Nasihat Habib Umar Bin Hafidz tentang Cahaya Muhammad SAW

Nasihat Habib Umar Bin Hafidz
Sumber : Dawuh Guru
“Sesungguhnya bumi ini tercipta karena cahaya Nabi Muhammad SAW. Bila seseorang Ingin aman dari bala bencana, mala petaka, musibah dan lainnya. Maka bersholawatlah kepada Nabi Muhammad”
Habib Umar bin Hafidz

Cahaya Muhammad SAW: Perlindungan dalam Sholawat

Habib Umar bin Hafidz menyampaikan pesan yang mendalam, “Sesungguhnya bumi ini tercipta karena cahaya Nabi Muhammad SAW. Bila seseorang ingin aman dari bala bencana, mala petaka, musibah, dan lainnya, maka bersholawatlah kepada Nabi Muhammad.” Pernyataan ini mengingatkan kita tentang pentingnya sholawat sebagai bentuk penghormatan dan cinta kepada Rasulullah SAW, serta sebagai perlindungan dari berbagai marabahaya.

Nabi Muhammad SAW adalah manusia pilihan Allah, yang diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam. Keberadaannya menjadi sebab terciptanya alam semesta. Dalam tradisi Islam, ada banyak riwayat yang menyebutkan bahwa dunia ini dijaga dan diberkati karena keberkahan Nabi Muhammad. Cahaya Nabi Muhammad, atau dikenal sebagai nur Muhammad, diyakini menjadi sebab terciptanya segala sesuatu. Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah bentuk ibadah yang mengandung banyak keutamaan, salah satunya adalah mendapatkan perlindungan dari berbagai bencana dan musibah.

Sholawat adalah doa dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Allah SWT sendiri memerintahkan kita untuk bersholawat dalam Al-Quran, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya” (QS. Al-Ahzab: 56). Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya bersholawat sebagai bentuk penghormatan dan cinta kepada Rasulullah SAW.

Ketika kita bersholawat, kita mengakui kemuliaan Nabi Muhammad SAW dan berharap mendapatkan syafaatnya. Sholawat juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, karena Nabi Muhammad SAW adalah utusan-Nya yang paling mulia. Melalui sholawat, kita memohon kepada Allah agar terhindar dari berbagai bencana, musibah, dan marabahaya. Sholawat adalah bentuk doa yang sangat kuat, karena doa yang disampaikan melalui perantara Nabi Muhammad SAW memiliki keistimewaan tersendiri.

Baca Juga  Kata Kata Bijak Ustadz Husnul Haetami tentang Penghafal Al-Quran

Buya Hamka, seorang ulama besar dan tokoh nasional Indonesia, sering kali menekankan pentingnya sholawat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam salah satu tulisannya, Buya Hamka menyebutkan bahwa sholawat adalah bentuk kasih sayang dan penghormatan kita kepada Nabi Muhammad SAW, serta cara untuk mendapatkan berkah dan perlindungan dari Allah. Buya Hamka juga menekankan bahwa sholawat bukan hanya sekadar ucapan, tetapi harus diiringi dengan pengamalan ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Bersholawat memiliki banyak manfaat spiritual dan psikologis. Secara spiritual, sholawat mendekatkan kita kepada Allah dan Rasul-Nya, serta membuka pintu rahmat dan keberkahan. Secara psikologis, sholawat memberikan ketenangan hati dan pikiran. Ketika kita menghadapi masalah atau musibah, bersholawat dapat memberikan kekuatan dan ketenangan, karena kita merasa dekat dengan Nabi Muhammad SAW dan mendapatkan perlindungan dari Allah. Sholawat juga mengingatkan kita akan keteladanan Nabi Muhammad SAW, yang selalu menghadapi segala ujian dengan kesabaran dan keikhlasan.

Dalam kehidupan modern yang penuh dengan ketidakpastian dan tantangan, sholawat menjadi amalan yang sangat relevan. Banyak orang yang merasa cemas dan khawatir menghadapi berbagai masalah, baik itu masalah pribadi, keluarga, sosial, maupun global. Dengan bersholawat, kita menyerahkan segala urusan kepada Allah dan berharap mendapatkan syafaat serta perlindungan dari Nabi Muhammad SAW. Sholawat menjadi pelipur lara dan sumber ketenangan di tengah kesulitan hidup.

Selain itu, sholawat juga memiliki dampak sosial yang positif. Ketika kita bersholawat, kita mendoakan kebaikan bagi seluruh umat manusia, karena Nabi Muhammad SAW adalah rahmat bagi seluruh alam. Sholawat mengajarkan kita untuk memiliki kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama. Dengan bersholawat, kita berharap agar dunia ini menjadi tempat yang lebih aman, damai, dan penuh berkah. Sholawat juga mengingatkan kita untuk selalu meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW dalam berinteraksi dengan orang lain, sehingga tercipta masyarakat yang harmonis dan penuh kasih sayang.

Baca Juga  Nasihat Habib Luthfi tentang Penghormatan kepada Guru

Sholawat juga bisa menjadi jembatan untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama Muslim. Dalam berbagai kesempatan, seperti perayaan maulid Nabi, umat Islam berkumpul dan bersholawat bersama-sama. Ini menjadi momen untuk saling menguatkan dan mempererat ukhuwah Islamiyah. Dengan bersholawat bersama, kita merasakan kebersamaan dan kekuatan kolektif sebagai umat Islam, yang saling mendoakan dan mendukung satu sama lain.

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari sholawat, kita perlu melakukannya dengan hati yang ikhlas dan penuh cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Sholawat yang dilakukan dengan kesadaran penuh dan penghayatan yang mendalam akan memberikan dampak yang lebih besar, baik secara spiritual maupun emosional. Kita juga perlu mengamalkan ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari, sehingga sholawat kita menjadi lebih bermakna dan membawa berkah.

Sebagai penutup, mari kita renungkan kembali nasihat dari Habib Umar bin Hafidz: “Sesungguhnya bumi ini tercipta karena cahaya Nabi Muhammad SAW. Bila seseorang ingin aman dari bala bencana, mala petaka, musibah, dan lainnya, maka bersholawatlah kepada Nabi Muhammad.” Nasihat ini mengingatkan kita akan pentingnya bersholawat sebagai bentuk penghormatan dan cinta kepada Rasulullah SAW, serta sebagai perlindungan dari berbagai bencana dan musibah. Dengan bersholawat, kita mendekatkan diri kepada Allah dan berharap mendapatkan syafaat serta perlindungan dari Nabi Muhammad SAW. Mari kita jadikan sholawat sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari, sehingga kita selalu berada dalam lindungan dan rahmat Allah.