunan bisa membawa keberhasilan yang lebih besar. Habibie, dalam perjalanannya untuk menjadi ahli di bidang teknologi penerbangan, menghadapi banyak tantangan dan penundaan. Namun, dengan kesabaran dan kerja keras, ia berhasil mencapai cita-citanya dan membawa kebanggaan bagi bangsa Indonesia. “Kesuksesan tidak datang dengan mudah, tetapi dengan kesabaran dan kerja keras,” kata Habibie.

Selain itu, penundaan bisa membuka peluang baru yang tidak kita duga sebelumnya. Ketika satu pintu tertutup, seringkali pintu lain terbuka yang membawa kita ke jalan yang lebih baik. Penundaan mungkin memberi kita waktu untuk menemukan peluang baru yang lebih baik dari yang kita rencanakan sebelumnya. Dengan sikap terbuka dan positif, kita bisa melihat setiap penundaan sebagai peluang untuk mencari jalan baru yang mungkin lebih sesuai dengan tujuan dan keinginan kita.

Keberkahan dari penundaan juga bisa dilihat dalam bentuk pembelajaran dan pengalaman hidup yang lebih kaya. Setiap penundaan memberi kita waktu untuk merenung, belajar, dan tumbuh sebagai individu. Pengalaman ini akan menjadi modal berharga yang membantu kita menjadi pribadi yang lebih matang dan bijaksana. Dengan demikian, kita bisa menghadapi masa depan dengan lebih siap dan percaya diri.

Baca Juga  Nasihat Habib Luthfi tentang Kekuatan Niat

Ki Hajar Dewantara, bapak pendidikan Indonesia, mengajarkan pentingnya proses belajar dalam setiap aspek kehidupan. “Belajar adalah proses yang tidak pernah berakhir,” kata Ki Hajar Dewantara. Penundaan dalam hidup adalah bagian dari proses belajar ini, memberi kita kesempatan untuk terus belajar dan berkembang. Dengan melihat penundaan sebagai bagian dari proses belajar, kita bisa lebih menghargai setiap momen dan pengalaman yang kita lalui.

Dalam menjalani hidup, penting untuk memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu terjadi sesuai dengan rencana yang lebih besar dan lebih baik. Setiap penundaan, keterlambatan, dan perubahan rencana adalah bagian dari perjalanan hidup yang unik dan bermakna. Dengan sikap positif dan kepercayaan, kita bisa melihat setiap penundaan sebagai bagian dari takdir yang membawa kita menuju kebaikan dan keberkahan yang lebih besar.

Sebagai penutup, mari kita ingat kata-kata dari Bung Karno yang mengajarkan tentang pentingnya kepercayaan dan optimisme dalam menghadapi setiap tantangan. “Percayalah pada dirimu sendiri, percayalah pada bangsa kita, dan percayalah pada masa depan yang cerah,” kata Bung Karno. Dengan kepercayaan dan optimisme, kita bisa menghadapi setiap penundaan dengan hati yang tenang dan pikiran yang positif. Penundaan adalah bagian dari perjalanan hidup yang membawa kita menuju tujuan yang lebih besar dan lebih baik. Mari kita jalani setiap momen dengan penuh kesyukuran dan keyakinan bahwa setiap penundaan adalah bagian dari rencana yang lebih baik untuk kita.