Quote Sujiwo Tejo tentang Kalkulasi Cinta

Quote Sujiwo Tejo
sumber : dawuh ulama

“Jika kamu masih mampu menjawab alasanmu jatuh cinta kepada seseorang, itu namanya bukan cinta, tapi kalkulasi cinta itu tidak ada karena-karena.”

Sujiwo Tejo

Cinta yang Tak Terkalkulasi: Menemukan Arti Sejati dalam Perasaan

Ketika membicarakan cinta, banyak orang berusaha mencari alasan di balik perasaan mereka. Mereka mencoba menjelaskan mengapa mereka jatuh cinta pada seseorang dengan menyebutkan berbagai sifat dan kualitas yang mereka kagumi. Namun, Sujiwo Tejo dalam kebijaksanaannya yang mendalam, menyatakan, “Jika kamu masih mampu menjawab alasanmu jatuh cinta kepada seseorang, itu namanya bukan cinta, tapi kalkulasi. Cinta itu tidak ada karena-karena.” Pernyataan ini mengajak kita untuk merenungkan esensi sejati dari cinta, di luar perhitungan logis dan rasional yang sering kita gunakan.

Cinta, dalam makna yang paling murni, adalah perasaan yang melampaui logika dan kalkulasi. Ketika kita benar-benar jatuh cinta, kita tidak bisa menjelaskan secara rasional mengapa kita mencintai seseorang. Cinta sejati muncul dari kedalaman hati, mengalir tanpa alasan yang jelas. Mencintai seseorang bukanlah hasil dari daftar pro dan kontra atau penilaian rasional terhadap kualitas-kualitas tertentu. Sebaliknya, cinta adalah perasaan yang tulus dan murni, yang tidak memerlukan pembenaran atau alasan.

Ketika seseorang mencoba memberikan alasan mengapa mereka mencintai pasangannya, sering kali alasan-alasan itu berkisar pada hal-hal yang bisa diukur atau dilihat: kepribadian yang baik, penampilan menarik, kecerdasan, atau sifat-sifat lain yang diinginkan. Namun, jika kita hanya mencintai seseorang karena alasan-alasan ini, kita sebenarnya sedang membuat kalkulasi, menimbang kelebihan dan kekurangan, dan menyimpulkan bahwa orang tersebut layak dicintai. Cinta yang sejati, menurut Sujiwo Tejo, melampaui semua ini. Cinta yang sejati adalah perasaan yang ada tanpa alasan yang jelas, perasaan yang hadir begitu saja dan tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Mencintai tanpa alasan yang jelas adalah bentuk cinta yang paling tulus dan mendalam. Ketika kita mencintai seseorang tanpa bisa menjelaskan alasannya, kita membiarkan diri kita terbuka terhadap perasaan yang murni dan alami. Kita mencintai seseorang bukan karena mereka memenuhi kriteria tertentu atau memiliki kualitas-kualitas yang kita inginkan, tetapi karena kita merasa terhubung dengan mereka pada tingkat yang sangat dalam dan pribadi. Cinta seperti ini adalah cinta yang tidak memerlukan pembenaran atau penjelasan.

Cinta yang sejati juga berarti menerima seseorang apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Ketika kita mencintai seseorang tanpa alasan yang jelas, kita menerima mereka sepenuhnya, tanpa syarat. Kita tidak mencoba mengubah mereka atau menyesuaikan mereka dengan ekspektasi kita. Sebaliknya, kita menerima dan mencintai mereka seperti mereka adanya. Cinta yang tulus ini membawa kita pada hubungan yang lebih dalam dan lebih berarti, di mana kita bisa menjadi diri kita sendiri tanpa rasa takut atau tekanan.

Ketika kita mencintai tanpa kalkulasi, kita juga belajar untuk mencintai dengan lebih tulus dan tanpa pamrih. Kita mencintai seseorang bukan karena mereka bisa memberikan sesuatu kepada kita atau memenuhi kebutuhan kita, tetapi karena kita benar-benar peduli dan menghargai mereka. Cinta seperti ini adalah cinta yang penuh dengan pengorbanan dan komitmen, di mana kita bersedia memberikan yang terbaik untuk orang yang kita cintai tanpa mengharapkan imbalan atau penghargaan.

