Nasihat Habib Ja’far tentang Menikmati Proses Kehidupan

Nasihat Habib Ja'far
Sumber : Dawuh Guru
“Hidup itu sudah tentu naik-turun. Maka nikmati saja prosesnya, pungut hikmahnya. Saat naik, rendah hatilah. Saat turun, tabahlah. Sunguh bersama kesulitan ada kemudahan.”
Habib Husein Ja’far Al-Hadar
“Hidup itu sudah tentu naik-turun. Maka nikmati saja prosesnya, pungut hikmahnya. Saat naik, rendah hatilah. Saat turun, tabahlah. Sungguh bersama kesulitan ada kemudahan.”

Kehidupan ibarat sebuah perjalanan yang penuh dengan liku-liku, di mana kita akan menemui banyak sekali momen naik dan turun. Setiap orang pasti mengalami masa-masa bahagia yang membuatnya merasa di puncak dunia, serta masa-masa sulit yang membuatnya merasa terpuruk. Namun, yang membedakan adalah bagaimana kita menyikapi setiap fase dalam hidup kita. Menghadapi kehidupan dengan penuh kesadaran dan kebijaksanaan adalah kunci untuk menikmati setiap prosesnya dan memetik hikmah di setiap langkah.

Ketika kita berada di atas, dalam masa-masa kejayaan atau kesuksesan, penting untuk tetap rendah hati. Kesuksesan sering kali membawa perasaan bangga yang bisa berubah menjadi kesombongan jika tidak diimbangi dengan kerendahan hati. Kerendahan hati adalah pengingat bahwa semua pencapaian kita adalah berkat kerja keras, dukungan dari orang-orang di sekitar kita, dan yang terpenting, berkat dari Tuhan. Dengan bersikap rendah hati, kita tidak hanya menjaga hubungan baik dengan orang lain, tetapi juga menjaga keseimbangan dalam diri kita sendiri.

Seorang tokoh nasional yang bisa dijadikan contoh dalam hal ini adalah Presiden Joko Widodo. Dikenal dengan kesederhanaannya, Jokowi selalu menunjukkan sikap rendah hati meskipun telah mencapai posisi tertinggi di pemerintahan Indonesia. Dalam banyak kesempatan, Jokowi selalu mengingatkan pentingnya bekerja keras, tetap bersahaja, dan tidak lupa pada asal-usul. Kerendahan hati Jokowi tidak hanya membuatnya dihormati oleh banyak orang, tetapi juga membuatnya lebih dekat dengan rakyat.

Di sisi lain, ketika kita berada di bawah, menghadapi masa-masa sulit atau kegagalan, yang dibutuhkan adalah ketabahan. Kesulitan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan yang memberikan kita pelajaran berharga. Saat menghadapi masa-masa sulit, penting untuk tetap tabah dan percaya bahwa bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Ini adalah janji Tuhan yang tertulis dalam Al-Quran, Surat Al-Insyirah ayat 6: “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”

Baca Juga  Nasihat Habib Umar Bin Hafidz tentang Kehormatan Manusia

Ketabahan adalah kemampuan untuk tetap kuat dan gigih dalam menghadapi tantangan. Ini adalah kualitas yang membantu kita untuk tidak menyerah dan terus berusaha meskipun keadaan terlihat sulit. Ketabahan mengajarkan kita bahwa setiap kesulitan membawa pelajaran yang berharga dan setiap kegagalan adalah kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Dalam sejarah Indonesia, banyak tokoh nasional yang menunjukkan ketabahan luar biasa dalam menghadapi berbagai rintangan. Salah satu contohnya adalah Soekarno, Proklamator dan Presiden pertama Indonesia.

Soekarno menghabiskan banyak tahun dalam penjara dan pengasingan karena perjuangannya melawan penjajah Belanda. Namun, ketabahannya tidak pernah surut. Dengan semangat juang yang tinggi, ia terus berusaha dan bekerja keras untuk meraih kemerdekaan Indonesia. Soekarno adalah contoh nyata bagaimana ketabahan dan keyakinan bisa membawa kita melalui masa-masa sulit menuju kemudahan dan kesuksesan.

Menghadapi hidup dengan menerima naik-turun sebagai bagian dari perjalanan memberikan kita perspektif yang lebih positif. Saat kita menerima bahwa hidup tidak selalu mudah dan penuh dengan tantangan, kita bisa lebih tenang dan tidak mudah putus asa saat menghadapi masalah. Ini juga mengajarkan kita untuk lebih menghargai setiap momen, baik saat senang maupun susah.

Menerima proses kehidupan juga berarti kita belajar untuk memungut hikmah dari setiap pengalaman. Setiap peristiwa, baik positif maupun negatif, membawa pelajaran yang berharga. Ketika kita mampu melihat hikmah di balik setiap kejadian, kita menjadi lebih bijaksana dan kuat. Hidup adalah guru yang terbaik, memberikan kita pelajaran yang tidak bisa kita dapatkan dari buku atau sekolah.

Sebagai contoh, ketika kita menghadapi kegagalan, kita belajar untuk mengevaluasi diri dan memperbaiki kesalahan. Kegagalan mengajarkan kita tentang ketekunan dan bagaimana bangkit setelah terjatuh. Sebaliknya, saat kita meraih kesuksesan, kita belajar tentang pentingnya kerja keras, dedikasi, dan kerendahan hati. Kesuksesan juga mengajarkan

kita untuk berbagi dan membantu orang lain yang sedang mengalami kesulitan.

