dawuhguru.co.id | Jember, Jawa Timur – Dalam upaya membangun sinergi antar organisasi keagamaan dan pendidikan, Pondok Pesantren Baitul Arqom Balung Jember menggelar sebuah acara besar yang menghadirkan tokoh-tokoh penting dari berbagai organisasi Islam. Acara yang diadakan pada tanggal 18 dan 20 Oktober 2024 ini menjadi momentum penting bagi pengembangan pendidikan Islam di Indonesia, khususnya di daerah Jember.
Agenda tersebut dihadiri oleh Katib Syuriah PBNU KH. Muhammad Faiz Syukron Makmun (Gus Faiz), Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr. KH. Saad Ibrahim, dan Ketua Umum Al Irsyad Al Islamiyyah Prof. Dr. Faishol Nasar bin Madi. Dalam sambutannya, Gus Faiz yang juga merupakan Dewan Pengawas Syariah, menyampaikan pentingnya kolaborasi antar lembaga keagamaan dalam menghadapi tantangan zaman. “Kita harus bersatu untuk membangun umat yang berakhlak dan berilmu, menuju Golden Age Indonesia yang kita impikan,” ujarnya.
Di hadapan ratusan santri dan masyarakat, para pemimpin ini tidak hanya berbagi pandangan, tetapi juga menyusun langkah-langkah strategis untuk memperkuat pendidikan Islam. Ketua Umum Al Irsyad Al Islamiyyah, Prof. Dr. Faishol, menekankan perlunya strategi, inovasi, dan evaluasi yang terus menerus dalam kurikulum pendidikan. “Kita harus adaptif dengan perkembangan teknologi dan budaya. Pendidikan yang relevan akan menghasilkan generasi yang siap bersaing,” tuturnya.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. KH. Sa’ad Ibrahim, juga menegaskan komitmen organisasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren. “Kita perlu bekerja sama, tidak hanya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi juga untuk membangun karakter santri yang kuat,” ucapnya.
Acara ini tidak hanya sekadar diskusi, tetapi juga diwarnai dengan berbagai kegiatan yang melibatkan santri, seperti pentas seni dan muhadloroh. Berbagai penampilan disajikan sebelum acara inti dimulai, dari paduan suara, tari tradisional, pencak silat, musik, hingga, pidato tiga bahasa. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan di Pondok Pesantren Baitul Arqom tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pengembangan kreativitas dan seni.
Dengan diadakannya acara ini, diharapkan Baitul Arqom dapat menjadi pionir dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang produktif dan inovatif. “Ke depan, akan lahir banyak para pemimpin-pemimpin dari Pondok Pesantren Baitul Arqom yang membawa nilai-nilai Islam yang moderat dan inklusif,” ujar KH. Muhammad Faiz.
Pondok Pesantren Baitul Arqom tidak hanya menjadi lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai pusat pergerakan dalam menyongsong Golden Age umat Islam di Indonesia. Dengan dukungan dari berbagai tokoh dan organisasi, diharapkan sinergi ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan Islam di masa depan.