Silsilah Keluarga Nyai Hj Sholichah Saifuddin Zuhri

Silsilah Keluarga Nyai Hj Solichah Saifuddin Zuhri adalah sosok perempuan tangguh yang lahir di Purworejo, Jawa Tengah. Terdapat perbedaan pendapat mengenai tanggal kelahirannya; beberapa sumber menyebutkan 1 Oktober 1924, sementara data lain, seperti dari anggota Konstituante Republik Indonesia, mencatat 15 Oktober 1926 sebagai tanggal kelahirannya.

Beliau menempuh pendidikan di Madrasah Al-Islam Thanawiyah Mualimat, yang menjadi dasar pembentukan karakter dan intelektualitasnya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pada usia muda, Nyai Solichah aktif dalam organisasi keagamaan. Pada tahun 1942, beliau menjabat sebagai Ketua Muslimat NU Cabang Purworejo. Karier organisasinya terus berkembang; beliau menjadi Komisaris Daerah Muslimat NU Karesidenan Kedu (1947-1949), Ketua Muslimat NU Cabang Semarang (1950-1953), dan Ketua Pimpinan Wilayah Muslimat NU Jawa Tengah (1950-1955). Keterlibatannya yang mendalam dalam organisasi ini menunjukkan dedikasinya terhadap pemberdayaan perempuan dalam Islam.

Selain aktif dalam organisasi, Nyai Solichah juga terjun ke dunia politik. Pada Pemilu 1955, beliau terpilih sebagai anggota Konstituante Republik Indonesia, mewakili Muslimat NU. Meskipun memiliki tanggung jawab besar di ranah publik, beliau tidak pernah mengabaikan perannya sebagai ibu. Dalam berbagai kegiatan, termasuk kampanye politik, beliau sering membawa serta anak-anaknya, menunjukkan kemampuannya dalam menyeimbangkan peran publik dan domestik.

Keluarga Nyai Hj Solichah

Nyai Solichah menikah dengan KH. Saifuddin Zuhri, seorang tokoh penting dalam Nahdlatul Ulama yang pernah menjabat sebagai Menteri Agama RI. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai sepuluh anak, yaitu:

  1. Fahmi D. Saifuddin
  2. Farida Salahuddin Wahid
  3. Annisa S. Hadi
  4. Aisyah Wisnu
  5. Andang Fatati
  6. Ahmad Baehaqi Saifuddin
  7. Yulia Nur Soraya
  8. Annie Luthfia
  9. Adib Daruqutni
  10. Lukman Hakim Saifuddin

Anak-anak mereka tumbuh menjadi individu yang berkontribusi signifikan dalam berbagai bidang. Misalnya, Farida Salahuddin Wahid menikah dengan KH. Salahuddin Wahid, tokoh NU terkemuka, sementara Lukman Hakim Saifuddin mengikuti jejak ayahnya sebagai Menteri Agama RI.

Kiprah Nyai Solichah tidak hanya terbatas pada organisasi dan politik. Beliau juga berperan penting dalam bidang kesehatan sebagai Direktris Rumah Bersalin Muslimat NU di Hang Tuah, Jakarta Selatan. Rumah bersalin ini dibangun di atas tanah wakaf suaminya, KH. Saifuddin Zuhri, sebagai wujud dedikasi mereka terhadap pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Meskipun memiliki jadwal yang padat, Nyai Solichah tetap menjalankan hobinya dalam menjahit dan berkebun. Keseimbangan antara aktivitas publik dan kehidupan pribadi menunjukkan kemampuannya dalam mengelola waktu dan tanggung jawab dengan baik.

Nyai Solichah wafat pada 6 Maret 1990, namun dedikasinya terhadap agama, organisasi, dan keluarga tetap menjadi inspirasi bagi banyak orang. Kisah hidupnya menggambarkan bagaimana seorang perempuan dapat berperan aktif dalam berbagai bidang tanpa mengabaikan tanggung jawabnya sebagai istri dan ibu.

Silsilah keluarga Nyai Solichah menunjukkan keterkaitan yang kuat dengan tokoh-tokoh penting dalam Nahdlatul Ulama dan pemerintahan Indonesia. Hal ini mencerminkan kontribusi keluarga ini dalam perkembangan Islam dan bangsa Indonesia.

Melalui perannya dalam Muslimat NU, politik, dan pelayanan masyarakat, Nyai Solichah telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah Indonesia. Kisah hidupnya menjadi teladan bagi generasi berikutnya tentang pentingnya dedikasi, keseimbangan peran, dan kontribusi nyata bagi masyarakat.

***

Sumber : diolah ulang dari berbagai situs media dan karya tulis ilmiah

media keislaman by : dawuhguru.co.id

baca juga : Silsilah Keluarga KHR Ahmad Azaim Ibrahimy