Dawuh Bunyai Heny Maryam Maimoen tentang Kasih Sayang

Dawuh Bunyai Heny Maryam Maimoen
sumber : dawuhguru

“Jadilah orang yang penyayang kepada yang lain, tidak hanya kepada sesama manusia, tetapi juga kepada hewan.”

Nyai Hj. Heny Maryam Maimoen Zubair

Kasih Sayang Tanpa Batas: Meneladani Pesan Nyai Hj. Heny Maryam Maimoen Zubair

Nyai Hj. Heny Maryam Maimoen Zubair, seorang tokoh yang penuh hikmah dan kebijaksanaan, menyampaikan sebuah pesan yang sangat relevan dengan kehidupan kita sehari-hari: “Jadilah orang yang penyayang kepada yang lain, tidak hanya kepada sesama manusia, tetapi juga kepada hewan.” Pesan ini mengingatkan kita akan pentingnya mengembangkan rasa kasih sayang yang universal, yang mencakup semua makhluk ciptaan Allah. Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh tantangan ini, kita sering kali lupa akan makna kasih sayang yang sejati, baik kepada sesama manusia maupun kepada hewan.

Kasih sayang adalah inti dari ajaran Islam. Dalam berbagai ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW, kita diajarkan untuk mengasihi dan menyayangi sesama makhluk. Rasulullah SAW bersabda, “Orang-orang yang penyayang akan disayangi oleh Yang Maha Penyayang. Sayangilah yang ada di bumi, maka yang ada di langit akan menyayangimu.” (HR. Tirmidzi). Hadis ini menegaskan bahwa kasih sayang adalah nilai yang sangat dijunjung tinggi dalam Islam dan merupakan kunci untuk mendapatkan kasih sayang dari Allah SWT.

Menjadi penyayang kepada sesama manusia adalah salah satu bentuk pengabdian yang paling mulia. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada berbagai situasi yang membutuhkan kesabaran, empati, dan kasih sayang. Misalnya, ketika kita melihat seseorang yang membutuhkan bantuan, baik itu secara fisik, emosional, atau materi, kita seharusnya merespon dengan tindakan kasih sayang. Memberikan sedekah kepada yang membutuhkan, membantu tetangga yang kesulitan, atau sekadar mendengarkan keluh kesah teman, adalah beberapa contoh sederhana dari tindakan kasih sayang kepada sesama manusia.

Namun, kasih sayang tidak hanya terbatas pada manusia saja. Nyai Hj. Heny Maryam Maimoen Zubair menekankan pentingnya juga menunjukkan kasih sayang kepada hewan. Hewan adalah makhluk ciptaan Allah yang juga berhak mendapatkan perlakuan baik dari manusia. Dalam banyak hadis, Nabi Muhammad SAW mencontohkan bagaimana seharusnya kita bersikap kepada hewan. Salah satu hadis yang terkenal adalah tentang seorang wanita yang disiksa di neraka karena mengurung seekor kucing tanpa memberinya makan atau minum hingga kucing itu mati. Kisah ini mengajarkan kita betapa besar dampak dari tindakan kejam terhadap hewan.

Sebaliknya, ada juga kisah tentang seorang pria yang diampuni dosa-dosanya karena memberikan air kepada anjing yang kehausan. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, disebutkan bahwa seorang pria melihat anjing yang sedang menjilat-jilat tanah karena kehausan. Pria itu kemudian mengambil air dengan sepatunya dan memberikannya kepada anjing tersebut. Karena tindakannya yang penuh kasih sayang itu, Allah mengampuni dosa-dosanya. Kisah ini menunjukkan bahwa tindakan kecil yang dilakukan dengan penuh kasih sayang dapat membawa dampak yang besar dalam pandangan Allah.

Mengembangkan rasa kasih sayang kepada hewan tidak hanya mencerminkan kepedulian kita terhadap makhluk lain, tetapi juga menunjukkan tingkat kemanusiaan kita. Hewan sering kali menjadi korban dari kekejaman manusia, baik itu dalam bentuk penyiksaan, perburuan liar, atau penelantaran. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyadari bahwa hewan juga memiliki perasaan dan hak untuk hidup dengan baik. Menyayangi hewan dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti memberikan makanan kepada hewan liar, merawat hewan peliharaan dengan baik, atau mendukung organisasi yang bergerak di bidang perlindungan hewan.

