Biografi KH Hasan Genggong: Ulama Besar dan Sumber Kemursyidan
KH Hasan Genggong, atau yang memiliki gelar kehormatan al-‘Arif Billah al-Quthbul Rabbani al-Ghaust asy-Syaikh Haji al-Syarif Muhammad Hasan bin Syamsuddin bin Qoyiduddin, adalah salah satu tokoh sufi terkenal yang menjadi Mursyid Tarekat Naqsyabandiyah. Beliau juga dikenal sebagai pendiri Tarekat Naqsyabandiyah Ali Ba’Alawiyah dan merupakan ulama terkemuka di masanya.
Sebagai seorang ulama dan wali yang dihormati, KH Hasan Genggong disebut-sebut sebagai sosok yang memiliki pengetahuan sempurna (‘Arif Kamil) dalam bidang marifat dan sufisme. Keberkahan beliau dipercaya mampu menjangkau seluruh umat pada zamannya, menjadikannya sumber mata air kemursyidan yang menginspirasi banyak murid dan pengikut.
Pendidikan dan Keilmuan
KH Hasan Genggong dikenal memiliki semangat belajar yang tinggi. Hal ini membuatnya menguasai berbagai cabang ilmu, baik yang bersifat eksoterik (lahiriah) maupun esoterik (batiniah). Beliau adalah puncak matahari pengetahuan di eranya, dengan kemampuan menyingkap ilmu-ilmu ghaib serta rahasia-rahasia ketuhanan.
Sebagai Kholifah kedua dari Pesantren Zainul Hasan Genggong, KH Hasan Genggong juga aktif menulis berbagai kitab dalam bidang fiqih, hadits, tasawuf, tafsir, dan tauhid. Dua karya terkenalnya adalah Nadham Safinatun Najah dan Aqidatut Tauhid.
Silsilah Keluarga KH Moh Hasan Genggong
KH Hasan Genggong merupakan dzurriyat Nabi Muhammad SAW melalui jalur Syech Abdul Qodir Al-Jailani. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian silsilah dan tes DNA yang dilakukan oleh Family Tree DNA di Texas, Amerika Serikat. Hasil tes tersebut menunjukkan bahwa keturunan KH Hasan Genggong memiliki kode genetik BY1939++, yang merupakan mutasi dari Imam Hasan bin Ali RA.
Silsilah beliau dirunut hingga Syech Abdul Qodir Al-Jailani melalui jalur berikut:
- KH Hasan Genggong bin Syamsuddin bin Kiai Qoyiduddin bin Abdullah.
- Abdullah bin Alawi bin Sayyid Abdurrahim (Bujuk Aji Toket).
- Sayyid Abdurrahim bin Sayyid Abdullah bin Sayyid Sulaiman bin Sayyid Fadlullah bin Sayyid Zainal Abidin bin Maulana Ainul Yaqin (Sunan Giri).
Konfirmasi Ilmiah Silsilah
Dalam sebuah penelitian, KH Hasan Ahsan Malik, cicit KH Hasan Genggong, mengonfirmasi keakuratan silsilah tersebut melalui penelitian nasab. Data ini juga didukung oleh lembaga-lembaga seperti Naqobah Ansab Auliya’ Tis’ah (NAAT) dan Naqobah Wali Songo.
KH Hasan Ahsan Malik menjelaskan bahwa tes DNA menggunakan metode Y-DNA (garis keturunan laki-laki) dan menunjukkan bahwa kode genetik beliau memiliki hubungan erat dengan Ahlul Bait. Selain itu, ditemukan pula kode L77 yang menunjukkan ras Persia, serta L147.1 yang mengindikasikan keturunan Nabi Ibrahim AS.
Pengaruh Sosial dan Keberkahan
Keberadaan KH Hasan Genggong memberikan dampak besar bagi perkembangan ilmu agama, khususnya di wilayah Probolinggo, Jawa Timur. Pesantren Zainul Hasan Genggong yang beliau pimpin menjadi pusat pendidikan Islam yang melahirkan banyak ulama besar dan murid-murid yang terus melanjutkan perjuangan dakwah beliau.
Dengan latar belakang keilmuan yang mendalam dan silsilah yang terhormat, KH Hasan Genggong menjadi inspirasi bagi umat Islam. Sosoknya tidak hanya dihormati sebagai ulama, tetapi juga sebagai wali Allah yang penuh dengan keberkahan.
KH Hasan Genggong adalah sosok ulama besar yang memberikan kontribusi luar biasa dalam dunia Islam. Karya-karyanya, semangat dakwahnya, dan keberkahannya terus dikenang hingga kini. Beliau adalah bukti nyata bagaimana ilmu, amal, dan keberkahan dapat diwariskan dari generasi ke generasi untuk kemaslahatan umat.