Berikut adalah Do’a Segera Ketemu Jodoh Simbah Nyai Nur Chalimah Chudlori

قد سمع الله قول التي تجادلك في زوجها وتشتكي إلى الله والله يسمع تحاوركما إن الله سميع بصير

Scroll Untuk Lanjut Membaca

(Surah A Mujadilah Ayat 1 Juz 28)

Dibaca 71 kali

Biografi Nyai Nur Chalimah Chudlori

Do'a Segera Ketemu Jodoh Simbah Nyai Nur Chalimah Chudlori

Beliau merupakan Istri Kedua dari KH Chudlori, Kalau bahasa gaulnya anak sekarang Bu Nyai Chalimah bisa dianggap turut berjuang dari nol bersama Yai Chudlori, betapa tidak tahun 1948 Pondok API Tegalrejo hangus dibakar Belanda, kemudian tahun 1950 Yai Chudlori ditinggal selamanya oleh Bu Nyai Hj. Kunnah sang istri pertama. Benar-benar masa memilukan bagi keluarga besar Pondok API dan tidak terbayangkan kala itu yang ada di benak Yai Chudlori.

Nah saat pembangunan kembali Pondok API, Hadirlah Ibu Nyai Nur Chalimah. Yai Chudlori menikahi Bu Nyai Chalimah pada tahun 1952, sekaligus turut berjuang menata ulang Pondok API.

Tahun 1977, Ibu Nyai ditinggal oleh Suami tercinta, bak wanita tangguh meskipun beliau menata rumah tangga dan membina pesantren tanpa kehadiran Suami tercinta. Namun itu bukanlah menjadi penghalang untuk berjuang.

Melalui tangan hangat dan lakon tirakat, Ibunda Gus Mahin & Gus Yusuf ini berhasil membawa Pondok API besar seperti sekarang dengan ribuan santri dan alumni yang tersebar dipenjuru negeri.

Bukan hanya Keluarga Pondok API, namun seluruh elemen pesantren dan warga nahdliyah merasakan betul kehilangan tokoh perempuan yang selama ini menjadi panutan.

Kata Kata Bijak Nyai Nur Chalimah Chudlori

Do'a Segera Ketemu Jodoh Simbah Nyai Nur Chalimah Chudlori

  • “Nyangoni bocah mondok kuwi paling apik seko hasil bumi,(Memberi sangu kepada anak yang mondok itu paling bagus dari hasil bumi),” dawuh ibu nyai Hj Nurhalimah Ch.
  • “Maeman sing wis mlebu nang jero awak arek dadi siji Karo organ tubuh liyane, diolah dadine daging, getih, sing nyebar nang sekabehane awak. (Makan yang sudah masuk ke dalam diri anak jadi satu dengan organ tubuh lainnya, diolah menjadi daging, getih, yang menyebar ke seluruh badan).”
  • “Nek panganan mau asale ora halal, mongko arep dadekne wong mau abot nglakoni ngibadah, (Kalau makanan itu asalnya tidak halal, maka untuk melakukan ibadah itu akan berat)”.

Seperti kata pepatah mati satu tumbuh seribu, dengan kepergian Ibu Nyai semoga lahir lagi, lagi dan lagi penerus sekaligus sosok perempuan hebat yang menjadi panutan masyarakat.