“Jika kamu bekerja, jangan hanya berniat sekedar untuk mencari rizki, namun bercita-citalah agar dirimu semakin dekat dengan Allah swt sang pemberi rizki.”
Habib Luthfi Bin Yahya
Kerja sebagai Jalan Mendekat kepada Allah: Memaknai Rizki dan Pemberi Rizki
Habib Luthfi Bin Yahya dalam salah satu pesan hikmahnya mengatakan, “Jika kamu bekerja, jangan hanya berniat sekedar untuk mencari rizki, namun bercita-citalah agar dirimu semakin dekat dengan Allah SWT sang pemberi rizki.” Pernyataan ini mengandung makna yang sangat mendalam, mengingatkan kita bahwa tujuan utama bekerja bukanlah semata-mata untuk mendapatkan harta atau kekayaan, melainkan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam bekerja, kita harus mengarahkan niat dan tujuan kita kepada-Nya, karena Dia-lah satu-satunya pemberi rizki yang sejati.
Bekerja adalah bagian integral dari kehidupan manusia. Melalui kerja, kita memenuhi kebutuhan hidup, berkontribusi pada masyarakat, dan menjalankan peran kita dalam membangun peradaban. Namun, sering kali kita terjebak dalam rutinitas pekerjaan dengan tujuan yang sempit, yaitu semata-mata untuk mendapatkan rizki dalam bentuk materi. Padahal, ada makna yang lebih tinggi dan tujuan yang lebih mulia yang bisa kita capai melalui pekerjaan kita, yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ketika kita bekerja dengan niat untuk mendapatkan rizki, kita harus ingat bahwa rizki bukan hanya sekadar materi. Rizki adalah segala sesuatu yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya yang bermanfaat bagi kehidupannya, baik itu berupa kesehatan, ilmu, kedamaian, maupun kebahagiaan. Dalam konteks ini, bekerja bukan hanya tentang mendapatkan gaji atau upah, tetapi juga tentang mendapatkan berkah dari Allah SWT. Berkah inilah yang membuat rizki menjadi bermanfaat dan penuh kebaikan.
Untuk mencapai tujuan ini, kita harus memiliki niat yang benar dan ikhlas dalam bekerja. Niat yang benar adalah niat yang dilandasi oleh keinginan untuk mendapatkan ridha Allah SWT dan mendekatkan diri kepada-Nya. Ketika kita bekerja dengan niat yang ikhlas, pekerjaan kita menjadi ibadah yang bernilai di sisi Allah. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya, dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya” (HR. Bukhari dan Muslim). Dengan niat yang ikhlas, setiap usaha dan kerja keras kita akan mendapatkan pahala dan berkah dari Allah SWT.
Selain itu, bekerja dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah juga berarti bekerja dengan penuh kesungguhan, kejujuran, dan tanggung jawab. Seorang Muslim yang benar-benar beriman akan menjadikan pekerjaannya sebagai sarana untuk menunjukkan integritas dan profesionalisme. Dia akan bekerja dengan sungguh-sungguh, tidak hanya untuk memenuhi kewajiban duniawi, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa dia adalah hamba Allah yang bertakwa. Dengan demikian, pekerjaan yang dilakukan dengan penuh kesungguhan dan kejujuran akan membawa berkah dan mendatangkan keridhaan Allah SWT.
Dalam bekerja, kita juga harus selalu mengingat bahwa Allah adalah satu-satunya pemberi rizki. Sebesar apa pun usaha kita, seberapa keras pun kita bekerja, hasil akhirnya tetap berada di tangan Allah. Ini mengajarkan kita untuk selalu tawakkal, berserah diri kepada Allah setelah berusaha semaksimal mungkin. Tawakkal bukan berarti pasif dan menyerah, tetapi menunjukkan keyakinan dan kepercayaan bahwa Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita. Dengan tawakkal, hati kita akan menjadi tenang dan tidak mudah gelisah menghadapi berbagai situasi dan tantangan dalam pekerjaan.
