Dawuh Mbah Moen tentang Keindahan dalam Keragaman

Dawuh Mbah Moen
sumber : dawuhguru

“Manusia itu bermacam-macam, ada yang seperti ini, ada yang seperti itu. Maka, jangan diharapkan semua harus sama. Justru dengan keragaman dan perbedaan menjadi sebuah seni yang indah, ada kuning, ada merah, hijau dan biru, kalau hanya satu warna tidak akan “menarik”.”

KH. Maimun Zubair

Keindahan dalam Keragaman: Menghargai Perbedaan sebagai Seni Hidup

KH. Maimun Zubair, seorang ulama besar yang dihormati karena kebijaksanaannya, menyampaikan sebuah pesan yang penuh makna: “Manusia itu bermacam-macam, ada yang seperti ini, ada yang seperti itu. Maka, jangan diharapkan semua harus sama. Justru dengan keragaman dan perbedaan menjadi sebuah seni yang indah, ada kuning, ada merah, hijau dan biru, kalau hanya satu warna tidak akan menarik.” Pesan ini mengingatkan kita bahwa perbedaan dan keragaman dalam kehidupan manusia bukanlah sesuatu yang harus ditakuti atau dihindari, melainkan sesuatu yang harus dihargai dan dirayakan.

Keragaman adalah salah satu ciri khas kehidupan manusia. Setiap individu dilahirkan dengan karakteristik, latar belakang, budaya, dan pandangan yang unik. Allah SWT menciptakan manusia dalam berbagai bentuk dan warna, bukan untuk membingungkan atau memecah belah kita, tetapi untuk memperkaya kehidupan kita. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal.” (QS. Al-Hujurat: 13). Ayat ini menegaskan bahwa tujuan dari keragaman adalah agar kita saling mengenal, memahami, dan menghargai satu sama lain.

Keragaman dalam masyarakat dapat diibaratkan seperti sebuah lukisan yang penuh warna. Setiap warna, meskipun berbeda, memiliki peran dan keindahannya sendiri. Sebuah lukisan akan tampak lebih hidup dan menarik ketika terdiri dari berbagai warna yang saling melengkapi. Demikian pula, masyarakat yang terdiri dari berbagai individu dengan latar belakang dan pandangan yang berbeda akan menjadi lebih dinamis dan menarik. Perbedaan ini bukanlah penghalang, melainkan sebuah aset yang memperkaya kehidupan kita.

Namun, menghargai keragaman bukanlah hal yang mudah. Seringkali, kita cenderung merasa lebih nyaman dengan orang-orang yang memiliki kesamaan dengan kita dan merasa cemas atau takut terhadap perbedaan. Hal ini bisa menyebabkan munculnya prasangka, diskriminasi, dan konflik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk belajar menghargai dan merayakan perbedaan sebagai bagian dari kehidupan kita. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mengembangkan sikap terbuka dan toleran.

Toleransi adalah kunci untuk hidup harmonis dalam masyarakat yang beragam. Dengan bersikap toleran, kita belajar untuk menerima dan menghormati perbedaan tanpa harus setuju atau menyerupai orang lain. Toleransi memungkinkan kita untuk hidup berdampingan dengan damai meskipun memiliki pandangan dan latar belakang yang berbeda. Rasulullah SAW sendiri adalah teladan yang sempurna dalam hal toleransi. Beliau selalu bersikap ramah dan menghormati semua orang, terlepas dari perbedaan agama, suku, atau status sosial.

Selain itu, memahami dan menghargai keragaman juga dapat memperkaya pengalaman dan pengetahuan kita. Ketika kita membuka diri untuk belajar tentang budaya, tradisi, dan pandangan orang lain, kita akan mendapatkan perspektif yang lebih luas dan mendalam tentang dunia. Hal ini akan membantu kita untuk menjadi pribadi yang lebih bijaksana dan empatik. Misalnya, ketika kita berinteraksi dengan seseorang dari latar belakang budaya yang berbeda, kita dapat belajar tentang nilai-nilai dan cara hidup mereka yang mungkin berbeda dari kita, namun tetap memiliki keindahan dan keunikan tersendiri.