Baca Juga  Dawuh Gus Kautsar tentang Pentingnya Interaksi dengan Guru

Sikap menerima dan menikmati proses kehidupan ini juga bisa membantu kita untuk lebih bahagia. Ketika kita tidak terlalu fokus pada hasil akhir tetapi lebih pada perjalanan yang kita lalui, kita bisa menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil sehari-hari. Misalnya, dalam proses mengejar impian, kita bisa menemukan kebahagiaan dalam setiap langkah yang kita ambil, setiap upaya yang kita lakukan, dan setiap pencapaian kecil yang kita raih.

Selain itu, sikap ini juga membantu kita untuk lebih bersyukur. Ketika kita menyadari bahwa hidup ini penuh dengan naik-turun, kita belajar untuk bersyukur atas setiap momen baik dan buruk. Rasa syukur ini akan membawa kita pada ketenangan batin dan kebahagiaan yang lebih dalam. Syukur adalah kunci untuk menikmati hidup dengan lebih baik, karena dengan bersyukur kita menghargai apa yang kita miliki dan tidak terjebak dalam keinginan yang tidak berujung.

Kebijaksanaan dalam menghadapi kehidupan naik-turun juga bisa kita lihat dari ajaran-ajaran agama dan filosofi hidup para tokoh bijak. Sebagai contoh, dalam ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW mengajarkan tentang pentingnya sabar dan syukur. Beliau bersabda, “Sungguh menakjubkan urusan orang yang beriman, karena setiap urusannya adalah baik baginya. Jika mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, dan itu adalah kebaikan baginya. Dan jika tertimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu adalah kebaikan baginya.” (HR. Muslim). Hadis ini mengajarkan kita bahwa setiap situasi dalam hidup kita, baik suka maupun duka, bisa menjadi sumber kebaikan jika kita menyikapinya dengan sabar dan syukur.

Dalam filosofi Jawa, kita juga mengenal konsep “Sabar lan Narimo” yang berarti sabar dan menerima. Ini adalah salah satu ajaran hidup yang mengajarkan pentingnya kesabaran dan penerimaan terhadap segala situasi dalam hidup. Ketika kita bisa sabar dan menerima segala kejadian dengan lapang dada, kita akan lebih mudah menemukan ketenangan dan kebahagiaan.

Selain itu, tokoh nasional seperti Ki Hajar Dewantara, yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, juga memberikan contoh yang baik dalam menghadapi hidup dengan kebijaksanaan. Ki Hajar Dewantara mengajarkan pentingnya pendidikan karakter yang mencakup kesabaran, kerendahan hati, dan sikap pantang menyerah. Beliau percaya bahwa pendidikan bukan hanya tentang akademis, tetapi juga tentang membentuk karakter yang kuat dan bijaksana dalam menghadapi kehidupan.

Baca Juga  150 Kata Bijak Jak Ma (Jack Ma) Penggugah Semangat untuk Sukses

Dalam konteks kehidupan modern, kita juga bisa belajar dari banyak tokoh inspiratif lainnya. Misalnya, Nelson Mandela, yang menghabiskan 27 tahun di penjara namun tetap tabah dan penuh harapan. Mandela tidak membiarkan masa-masa sulit tersebut menghancurkan semangatnya. Sebaliknya, ia memanfaatkannya untuk memperkuat tekadnya dalam memperjuangkan keadilan dan perdamaian. Ketabahannya mengajarkan kita bahwa dengan kesabaran dan keyakinan, kita bisa mengatasi segala rintangan dan meraih kemenangan.

Kehidupan ini memang penuh dengan kejutan dan tantangan. Tidak ada yang bisa meramalkan apa yang akan terjadi di masa depan. Namun, dengan sikap yang benar, kita bisa menghadapi segala situasi dengan lebih bijaksana dan tenang. Penting untuk selalu ingat bahwa setiap kesulitan pasti disertai dengan kemudahan. Ini adalah janji Tuhan yang harus kita pegang teguh.

Saat kita naik, mari kita tetap rendah hati dan bersyukur. Ingatlah bahwa kesuksesan adalah hasil dari kerja keras, doa, dan dukungan dari banyak pihak. Jangan biarkan kesuksesan membuat kita lupa daratan dan kehilangan arah. Tetaplah berbagi dan membantu orang lain, karena dengan begitu kita akan terus diberkahi.

Saat kita turun, mari kita tetap tabah dan yakin bahwa ini adalah bagian dari rencana Tuhan yang lebih besar. Setiap kesulitan adalah ujian yang akan membuat kita lebih kuat dan bijaksana. Tetaplah berusaha, berdoa, dan percaya bahwa bersama kesulitan pasti ada kemudahan.

Dengan menikmati proses kehidupan, kita akan menemukan banyak pelajaran berharga yang bisa membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik. Setiap momen, baik suka maupun duka, adalah bagian dari perjalanan yang membentuk karakter kita. Mari kita jalani hidup ini dengan penuh kesadaran, kebijaksanaan, dan rasa syukur. Dengan begitu, kita akan menemukan kebahagiaan sejati dan makna dalam setiap langkah yang kita ambil.