Cara Mengatur Keuangan dengan Gaji 700 Ribu Ala Sayyidina Ali

Dengan gaji 700 ribu rupiah, kita bisa menerapkan prinsip ini untuk mencapai kehidupan yang lebih sejahtera, penuh empati

Cara Mengatur Keuangan dengan Gaji 700 Ribu Ala Sayyidina Ali - dawuh guru

Oleh: Ali Adhim

Manajemen keuangan yang baik adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan hidup. Salah satu contoh inspiratif dari manajemen keuangan yang bijak datang dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Beliau memiliki kebiasaan unik dalam membagi uangnya menjadi empat bagian, yang bisa menjadi panduan bagi kita dalam mengelola keuangan, bahkan dengan penghasilan sebesar 700 ribu rupiah.

Sayyidina Ali membagi uangnya menjadi empat bagian, dengan masing-masing bagian memiliki tujuan tertentu. Jika kita memiliki gaji sebesar 700 ribu rupiah, berikut adalah cara pembagian yang dapat kita terapkan:

Sebanyak 25% dari gaji atau sekitar 175 ribu rupiah disisihkan untuk sedekah yang diberikan secara terang-terangan. Tujuannya adalah untuk memberi contoh dan mendorong orang lain agar ikut bersedekah. Misalnya, Anda dapat menyisihkan 175 ribu rupiah dari gaji untuk membantu tetangga yang membutuhkan, memberikan sumbangan kepada panti asuhan, atau mendukung kegiatan sosial di lingkungan sekitar.

Sebanyak 25% berikutnya, atau 175 ribu rupiah, diberikan secara diam-diam tanpa diketahui orang lain. Tujuannya adalah untuk menjaga keikhlasan dalam bersedekah tanpa mencari pujian. Anda bisa menyumbangkan uang ini secara anonim ke lembaga amal atau memberikan bantuan langsung kepada individu yang membutuhkan tanpa menyebutkan identitas Anda.

Sebanyak 25% dari gaji digunakan untuk memenuhi kebutuhan harian Anda dan keluarga di siang hari. Pengeluaran ini bisa mencakup biaya makan, transportasi, dan kebutuhan lainnya yang biasa dikeluarkan pada siang hari. Dengan mengalokasikan 175 ribu rupiah, Anda bisa memastikan bahwa kebutuhan harian terpenuhi tanpa mengganggu pos pengeluaran lainnya.

Sebanyak 25% sisanya digunakan untuk kebutuhan malam hari, seperti makan malam, keperluan rumah tangga yang biasanya dilakukan setelah bekerja, atau menyisihkan sebagian untuk tabungan atau investasi. Alokasi ini membantu memastikan bahwa kebutuhan malam hari tidak terabaikan dan Anda masih memiliki cadangan keuangan yang cukup.

Baca Juga  Cara Mengatur Keuangan untuk Mahasiswa ala Kakeibo: The Japanese Art of Saving Money

Pembagian ini penting karena mengajarkan kedermawanan dan empati. Dengan membagi gaji menjadi dua bagian untuk sedekah, baik terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, kita diajarkan untuk selalu peduli terhadap sesama. Ini juga mengajarkan bahwa berbagi tidak selalu harus diketahui orang lain, yang penting adalah niat ikhlas untuk membantu.

Pembagian untuk kebutuhan siang dan malam hari membantu kita lebih disiplin dalam mengatur pengeluaran harian. Ini memastikan bahwa uang tidak habis di awal bulan dan kebutuhan penting tetap bisa terpenuhi hingga akhir bulan. Dengan adanya pembagian yang jelas, kita lebih mudah menghindari gaya hidup konsumtif dan lebih fokus pada kebutuhan yang penting. Hal ini juga membantu kita untuk lebih bijak dalam menggunakan uang dan tidak boros.

Pembagian keuangan ala Sayyidina Ali bin Abi Thalib adalah contoh yang sangat inspiratif dalam mengelola penghasilan. Dengan gaji 700 ribu rupiah, kita bisa menerapkan prinsip ini untuk mencapai kehidupan yang lebih sejahtera, penuh empati, dan disiplin dalam mengatur keuangan. Mari kita mulai menerapkan prinsip ini dan lihat bagaimana perubahan positif terjadi dalam kehidupan kita.