Dawuh Gus Mus tentang Berbuat Baik dengan Tulus

Dawuh Gus Mus
sumber : google

“Berbuat baik sajalah dan biarkan mereka yang menerima kebaikanmu yang mengingatnya.”

KH. Ahmad Musthofa Bisri

Berbuat Baik dengan Tulus Tanpa Mengharapkan Imbalan

Berbuat baik adalah suatu tindakan yang mulia dan bernilai tinggi dalam kehidupan manusia. Melalui tindakan-tindakan kebaikan, kita dapat memberikan dampak positif kepada orang lain dan lingkungan sekitar. Namun, sering kali kita terjebak dalam dilema apakah kebaikan yang kita lakukan akan dihargai dan diingat oleh mereka yang menerimanya. Dalam konteks ini, KH. Ahmad Musthofa Bisri mengajarkan kita suatu prinsip yang sangat penting: “Berbuat baik sajalah dan biarkan mereka yang menerima kebaikanmu yang mengingatnya.”

Prinsip ini mengandung makna yang mendalam tentang bagaimana kita seharusnya memandang kebaikan yang kita lakukan. Pada dasarnya, kebaikan tidak seharusnya dilakukan dengan mengharapkan balasan atau pengakuan dari orang lain. Kebaikan sejati adalah kebaikan yang dilakukan dengan niat tulus dan ikhlas, semata-mata karena keinginan untuk membantu dan memberikan manfaat kepada sesama.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali menemukan situasi di mana kebaikan yang kita lakukan tidak mendapatkan penghargaan atau bahkan tidak diakui oleh orang yang menerimanya. Hal ini bisa membuat kita merasa kecewa dan bertanya-tanya apakah tindakan baik yang kita lakukan benar-benar berarti. Namun, KH. Ahmad Musthofa Bisri mengingatkan kita untuk tidak terfokus pada tanggapan orang lain, melainkan tetap berbuat baik dengan tulus tanpa mengharapkan apapun sebagai balasan.

Sikap tulus dalam berbuat baik memerlukan kedewasaan dan pemahaman yang mendalam tentang makna kebaikan itu sendiri. Tindakan baik yang dilakukan dengan tulus akan membawa kebahagiaan dan kepuasan batin yang sejati. Ketika kita mampu berbuat baik tanpa mengharapkan imbalan, kita sebenarnya sedang melatih diri untuk menjadi pribadi yang lebih ikhlas dan rendah hati. Ini adalah bentuk dari kebijaksanaan dan kematangan emosional yang tinggi.

Selain itu, berbuat baik tanpa mengharapkan balasan juga akan membebaskan kita dari perasaan kecewa dan sakit hati ketika kebaikan kita tidak dihargai. Kita akan lebih fokus pada esensi dari tindakan baik itu sendiri, yaitu memberikan manfaat dan membantu orang lain. Dalam jangka panjang, sikap ini akan membangun karakter yang kuat dan stabil, yang tidak mudah goyah oleh penilaian dan tanggapan orang lain.

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa manusia adalah makhluk sosial yang sering kali mengharapkan pengakuan dan apresiasi dari orang lain. Hal ini merupakan sesuatu yang alami dan wajar. Akan tetapi, ketika kita mampu mengendalikan keinginan tersebut dan tetap berbuat baik dengan tulus, kita sebenarnya sedang mengasah sisi kemanusiaan kita yang lebih tinggi. Kita belajar untuk lebih menghargai nilai dari tindakan itu sendiri, daripada penghargaan yang mungkin kita terima.

Dalam Islam, berbuat baik dengan tulus adalah salah satu ajaran utama yang ditekankan. Banyak hadis dan ayat Al-Qur’an yang mengajarkan pentingnya berbuat baik kepada sesama tanpa mengharapkan imbalan. Rasulullah SAW sendiri adalah teladan utama dalam hal ini. Beliau selalu berbuat baik kepada siapa saja tanpa memandang siapa yang akan mengingat atau menghargai kebaikan tersebut.

Kebaikan yang dilakukan dengan tulus juga memiliki efek yang jauh lebih besar dan mendalam. Ketika orang lain merasakan ketulusan dari kebaikan yang kita berikan, mereka akan merespons dengan cara yang lebih positif. Ketulusan memiliki daya tarik yang kuat dan dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Ini menciptakan lingkaran kebaikan yang berkelanjutan dan meluas.

Lebih dari itu, berbuat baik dengan tulus juga memiliki dampak positif bagi diri kita sendiri. Ketika kita melakukan kebaikan dengan niat yang murni, kita akan merasakan kebahagiaan yang sejati. Kebahagiaan ini bukanlah kebahagiaan yang bersifat sementara, melainkan kebahagiaan yang datang dari dalam diri kita sendiri. Kebahagiaan ini muncul karena kita merasa telah melakukan sesuatu yang berarti dan bermanfaat bagi orang lain.

Dalam dunia yang sering kali dipenuhi dengan egoisme dan kepentingan pribadi, berbuat baik dengan tulus menjadi suatu tindakan yang sangat berharga. Ini adalah bentuk perlawanan terhadap sikap mementingkan diri sendiri dan mengedepankan kepentingan bersama. Dengan berbuat baik tanpa mengharapkan balasan, kita sebenarnya sedang membangun dunia yang lebih baik dan lebih manusiawi.

KH. Ahmad Musthofa Bisri mengingatkan kita bahwa kebaikan yang sejati adalah kebaikan yang tidak mengharapkan apapun sebagai balasan. Pesan ini sangat relevan dalam kehidupan kita sehari-hari. Ketika kita mampu menerapkan prinsip ini, kita akan menjadi pribadi yang lebih ikhlas, rendah hati, dan penuh kasih sayang. Kita akan lebih fokus pada bagaimana kita bisa memberikan manfaat dan membantu orang lain, daripada berapa banyak penghargaan yang kita terima.

Akhir kata, berbuat baik dengan tulus adalah suatu tindakan yang membutuhkan latihan dan kesadaran yang tinggi. Namun, ketika kita mampu melakukannya, kita akan merasakan kebahagiaan dan kepuasan batin yang sejati. Kita akan menjadi pribadi yang lebih matang dan bijaksana, serta mampu memberikan dampak positif yang lebih besar bagi dunia sekitar kita. Mari kita terus berbuat baik dengan tulus dan biarkan mereka yang menerima kebaikan kita yang mengingatnya.

Baca Juga  Quote Sujiwo Tejo tentang Kalkulasi Cinta