Dawuh Gus Mus tentang Memenangkan Indonesia

Dawuh Gus Mus
Sumber gambar : Google

“Urusan NU itu memperbaiki kinerja, memenangkan Indonesia bukan memenangkan Capres.”

KH. Ahmad Musthofa Bisri

Memenangkan Indonesia, Bukan Hanya Capres: Refleksi Peran NU dalam Membangun Bangsa

KH. Ahmad Musthofa Bisri, seorang ulama yang dihormati, mengingatkan kita tentang esensi dari peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam konteks sosial-politik Indonesia melalui pernyataannya: “Urusan NU itu memperbaiki kinerja, memenangkan Indonesia bukan memenangkan Capres.” Pesan ini mengandung makna mendalam mengenai tanggung jawab dan tujuan utama NU, yaitu membangun dan memperbaiki Indonesia secara menyeluruh, bukan sekadar mendukung calon presiden (Capres) tertentu.

Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU memiliki sejarah panjang dalam memperjuangkan kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Didirikan pada tahun 1926, NU telah memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan sosial, politik, dan keagamaan di Indonesia. Dalam setiap langkah dan kebijakannya, NU selalu berusaha untuk mencerminkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin, yakni membawa rahmat bagi seluruh alam. Namun, dalam dinamika politik yang kompleks, peran ini sering kali dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah.

KH. Ahmad Musthofa Bisri menekankan bahwa prioritas utama NU adalah memperbaiki kinerja dan memenangkan Indonesia. Ini berarti bahwa NU harus fokus pada upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Langkah-langkah konkrit yang diambil oleh NU untuk mencapai tujuan ini meliputi berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan keadilan sosial.

Dalam bidang pendidikan, NU telah berkomitmen untuk menyediakan akses pendidikan yang berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat. NU mengelola ribuan madrasah, pesantren, dan lembaga pendidikan lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia. Melalui lembaga-lembaga ini, NU berusaha untuk mencetak generasi yang berilmu, berakhlak, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Pendidikan yang diberikan tidak hanya terbatas pada pengetahuan agama, tetapi juga mencakup ilmu pengetahuan umum dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan zaman.

Di sektor kesehatan, NU melalui berbagai organisasi dan yayasan di bawah naungannya telah berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Klinik dan rumah sakit yang dikelola oleh NU berupaya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Kesehatan yang baik adalah salah satu kunci utama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan NU menyadari pentingnya peran ini.

Selain itu, NU juga terlibat dalam berbagai program pemberdayaan ekonomi. Melalui koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta berbagai program pelatihan keterampilan, NU berusaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dengan memberdayakan ekonomi masyarakat, NU membantu menciptakan kemandirian dan mengurangi ketergantungan pada bantuan eksternal. Pemberdayaan ekonomi ini juga berperan dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran.

Di bidang keadilan sosial, NU selalu memperjuangkan hak-hak masyarakat yang terpinggirkan dan termarjinalkan. NU berdiri sebagai suara bagi mereka yang tidak memiliki akses atau kekuatan untuk memperjuangkan hak-haknya sendiri. Dalam konteks ini, NU sering kali menjadi mediator dalam konflik sosial, membantu menyelesaikan perselisihan secara damai dan adil.

Namun, dalam menjalankan semua peran ini, NU juga dihadapkan pada dinamika politik yang kompleks. Sering kali, organisasi ini ditarik ke dalam pusaran politik praktis, terutama menjelang pemilihan umum. KH. Ahmad Musthofa Bisri mengingatkan bahwa tujuan utama NU bukanlah memenangkan Capres tertentu, tetapi memenangkan Indonesia. Ini berarti bahwa NU harus tetap fokus pada visi dan misinya yang lebih besar, yaitu memperbaiki dan membangun Indonesia, bukan sekadar terlibat dalam politik praktis.

Terlibat dalam politik praktis dapat mengaburkan tujuan utama dan mengalihkan fokus dari upaya-upaya strategis yang seharusnya menjadi prioritas. Ketika organisasi sebesar NU terjebak dalam politik praktis, ada risiko bahwa kepentingan jangka pendek dapat mendominasi, mengesampingkan tujuan jangka panjang yang lebih penting. Oleh karena itu, penting bagi NU untuk menjaga keseimbangan antara peran politiknya dan tanggung jawab sosialnya.

Menjaga keseimbangan ini bukanlah tugas yang mudah. NU harus bijaksana dalam menentukan langkah-langkah yang diambil, memastikan bahwa setiap keputusan didasarkan pada prinsip-prinsip keadilan, kemanusiaan, dan kesejahteraan bersama. NU harus mampu berdiri sebagai organisasi yang independen, tidak terpengaruh oleh tekanan politik, dan tetap berkomitmen pada visi dan misinya untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Dalam menghadapi tantangan ini, kepemimpinan yang bijaksana dan visioner sangat dibutuhkan. Pemimpin-pemimpin NU harus mampu memberikan arahan yang jelas dan tegas, memastikan bahwa setiap langkah yang diambil sejalan dengan tujuan utama organisasi. Selain itu, pendidikan politik bagi anggotanya juga penting, agar mereka dapat memahami peran dan tanggung jawab NU secara lebih luas, bukan hanya dalam konteks politik praktis.

KH. Ahmad Musthofa Bisri mengingatkan bahwa keberhasilan NU dalam memenangkan Indonesia tergantung pada kemampuan organisasi ini untuk tetap fokus pada upaya-upaya strategis yang mendukung kemajuan bangsa. Ini meliputi berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan keadilan sosial. Dengan demikian, NU dapat terus berperan sebagai agen perubahan yang membawa dampak positif bagi seluruh masyarakat Indonesia.

NU harus terus berupaya untuk meningkatkan kualitas kinerjanya, memastikan bahwa setiap program dan inisiatif yang dijalankan benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat. Dalam konteks ini, transparansi dan akuntabilitas juga penting untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil sesuai dengan visi dan misi organisasi.

Akhir kata, pesan KH. Ahmad Musthofa Bisri adalah pengingat penting bagi kita semua tentang peran dan tanggung jawab NU dalam konteks pembangunan bangsa. NU harus tetap fokus pada tujuan utamanya, yaitu memperbaiki kinerja dan memenangkan Indonesia, bukan sekadar memenangkan Capres. Dengan komitmen yang kuat dan kepemimpinan yang bijaksana, NU dapat terus berperan sebagai pilar penting dalam pembangunan Indonesia yang lebih baik dan sejahtera. Mari kita dukung NU dalam menjalankan perannya yang mulia ini, agar kita dapat bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik untuk generasi mendatang.

Baca Juga  Dawuh Gus Iqdam Muhammad : Ketika Kesalahan Terjadi, Maafkanlah