Ijazah Setelah Sholat dari Habib Ali bin Abdurrahman Al-Jufry

Oleh: Aqib Muhammad Kh

Habib Ali bin Abdurrahman Al-Jufri, dalam salah satu kesempatan ketika memberikan nasihat di Majelis Rasulullah, memberikan ijazah kepada semua umat muslim secara umum. Beliau mengutip salah satu hadist Nabi Muhammad SAW:

“Suatu hari, ketika Rasulullah Muhammad SAW berjalan, beliau bertemu dengan Sayyidina Mu’adz, kemudian beliau berkata kepadanya: “يا معاذ، اني احبك  “ (Wahai Mu’adz, aku mencintaimu). Maka jangan pernah Engkau tinggal setelah sholat untuk membaca doa اللهم اعني على ذكرك و شكرك و حسن عبادتك  (Ya Allah, jadikanlah aku (tolonglah aku) agar senantiasa berdzikir kepadamu, syukur, dan memperbaiki ibadahku pada-Mu).”

Setelah itu, beliau melanjutkan nasehatnya dengan berdoa: “Maka ya Allah, sebagaimana Engkau menakdirkan Nabi Muhammad SAW memandang Sayyidina Mu’adz, berikanlah kepada kami juga pandangan itu.”

Tentang Syukur

Di dalam Al-Qur’an surat Az-Zumar, ayat 66, disebut: بل الله فاعبد وكن من الشاكرين  (Karena itu, hendaklah Pada Allah SWT yang kau sembah, dan jadilah engkau termasuk dari orang-orang yang bersyukur).

Kemudian dalam surat Ibrahim ayat 7, Allah SWT berfirman: وإذ تأذن زبكم لئن شكرتم لأزيدنكم، ولئن كفرتم، إن عذابي لشديد.  (Dan ketika Allah SWT mengumumkan; sungguh, jika kalian bersyukur, pastilah Aku tambahkan (nikmat-nikmat) kepada kalian. Tapi jika kalian mengingkarinya, maka azabku sungguh sangat pedih.”

Dalam kitab Madarijus Salikin, syukur didefinisikan: الشكر ظهور اثر نعمة الله تعالى على لسان عبده، ثناء واعترافا، وعلى قلبه شهودا ومحبة، وعلى جوارحه انقيادا وطاعة  (Syukur adalah menampakkan adanya nikmat Allah SWT, yang ditunjukkan lisan dengan memuji dan menyadari (bahwa nikmat itu dari Allah SWT), kemudian dari hati berupa mengakui dan mencintai Allah SWT, melalui anggota tubuh, syukur ditunjukkan dengan kepatuhan dan ketaatan (kepada Allah SWT).

Baca Juga  Amalan Mendapatkan Ilmu Laduni dari Abah Guru Sekumpul

Dari beberapa dalil di atas, bisa kita pahami, bahwa barangsiapa yang bersyukur atas nikmat-nikmat Allah SWT, maka Allah SWT akan menambahkan nikmat-nikmat kepada kita. Sebab itu, kita sangat dianjurkan untuk selalu berdoa kepada Allah SWT, agar dijadikan hamba yang bersyukur.

Namun pada faktanya, syukur sangat sulit untuk dipraktikkan dalam keseharian. Dan memang seperti itulah manusia: selalu kurang. Apalagi dalam masalah duniawi, sudah tiada dipungkiri bagi setiap orang, kecuali mereka yang diberi anugerah oleh Allah SWT dalam hatinya.

Sekelumit tentang Habib Ali bin Abdurrahman Al-Jufry

Beliau dilahirkan pada hari Jumat, 16 April 1971 Masehi, atau 20 Safar 1391 Hijriyah, di Kota Jeddah, di Kerajaan Arab Saudi. Ayah beliau bernama Abdurrahman Al-Jufry. Ibunya bernama Hababah Marumah.

Nasab beliau sebagai berikut: Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman bin Ali bin Muhammad bin Alawy bin Abu Bakar bin Muhammad Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Al-Faqih Al-Muqoddam Muhammad bin Ali bin Muhammad Mirbath, Ali Khali’ Qasam bin Alawi bin Muhammad bin Alawi bin Ubaidillah bin Ahmad Muhajir Ila Allah bin Ahmad bin Isa Muhammad Naqib bin Ali Al-Uraidhi bin Jakfar Shodiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Sayyidina Ali dengan Sayyidah Fatimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad SAW.

Dalam satu kesempatan, Habib Umar bin Muhammad bin Abu Bakar bin Salim memuji Habib Ali Al-Jufry: “Kalau kalian ingin memandang wajah Nabi Muhammad SAW, maka pandanglah Habib Ali bin Abdurrahman Al-Jufri.” Kemudian dalam kesempatan lain, Habib Ali Al-Jufri mengatakan: “Jika kalian hendak memandang akhlak Rasulullah Muhammad SAW, maka perhatikanlah akhlak Habib Umar bin Hafidz.” Begitulah keindahan akhlak para cucu Nabi Muhammad SAW.

Tinggalkan Balasan