KH. Imam Zarkasyi: Inspirasi di Balik Pondok Modern Darussalam Gontor
Profil Singkat KH. Imam Zarkasyi
KH. Imam Zarkasyi, salah satu pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, adalah tokoh besar dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia. Lahir di Gontor, Ponorogo, pada 21 Maret 1910, ia dikenal sebagai sosok visioner yang memperjuangkan modernisasi pendidikan pesantren. Imam Zarkasyi wafat pada 30 April 1985 di Madiun, meninggalkan warisan yang tak ternilai dalam dunia pendidikan Islam.
Keluarga dan Masa Kecil
Imam Zarkasyi adalah anak ketujuh dari Kyai Santoso Anom Besari, seorang ulama terkemuka di Gontor. Kehidupan keluarga yang religius memberikan fondasi kuat bagi pendidikan agama dan moralnya. Sejak kecil, ia dibentuk dalam lingkungan yang sarat dengan nilai-nilai Islam, yang menjadi dasar dari perjuangannya di kemudian hari.
Pendidikan dan Pembentukan Karakter
Imam Zarkasyi menempuh pendidikan awal di pesantren-pesantren lokal seperti Pesantren Josari, Joresan, dan Tegalsari. Pada 1925, ia melanjutkan studi di Pesantren Jamsaren Solo sembari belajar di Sekolah Mamba’ul Ulum dan Sekolah Arabiyah Adabiyah. Di bawah bimbingan ulama Tunisia, Al-Hasyimi, Zarkasyi mendalami bahasa Arab dan berbagai ilmu keislaman.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Solo, ia melanjutkan studi di Kweekschool Padang Panjang, Sumatra Barat, hingga 1935. Di sinilah ia mendapatkan pengalaman pendidikan modern yang kelak menjadi inspirasi bagi pembaruan sistem pendidikan di Gontor.
Kiprah dalam Dunia Pendidikan
Setelah lulus dari Kweekschool, Imam Zarkasyi ditunjuk sebagai direktur lembaga pendidikan tersebut. Namun, ia hanya mengemban tugas ini selama satu tahun, memilih kembali ke Gontor untuk membantu pengembangan pendidikan di pondok yang didirikan bersama dua saudaranya, KH. Ahmad Sahal dan KH. Zainuddin Fananie.
Pada 1936, ia memperkenalkan sistem pendidikan modern di Gontor dengan mendirikan Kulliyatu-l Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI). Sistem ini menjadi model pendidikan pesantren modern yang memadukan kurikulum agama dan umum.
Peran di Masa Pendudukan Jepang dan Kemerdekaan
Selama masa pendudukan Jepang, Zarkasyi aktif membina pemuda melalui barisan Hizbullah di Jawa Barat. Setelah kemerdekaan, ia memainkan peran penting dalam pembangunan sistem pendidikan Islam di Indonesia. Ia dipercaya mengisi berbagai jabatan penting, termasuk di Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pada tahun 1959, Presiden Soekarno menunjuknya sebagai anggota Dewan Perancang Nasional. Dalam skala internasional, ia mewakili Indonesia di berbagai konferensi Islam dunia, seperti Mu’tamar Majma’ Al-Buhuts Al-Islamiyah di Kairo.
Karya Tulis dan Warisan Ilmu
Selain sebagai pendidik, Imam Zarkasyi adalah seorang penulis produktif. Beberapa karya pentingnya meliputi:
- Senjata Penganjur dan Pemimpin Islam
- Pedoman Pendidikan Modern
- Kursus Agama Islam
- Buku-buku pelajaran seperti Ushuluddin, Pelajaran Fiqih I & II, Pelajaran Tajwid, dan Bimbingan Keimanan.
Karya-karya ini tidak hanya menjadi pegangan di Gontor tetapi juga diadopsi oleh banyak pesantren lainnya.
Warisan Pondok Modern Gontor
Di bawah kepemimpinan Zarkasyi dan saudaranya, Pondok Modern Darussalam Gontor berkembang menjadi salah satu pesantren terkemuka di Indonesia. Konsep pendidikan di Gontor menekankan pada penguasaan ilmu agama, kemampuan bahasa asing, dan pembentukan karakter santri.
Gontor tidak hanya menghasilkan ulama, tetapi juga pemimpin yang berkiprah di berbagai bidang, mulai dari pendidikan hingga pemerintahan. Filosofi pendidikan yang diterapkan oleh Zarkasyi menjadikan Gontor sebagai pelopor pesantren modern di Indonesia.
Akhir Hidup dan Penghormatan
KH. Imam Zarkasyi wafat pada 30 April 1985 di RSUD Dr. Soedono, Madiun. Ia meninggalkan seorang istri dan 11 anak, termasuk KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, KH. Amal Fathullah Zarkasyi, dan Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, yang meneruskan perjuangan di bidang pendidikan Islam.
Warisan besar yang ditinggalkan Imam Zarkasyi tidak hanya terletak pada Pondok Modern Gontor, tetapi juga pada pengaruhnya dalam membangun pendidikan Islam yang modern, inklusif, dan berorientasi global.
KH. Imam Zarkasyi adalah sosok yang merevolusi pendidikan pesantren di Indonesia. Dengan dedikasi, visi, dan kerja kerasnya, ia menciptakan model pendidikan yang relevan dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai Islam. Pondok Modern Darussalam Gontor menjadi simbol perjuangannya, yang hingga kini terus memberikan kontribusi besar bagi umat Islam di Indonesia dan dunia.