Ijazah Sholawat Nur oleh Habib Umar Bin Hafidz

Ijazah Sholawat Nur oleh Habib Umar Bin Hafidz - dawuh guru co id

Oleh: Aqib Muhammad Kh

Dalam suatu majlis Habib Alwi bin Abdullah Alaydrus menyampaikan pidatonya, yang diterjemahkan oleh Al-Habib Idrus bin Muhammad Al-Idrus (pengasuh majlis Rasulullah Saw Jawa Timur). Beliau mengatakan bahwa di masjid Suruur, Hadromaut, kota Tarim, yang mana setiap malam selasa ada perkumpulan pembacaan  maulid. Yang dihadiri para wali, para habib baik yang muda maupun tua, termasuk juga Habib Umar Bin Hafidz turut hadir dalam acara tersebut. Hingga pada suatu ketika,  Habib Alwi mendapatkan kisah dari Habib Umar secara langsung. Dimana pada saat pembacaan asyraqal (waktu berdiri) datanglah Nabi Muhammad Saw bersama Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsy Shohibul Maulid . Beliau mengatakan kepada Rosulullah “ Ya Rosulullah ini teman kami, anak kami, Habib Umar dari golongan kami”. Baginda nabi Muhammad Saw pun tersenyum pada waktu itu.

Habib Umar mendapatkan sighot sholawat Nur secara langsung dari lisan baginda Nabi Muhammad Saw. Yang mana sighot sholawat ini tidak biasa keluar dari lisan orang sembarangan. Habib Umar pun mengijazahkan sighot sholawat ini kepada kita semua. Adapun bunyi sighot sholawat tersebut adalah:

أًللّهُمًّ صًلّ وسلّمْ علًى سيّدنا محمّدٍ نورك السّاري ومددك الجًاري واجمعني به في كل أطواري وعلى اله وصحبه يانور

Artinya:

“ Ya Alloh limpahkanlah sholawat dan salam kepada baginda Nabi Muhammad Saw, sang cahaya-Mu yang selalu bersinar, pemberian-Mu yang tak pernah putus, dan kumpulkanlah aku dengan Rosulullah di setiap zaman, dan sampaikan sholawat atas keluarganya dan sahabatnya, wahai sang cahaya”.

Sholawat Nur ini bisa dibaca 1 kali setiap selesai membaca do’a antara adzan dan iqamah, atau 10 kali selepas sholat fardhu, bisa juga dibaca minimal 100 kali setiap malam menjelang tidur dalam keadaan suci. Adapun keutamaan dari membaca sholawat Nur adalah pikiran menjadi terang, mendapatkan ketenangan batin, serta selalu mempunyai hubungan dengan Rosululloh Saw, dan menjadikan ikatan hati yang kuat.

Baca Juga  Ijazah Mengusir Jin dari Habib Abdurrahman Bilfaqih — Riwayat Sayyidina Ali

Biografi Habib Umar bin Hafidz

Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syeikh Abu Bakar lahir di Tarim  pada Senin, 27 Mei 1963 M (4 Muharram 1383 H). Beliau putra dari Muhammad bin Salim bin Hafidz, yang berkebangsaan Yamani. Masa kecil Habib Umar dipenuhi dengan  belajar ilmu agama, tak heran jika beliau sudah mampu menghafal Al-Qur’an di usia yang sangat muda. Selain itu beliau juga hafal berbagai macam kitab fiqih, hadits, Bahasa Arab, dan juga ilmu-ilmu keagamaan yang lainnya. Habib Muhammad bin Salim (ayah) senantiasa memberikan cinta dan perhatiannya kepada Habib Umar dalam lingkaran ilmu dan dzikir. Pengajaran ayahnya tersebut mampu membawa Habib Umar dalam deretan nama-nama ulama besar dunia. Tidak cukup itu saja, Habib Umar juga belajar pada Habib Alwi bin Syihab, Al- Munshib Al-Habib Ahmad bin Ali bin Syekh Abu Bakar, Al-Habib Ibrahim bin Agil bin Yahya (di Taiz, Yaman). Beliau juga berguru pada Habib Muhammad bin Abdullah Al-Haddar dan Habib Zain bin Ibrahim bin Sumaith (di kota Baidha’).

Di samping sebagai ulama’ Habib Umar juga menekuni pekerjaannya sebagai Guru dan Da’i. Habib Umar kerap sekali melakukan perjalanan ke berbagai dunia untuk berdakwah. Selain itu beliau juga aktif dalam organisasi, dan dikenal sebagai pendiri dan ketua Dar-Al Mustofa, Risalah Amman pada tahun 1417 H/1997 M.

Habib Umar menikah dengan salah seorang dari putri gurunya yang bernama Hubbah Ummu Al-Muqaddam (yang berstatus janda). Dalam pernikahannya tersebut Habib Umar dikaruniai seorang putra yang bernama Habib Salim.

Habib Umar termasuk ulama yang produktif dalam hal literasi, ada banyak karya beliau yang sudah dibukukan. Diantaranya adalah: Is’af at thalibi, Khuluquna, Khulasoh madad an-nabawi, Al-washatiah, Muhtar ahadits, Nur aliman, dan masih banyak lagi karya-karya beliau yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Marilah senantiasa bersholawat kepada Baginda Nabi Muhammad Saw, agar kelak kita mendapatkan syafaatnya Aamiin, Aamiin, Ya Rabbal Alamin.

Tinggalkan Balasan