Selain itu, bekerja dengan niat mendekatkan diri kepada Allah juga berarti menjadikan pekerjaan kita sebagai sarana untuk berbuat baik dan memberikan manfaat bagi orang lain. Dalam Islam, bekerja bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk kepentingan sosial. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya” (HR. Thabrani). Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam pekerjaan kita, sehingga hasil dari pekerjaan kita bisa memberikan manfaat dan kebaikan bagi orang lain.
Sebagai contoh, seorang guru yang bekerja dengan niat mendekatkan diri kepada Allah akan mengajar dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. Dia tidak hanya fokus pada gaji atau penghargaan, tetapi juga pada bagaimana dia bisa mendidik dan membimbing murid-muridnya dengan baik. Dia akan memberikan yang terbaik dalam mengajar, karena dia tahu bahwa ilmunya adalah amanah dari Allah yang harus disampaikan dengan benar dan bermanfaat bagi orang lain. Dengan niat yang ikhlas, pekerjaannya sebagai guru menjadi ibadah yang mendapatkan pahala dan berkah dari Allah SWT.
Begitu juga dengan seorang dokter yang bekerja dengan niat mendekatkan diri kepada Allah. Dia akan melayani pasien dengan penuh perhatian dan kasih sayang, bukan hanya demi bayaran atau penghargaan, tetapi karena dia melihat pekerjaannya sebagai bentuk ibadah dan pengabdian kepada Allah. Dia menyadari bahwa kesehatan adalah rizki dari Allah yang harus dijaga dan dirawat dengan baik. Dengan niat yang ikhlas, pekerjaannya sebagai dokter menjadi sarana untuk mendapatkan ridha Allah dan memberikan manfaat bagi banyak orang.
Pekerjaan kita, apapun bentuknya, dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah jika kita melakukannya dengan niat yang benar dan ikhlas. Dalam setiap langkah dan usaha kita, kita harus selalu mengingat bahwa tujuan utama kita adalah mendapatkan ridha Allah. Dengan niat yang ikhlas, setiap pekerjaan yang kita lakukan, sekecil apapun, akan bernilai ibadah di sisi Allah. Inilah yang akan membawa berkah dan keberkahan dalam hidup kita.
Oleh karena itu, marilah kita selalu memperbaiki niat kita dalam bekerja. Jangan hanya bekerja untuk mencari rizki dalam bentuk materi, tetapi bercita-citalah agar pekerjaan kita bisa mendekatkan diri kepada Allah, sang pemberi rizki. Dengan niat yang ikhlas dan benar, setiap usaha dan kerja keras kita akan mendapatkan pahala dan berkah dari Allah. Kita akan merasakan ketenangan dan kebahagiaan dalam bekerja, karena kita tahu bahwa setiap langkah kita adalah ibadah yang mendapatkan ridha Allah.
Selain itu, marilah kita selalu berusaha untuk bekerja dengan penuh kesungguhan, kejujuran, dan tanggung jawab. Jadikan pekerjaan kita sebagai sarana untuk berbuat baik dan memberikan manfaat bagi orang lain. Dengan demikian, kita tidak hanya mendapatkan rizki dalam bentuk materi, tetapi juga mendapatkan rizki dalam bentuk berkah, kebahagiaan, dan keridhaan Allah SWT.
Pada akhirnya, bekerja dengan niat yang ikhlas dan benar adalah kunci untuk mendapatkan rizki yang berkah dan bermanfaat. Allah SWT adalah satu-satunya pemberi rizki, dan dengan mendekatkan diri kepada-Nya melalui pekerjaan kita, kita akan mendapatkan rizki yang melimpah dan penuh berkah. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan dan hidayah untuk selalu memiliki niat yang ikhlas dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan, dan menjadikan pekerjaan kita sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya.