Quote Sujiwo Tejo tentang Menyadari dan Mengubah Kebiasaan

Quote Sujiwo Tejo
sumber : google

“Bagaimana kebiasaan akan kita ubah kalau kebiasaan itu sendiri sering tak kita sadari?”

Sujiwo Tejo

Menyadari dan Mengubah Kebiasaan: Jalan Menuju Perubahan Diri yang Hakiki

Kebiasaan adalah bagian integral dari kehidupan manusia. Setiap hari, kita menjalani serangkaian rutinitas yang begitu otomatis hingga sering kali kita tidak menyadarinya. Kebiasaan ini terbentuk dari tindakan-tindakan kecil yang kita lakukan berulang kali hingga menjadi bagian dari diri kita. Sujiwo Tejo, melalui kutipan “Bagaimana kebiasaan akan kita ubah kalau kebiasaan itu sendiri sering tak kita sadari?”, mengajak kita untuk merenungkan betapa sulitnya mengubah kebiasaan jika kita tidak menyadarinya. Kutipan ini menyentuh inti dari tantangan perubahan diri: kesadaran akan kebiasaan yang perlu diubah.

Kesadaran adalah langkah pertama dalam proses perubahan. Untuk mengubah kebiasaan yang tidak kita inginkan, kita harus terlebih dahulu menyadari keberadaannya. Tanpa kesadaran ini, upaya untuk mengubah kebiasaan akan sia-sia. Banyak dari kita menjalani hidup dengan autopilot, melakukan aktivitas sehari-hari tanpa benar-benar memikirkan tindakan kita. Misalnya, kebiasaan menggigit kuku, menunda pekerjaan, atau makan berlebihan sering kali terjadi tanpa kita sadari. Ini karena kebiasaan tersebut telah tertanam begitu dalam dalam diri kita sehingga menjadi respons otomatis.

Untuk menyadari kebiasaan, kita perlu mengambil langkah mundur dan mengamati diri kita sendiri. Ini melibatkan introspeksi dan refleksi yang mendalam. Salah satu cara efektif untuk memulai adalah dengan mempertanyakan tindakan kita. Mengapa kita melakukan apa yang kita lakukan? Apa yang memicu kebiasaan tersebut? Apakah ada pola tertentu yang dapat kita identifikasi? Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kita mulai membangun kesadaran tentang kebiasaan kita.

Selain introspeksi, kita juga bisa meminta bantuan dari orang-orang terdekat. Terkadang, kita butuh pandangan luar untuk menyadari kebiasaan yang tidak kita sadari. Teman, keluarga, atau pasangan bisa memberikan perspektif yang berbeda dan membantu kita melihat kebiasaan yang perlu diubah. Mereka bisa mengingatkan kita tentang tindakan-tindakan kecil yang mungkin kita abaikan.

Setelah kita menyadari kebiasaan yang ingin diubah, langkah berikutnya adalah memahami akar dari kebiasaan tersebut. Kebiasaan sering kali terbentuk karena ada pemicu atau stimulus tertentu. Misalnya, kebiasaan merokok bisa dimulai sebagai cara untuk mengatasi stres. Kebiasaan makan berlebihan mungkin terkait dengan emosi seperti kesedihan atau kebosanan. Dengan memahami pemicu di balik kebiasaan, kita bisa mencari cara untuk mengatasinya tanpa harus mengandalkan kebiasaan lama.

Mengganti kebiasaan buruk dengan kebiasaan baik adalah strategi efektif untuk mengubah perilaku. Ketika kita berusaha menghilangkan kebiasaan buruk, kita sering kali merasa kehilangan atau kekosongan. Mengisi kekosongan ini dengan kebiasaan baru yang lebih positif bisa membantu kita mengatasi perasaan tersebut. Misalnya, jika kita ingin berhenti merokok, kita bisa menggantinya dengan kebiasaan berolahraga atau meditasi yang juga bisa membantu mengatasi stres.

Namun, perubahan tidak selalu mudah dan sering kali memerlukan waktu dan kesabaran. Kebiasaan yang telah terbentuk selama bertahun-tahun tidak bisa diubah dalam semalam. Ini memerlukan komitmen dan ketekunan. Kita mungkin mengalami kegagalan dan kemunduran di sepanjang jalan, tetapi yang terpenting adalah terus berusaha dan tidak menyerah. Setiap kali kita menyadari bahwa kita kembali ke kebiasaan lama, kita bisa mengambil langkah untuk kembali ke jalur yang benar.

Motivasi dan dukungan juga berperan penting dalam proses perubahan kebiasaan. Menetapkan tujuan yang jelas dan realistis bisa membantu kita tetap fokus dan termotivasi. Selain itu, mencari dukungan dari orang-orang terdekat atau bergabung dengan komunitas yang memiliki tujuan serupa bisa memberikan dorongan moral dan bantuan praktis. Mereka bisa memberikan inspirasi, saran, dan dukungan emosional yang kita butuhkan untuk tetap berkomitmen pada perubahan.

Perubahan kebiasaan juga memerlukan pemahaman bahwa setiap individu berbeda. Apa yang bekerja untuk satu orang mungkin tidak bekerja untuk orang lain. Oleh karena itu, penting untuk menemukan strategi yang paling sesuai dengan diri kita sendiri. Eksperimen dengan berbagai pendekatan dan temukan apa yang paling efektif untuk mengubah kebiasaan kita. Ini bisa melibatkan trial and error, tetapi dengan kesabaran dan tekad, kita bisa menemukan cara yang tepat untuk diri kita.

Selain itu, penting untuk merayakan setiap kemajuan yang kita buat. Perubahan kebiasaan adalah proses yang panjang dan menantang, dan setiap langkah kecil menuju perubahan adalah pencapaian yang patut dirayakan. Merayakan kemajuan ini bisa memberikan kita dorongan positif dan motivasi untuk terus maju. Ini juga membantu kita melihat bahwa perubahan adalah mungkin dan bahwa kita mampu mencapai tujuan kita.

Pada akhirnya, mengubah kebiasaan adalah tentang mengubah diri kita sendiri. Ini adalah perjalanan menuju peningkatan diri dan kehidupan yang lebih baik. Dengan kesadaran, pemahaman, dan tekad, kita bisa mengatasi kebiasaan buruk dan menggantinya dengan kebiasaan yang lebih positif dan bermanfaat. Perjalanan ini mungkin tidak mudah, tetapi hasilnya akan sangat berharga.

Kutipan Sujiwo Tejo mengingatkan kita bahwa kesadaran adalah kunci untuk mengubah kebiasaan. Tanpa kesadaran, kita akan terus terjebak dalam pola perilaku yang tidak kita inginkan. Namun, dengan kesadaran dan komitmen, kita bisa mengambil langkah-langkah konkret untuk mengubah kebiasaan kita dan menciptakan kehidupan yang lebih baik. Ini adalah perjalanan yang memerlukan keberanian, kesabaran, dan ketekunan, tetapi dengan usaha yang sungguh-sungguh, kita bisa mencapai perubahan yang kita inginkan.

Melalui refleksi ini, kita diajak untuk lebih menyadari kebiasaan-kebiasaan yang membentuk kehidupan kita sehari-hari. Kita diajak untuk menjadi lebih sadar dan waspada terhadap tindakan kita, untuk memahami akar dari kebiasaan-kebiasaan tersebut, dan untuk mengambil langkah-langkah konkret untuk mengubahnya. Dengan cara ini, kita bisa mencapai perubahan yang hakiki dan menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita.

Baca Juga  Dawuh Gus Baha' tentang Menyaksikan Kebesaran Allah