Cinta yang sejati juga membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang diri kita sendiri. Ketika kita mencintai tanpa alasan yang jelas, kita menyadari bahwa cinta adalah perasaan yang muncul dari kedalaman hati kita sendiri. Kita belajar untuk mengenali dan menghargai perasaan kita sendiri, tanpa mencoba mengendalikannya atau memberinya alasan. Ini membawa kita pada penerimaan diri yang lebih besar, di mana kita bisa mencintai diri kita sendiri dengan cara yang sama seperti kita mencintai orang lain.

Mengalami cinta tanpa kalkulasi juga membantu kita untuk lebih terhubung dengan orang yang kita cintai. Ketika kita mencintai tanpa alasan yang jelas, kita membuka diri kita terhadap pengalaman yang lebih dalam dan lebih autentik. Kita bisa merasakan hubungan yang lebih kuat dan lebih berarti dengan orang yang kita cintai, karena cinta kita didasarkan pada perasaan yang tulus dan murni. Ini menciptakan ikatan yang lebih dalam dan lebih langgeng, di mana kita bisa saling mendukung dan menginspirasi satu sama lain.

Selain itu, mencintai tanpa alasan yang jelas membantu kita untuk lebih fleksibel dan adaptif dalam hubungan kita. Ketika kita tidak terikat oleh alasan-alasan logis atau kalkulasi, kita lebih terbuka terhadap perubahan dan tantangan yang mungkin muncul. Kita bisa lebih mudah menyesuaikan diri dan mencari solusi bersama ketika menghadapi masalah, karena cinta kita didasarkan pada perasaan yang tulus dan bukan pada harapan atau ekspektasi yang kaku.

Dalam masyarakat yang sering kali menekankan pada logika dan rasionalitas, cinta yang sejati bisa terasa seperti sesuatu yang tidak biasa atau bahkan aneh. Namun, Sujiwo Tejo mengajak kita untuk melampaui batasan-batasan ini dan menemukan makna sejati dari cinta. Cinta yang tulus dan murni adalah perasaan yang melampaui semua logika dan alasan, perasaan yang hadir tanpa syarat dan tanpa pamrih.

Mencintai dengan cara ini mungkin tampak menakutkan bagi beberapa orang, karena itu berarti kita harus melepaskan kontrol dan membiarkan perasaan kita mengalir bebas. Namun, cinta yang sejati adalah salah satu pengalaman paling indah dan memuaskan dalam hidup. Ketika kita mencintai tanpa kalkulasi, kita membuka diri kita terhadap keajaiban cinta yang sesungguhnya, di mana kita bisa merasakan kebahagiaan, kedamaian, dan kepuasan yang mendalam.

Pesan Sujiwo Tejo mengingatkan kita bahwa cinta adalah anugerah yang harus kita hargai dan nikmati tanpa mencoba mengendalikannya atau memberinya alasan. Cinta adalah perasaan yang datang dari hati, dan ketika kita belajar untuk mencintai dengan cara yang tulus dan murni, kita menemukan makna sejati dalam hubungan kita dengan orang lain. Cinta yang sejati adalah cinta yang tidak memerlukan kalkulasi atau pembenaran, cinta yang hadir begitu saja dan membawa kita pada kebahagiaan yang sejati.

Jadi, mari kita belajar untuk mencintai dengan cara yang lebih tulus dan tanpa pamrih. Mari kita hargai setiap momen dalam hubungan kita, dan belajar untuk mencintai tanpa alasan yang jelas. Dengan mencintai tanpa kalkulasi, kita bisa menemukan keindahan dan makna sejati dalam setiap hubungan, dan menjalani hidup dengan penuh cinta dan kebahagiaan.

Baca Juga  KH. Abdullah Kafabihi Mahrus : Menurut para Sufi ridho Allah juga bergantung pada ridho guru.