Selain itu, kasih sayang kepada hewan juga dapat mengajarkan kita tentang rasa tanggung jawab dan empati. Ketika kita merawat hewan peliharaan, kita belajar untuk bertanggung jawab atas kesejahteraan makhluk lain. Kita juga belajar untuk memahami dan merespon kebutuhan dan perasaan hewan tersebut. Pengalaman ini dapat memperkaya jiwa kita dan membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih peka terhadap lingkungan sekitar.

Kasih sayang yang kita tunjukkan kepada sesama manusia dan hewan juga dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai. Dalam keluarga, rasa kasih sayang dapat mempererat hubungan antara anggota keluarga dan menciptakan suasana yang penuh kebahagiaan. Di lingkungan masyarakat, kasih sayang dapat membangun kerjasama dan solidaritas antarwarga. Sedangkan dalam hubungan dengan hewan, kasih sayang dapat menciptakan ekosistem yang seimbang dan harmonis.

Selain itu, mengembangkan rasa kasih sayang juga dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan mental dan emosional kita. Tindakan kasih sayang, baik itu kepada sesama manusia atau hewan, dapat memberikan perasaan bahagia dan kepuasan batin. Hal ini karena ketika kita menunjukkan kasih sayang, tubuh kita melepaskan hormon oksitosin, yang dikenal sebagai hormon cinta atau hormon kebahagiaan. Oksitosin dapat mengurangi stres, meningkatkan rasa bahagia, dan memperbaiki mood kita.

Nyai Hj. Heny Maryam Maimoen Zubair mengingatkan kita bahwa menjadi penyayang adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat mulia. Allah SWT menciptakan kita dengan hati yang mampu merasakan kasih sayang, dan kita ditugaskan untuk menyalurkan kasih sayang itu kepada semua makhluk ciptaan-Nya. Dengan menjadi penyayang, kita tidak hanya mendapatkan kasih sayang dari Allah, tetapi juga mendekatkan diri kita kepada surga-Nya.

Untuk mewujudkan kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari, kita perlu mengasah dan mengembangkan sifat empati dan kepedulian. Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain, sedangkan kepedulian adalah tindakan nyata untuk membantu dan mendukung mereka. Kedua sifat ini dapat kita latih dengan cara memperhatikan lingkungan sekitar, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan merespon dengan tindakan yang penuh kasih sayang.

Kasih sayang juga dapat kita wujudkan dalam sikap dan perilaku kita sehari-hari. Misalnya, dengan berbicara dengan lembut dan sopan kepada orang lain, memberikan senyuman dan salam, serta menghindari tindakan yang dapat menyakiti perasaan orang lain. Selain itu, kita juga dapat menunjukkan kasih sayang dengan menghargai perbedaan dan tidak mudah menghakimi orang lain. Setiap orang memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda, dan kita perlu belajar untuk menerima dan menghormati perbedaan tersebut.

Sebagai orang tua atau pendidik, kita juga memiliki tanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai kasih sayang kepada anak-anak kita. Anak-anak adalah peniru yang ulung, dan mereka akan belajar dari apa yang mereka lihat dan dengar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberikan contoh yang baik dalam hal menunjukkan kasih sayang kepada sesama manusia dan hewan. Dengan menanamkan nilai-nilai kasih sayang sejak dini, kita dapat membantu membentuk generasi yang lebih baik dan lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.

Dalam kesimpulannya, pesan Nyai Hj. Heny Maryam Maimoen Zubair tentang pentingnya menjadi orang yang penyayang kepada yang lain, baik kepada sesama manusia maupun hewan, adalah pengingat yang sangat berharga bagi kita semua. Kasih sayang adalah inti dari ajaran Islam dan merupakan kunci untuk mendapatkan kasih sayang dari Allah SWT. Dengan mengembangkan rasa kasih sayang yang universal, kita dapat menciptakan lingkungan yang harmonis, memperkaya jiwa kita, dan mendekatkan diri kepada surga-Nya. Semoga kita semua dapat meneladani pesan ini dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi pribadi yang lebih penyayang dan peduli terhadap semua makhluk ciptaan Allah.

Baca Juga  Nasihat Cak Nun tentang Menemukan Nilai Sejati