Quote Ning Umi Laila tentang Dakwah dalam Passion

Quote Ning Umi Laila
sumber : dawuhguru
“Apapun passionnya kalau diniatkan untuk berdakwah, pahalanya akan sama seperti berdakwah.”
Ning Umi Laila Rahmah

Menemukan Makna Dakwah dalam Setiap Passion

Di era modern ini, konsep dakwah sering kali dianggap terbatas pada ceramah agama atau kegiatan keagamaan di masjid dan majelis taklim. Namun, Ning Umi Laila Rahmah mengajarkan bahwa “Apapun passionnya kalau diniatkan untuk berdakwah, pahalanya akan sama seperti berdakwah.” Pesan ini sangat relevan bagi milenial dan Gen-Z yang hidup di tengah kemajuan teknologi dan berbagai peluang karier. Pesan ini menegaskan bahwa dakwah tidak harus selalu berada dalam ranah formal agama, tetapi bisa dilakukan melalui berbagai passion dan aktivitas sehari-hari.

Setiap individu memiliki passion yang berbeda-beda. Ada yang mencintai dunia seni, musik, teknologi, sains, olahraga, atau pendidikan. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak dari kita yang merasa bahwa passion kita mungkin tidak memiliki hubungan dengan dakwah atau penyebaran kebaikan. Namun, dengan niat yang tulus, passion kita bisa menjadi sarana untuk menyebarkan nilai-nilai positif dan memberikan dampak yang baik bagi orang lain.

Misalnya, seseorang yang memiliki passion di bidang seni dan desain grafis dapat menggunakan keterampilannya untuk membuat konten yang menginspirasi dan mendidik. Poster-poster dengan pesan moral, ilustrasi yang mengangkat nilai-nilai keagamaan, atau video animasi yang mengajarkan kebaikan bisa menjadi cara efektif untuk berdakwah. Seni memiliki kekuatan untuk menyentuh hati dan pikiran orang, sehingga pesan yang disampaikan bisa lebih mudah diterima dan diingat.

Begitu juga dengan mereka yang memiliki passion di bidang musik. Musik adalah bahasa universal yang bisa menyatukan orang dari berbagai latar belakang. Seorang musisi bisa menciptakan lagu-lagu yang mengandung pesan positif, mengajak pendengarnya untuk berbuat baik, atau mengingatkan mereka akan pentingnya rasa syukur dan kesederhanaan. Konser amal dan pertunjukan musik yang didedikasikan untuk tujuan kemanusiaan juga bisa menjadi bentuk dakwah yang sangat bermakna.

Baca Juga  Nasihat Habib Umar Bin Hafidz tentang Mengutamakan Etika

Di era digital ini, banyak milenial dan Gen-Z yang memiliki passion di bidang teknologi dan media sosial. Platform seperti Instagram, YouTube, dan TikTok bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk berdakwah. Membuat konten edukatif, berbagi pengalaman pribadi yang menginspirasi, atau mengadakan diskusi online tentang nilai-nilai positif adalah beberapa cara yang bisa dilakukan. Influencer yang memiliki banyak pengikut bisa menggunakan pengaruh mereka untuk menyebarkan pesan kebaikan dan mengajak orang lain untuk berbuat baik.

Passion di bidang olahraga juga bisa menjadi sarana untuk berdakwah. Seorang atlet atau pelatih bisa mengajarkan nilai-nilai sportivitas, kerja keras, dan disiplin kepada anak-anak dan remaja. Melalui kegiatan olahraga, kita bisa mengajarkan pentingnya kerjasama, menghargai lawan, dan menjaga kesehatan tubuh sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan. Kegiatan olahraga yang diadakan untuk tujuan sosial, seperti turnamen amal atau lari bersama untuk menggalang dana, juga bisa menjadi bentuk dakwah yang sangat berarti.

Pendidikan adalah bidang lain yang memiliki potensi besar untuk berdakwah. Guru dan pendidik memiliki kesempatan emas untuk membentuk karakter dan moral siswa mereka. Mengajarkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan kasih sayang di dalam kelas adalah bentuk dakwah yang sangat penting. Selain itu, program-program mentoring dan kegiatan ekstrakurikuler yang mengajarkan keterampilan hidup dan nilai-nilai positif juga bisa menjadi sarana untuk menyebarkan kebaikan.

Bagi mereka yang memiliki passion di bidang bisnis dan kewirausahaan, dakwah bisa dilakukan melalui cara menjalankan bisnis yang etis dan bertanggung jawab. Menjalankan bisnis dengan jujur, memperlakukan karyawan dengan adil, dan memberikan kontribusi kepada masyarakat adalah bentuk dakwah yang sangat nyata. Selain itu, pengusaha bisa menggunakan platform mereka untuk menginspirasi orang lain dan mengajarkan nilai-nilai kejujuran dan integritas dalam dunia bisnis.

Baca Juga  Dawuh Gus Mus tentang Agama Cinta

Intinya, apapun passion kita, selalu ada cara untuk menjadikannya sebagai sarana berdakwah. Kuncinya adalah niat yang tulus dan keinginan untuk memberikan dampak positif kepada orang lain. Dakwah tidak harus selalu dalam bentuk kata-kata; tindakan dan contoh nyata sering kali memiliki dampak yang lebih besar. Ketika kita menjalani passion kita dengan niat untuk berdakwah, kita memberikan contoh kepada orang lain bahwa kita bisa menyebarkan kebaikan melalui berbagai cara.

Selain itu, berdakwah melalui passion juga memberikan kita kesempatan untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam. Tidak semua orang mungkin tertarik pada ceramah agama atau kegiatan keagamaan formal, tetapi mereka mungkin tertarik pada musik, seni, olahraga, atau konten digital. Dengan menggunakan passion kita sebagai alat dakwah, kita bisa menyebarkan nilai-nilai positif kepada orang-orang yang mungkin tidak pernah mendengar pesan tersebut melalui saluran tradisional.

Penting juga untuk mengingat bahwa berdakwah melalui passion adalah tentang memberi tanpa mengharapkan imbalan. Ketulusan dalam berdakwah adalah kunci untuk menyentuh hati orang lain. Ketika kita berdakwah dengan tulus, orang lain bisa merasakan ketulusan tersebut dan lebih mudah menerima pesan yang kita sampaikan. Selain itu, berdakwah dengan passion juga memberikan kita kebahagiaan dan kepuasan tersendiri, karena kita menjalani apa yang kita cintai sambil memberikan dampak positif kepada orang lain.

Pada akhirnya, dakwah adalah tentang menyebarkan kebaikan dan nilai-nilai positif. Apapun passion kita, jika diniatkan untuk berdakwah, kita bisa mendapatkan pahala yang sama seperti berdakwah dalam bentuk yang lebih tradisional. Mari kita jadikan setiap aktivitas dan passion kita sebagai sarana untuk menyebarkan kebaikan dan memberikan dampak positif kepada orang lain. Dengan begitu, kita tidak hanya menjalani hidup yang penuh makna, tetapi juga memberikan kontribusi yang berarti bagi dunia ini.