Keragaman juga memiliki peran penting dalam inovasi dan kemajuan. Dalam lingkungan yang beragam, kita akan menemukan berbagai ide dan pendekatan yang berbeda untuk menyelesaikan masalah. Hal ini dapat mendorong kreativitas dan inovasi, karena kita memiliki lebih banyak perspektif dan cara berpikir yang dapat digabungkan untuk menciptakan solusi yang lebih baik. Sejarah telah menunjukkan bahwa banyak kemajuan besar dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berasal dari keragaman ide dan kolaborasi antara orang-orang dengan latar belakang yang berbeda.

Namun, untuk benar-benar menghargai keragaman, kita perlu melatih diri kita untuk menjadi lebih empatik dan berpikir secara inklusif. Empati adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain. Dengan mengembangkan empati, kita akan lebih mudah untuk menerima perbedaan dan melihat dunia dari perspektif orang lain. Sementara itu, berpikir inklusif berarti kita harus menghindari sikap eksklusif atau diskriminatif dan berusaha untuk menciptakan lingkungan yang menyambut dan menghargai semua orang, tanpa memandang perbedaan mereka.

Pendidikan juga memainkan peran penting dalam membentuk sikap kita terhadap keragaman. Melalui pendidikan, kita dapat belajar tentang pentingnya menghargai perbedaan dan bagaimana cara hidup harmonis dalam masyarakat yang beragam. Kurikulum sekolah seharusnya mencakup pelajaran tentang keragaman budaya, agama, dan pandangan hidup, serta mengajarkan nilai-nilai toleransi dan inklusi. Selain itu, pengalaman belajar di luar kelas, seperti kunjungan ke berbagai komunitas dan partisipasi dalam kegiatan lintas budaya, dapat membantu siswa untuk memahami dan menghargai keragaman dalam kehidupan nyata.

Di tingkat individu, kita juga dapat mengambil langkah-langkah untuk menghargai keragaman dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, kita dapat mencoba untuk lebih terbuka dan ramah terhadap orang-orang yang berbeda dari kita, mendengarkan dengan penuh perhatian ketika mereka berbicara tentang pengalaman dan pandangan mereka, dan berusaha untuk memahami perspektif mereka. Kita juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan yang mempromosikan keragaman dan inklusi, seperti bergabung dengan organisasi atau komunitas yang bekerja untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif.

Selain itu, penting bagi kita untuk menghindari stereotip dan prasangka terhadap orang lain. Stereotip adalah pandangan atau gambaran yang terlalu sederhana dan seringkali tidak akurat tentang kelompok orang tertentu. Prasangka adalah sikap negatif yang didasarkan pada stereotip tersebut. Kedua hal ini dapat menyebabkan diskriminasi dan ketidakadilan, serta merusak hubungan antarindividu dan antar kelompok. Untuk mengatasi stereotip dan prasangka, kita perlu mengenal orang lain secara lebih dekat dan melihat mereka sebagai individu yang unik, bukan hanya sebagai anggota dari kelompok tertentu.

Dalam kehidupan berkeluarga, menghargai keragaman juga penting untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh kasih sayang. Setiap anggota keluarga memiliki kepribadian, minat, dan pandangan yang berbeda. Dengan menghargai perbedaan ini, kita dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan mendukung satu sama lain dalam mencapai potensi terbaik kita. Mengajarkan anak-anak untuk menghargai keragaman sejak dini juga akan membantu mereka untuk tumbuh menjadi pribadi yang toleran dan inklusif.

Pada akhirnya, pesan KH. Maimun Zubair tentang pentingnya menghargai keragaman dan perbedaan adalah pengingat yang sangat berharga bagi kita semua. Keragaman adalah salah satu anugerah terbesar dari Allah SWT, dan dengan menghargainya, kita dapat menciptakan kehidupan yang lebih harmonis, damai, dan penuh warna. Dengan sikap terbuka, toleran, dan inklusif, kita dapat membangun masyarakat yang menghargai setiap individu dan menjadikan perbedaan sebagai sumber kekuatan dan keindahan. Semoga kita semua dapat meneladani pesan ini dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi pribadi yang lebih bijaksana dan empatik dalam menghargai keragaman.

Baca Juga  KH. Abdullah Kafabihi Mahrus : Ilmu itu tidak mungkin didapatkan dengan santai-santai ataupun senang-senang.