Oleh: Ali Adhim*
Ning Jazilah Annahdliyah binti KH. Abdul Hamid Baidlowi, adalah keponakan Mbah KH. Maoen Zubair yang saat ini tinggal dan hidup bersama keluarga di Pondok Pesantren Al Falah, Ploso- Mojo Kabupaten Kediri.
Ning Jazilah Annahdliyah atau yang akrab disapa Ning Anna atau Ning Jazil merupakan istri dari Gus H. Abdurrahman Al Kautsar, putra dari pengasuh Ponpes Al Falah Ploso, Mojo Kabupaten Kediri KH Nurul Huda Jazuli.[1]
Di media sosial banyak yang memanggil Ning Jazil. Tapi di lingkungan pesantren dan keluarga, tidak sedikit yang lebih suka menyebut Ning Anna. Ning Anna atau Ning Jazil merupakan putri almarhum KH Abdul Hamid Baidlowi, yang juga sekaligus keponakan almarhum Mbah Moen (KH Maimun Zubair), Sarang, Rembang, Jawa Tengah.
Kiai Abdul Hamid Baidlowi merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Wahdah Lasem. Kiai Abdul Hamid yang wafat 15 Juni 2014 adalah putra KH Baidlowi Lasem. Yakni salah seorang pendiri NU, Raisul Akbar Thariqah NU se-Indonesia dan sekaligus pencetus gagasan status Presiden Soekarno sebagai “Waliyyul Amri ad-Dhoruri bis Syaukah”.
Bila ditarik lebih ke atas, silsilah dzuriyahnya akan sampai pada Ki Joyotirto, Mbah Sambu dan Pangeran Benowo, putra Jaka Tingkir atau Sultan Pajang Hadiwijaya. Kiai Abdul Hamid tercatat pernah menjabat sebagai DPA (Dewan Pertimbangan Agung) periode 1998-2004. Pernikahan Kiai Abdul Hamid dengan Ning Jamilah, putri Kiai Kholil, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum, Baureno, Bojonegoro, melahirkan sejumlah putra dan putri.
Kiai Abdul Hamid berbesanan dengan sejumlah pengasuh pondok pesantren. Diantaranya Ponpes Mranggen, Demak Jawa Tengah, kemudian berbesan dengan Kiai Chudori Ponpes Magelang, Jawa Tengah dan Ponpes Al Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur yakni menikahkan Ning Jazil, putrinya dengan Gus Kautsar, putra KH Nurul Huda Djazuli.[2]
Silsilah Ning Jazil
Ning Jazil merupakan putri dari KH. Abdul Hamid Baidlowi dan Nyai Hj Jamilah. Nasab KH. Abdul Hamid sendiri apabila diurutkan berdasarkan silsilah secara lengkap, maka akan sampai pada Ki Joyotirto, selanjutnya sampai Mbah Sambu keturunan Pangeran Benawa putra Jaka Tingkir atau Sultan Pajang.[3]
Berikut adalah nasihat Ibunda Ning Jazil, yaitu Bu Nyai Hj. Djamilah Baidlowi: “Walaupun hidupmu sudah berkecukupan tetaplah bekerja, biar hatimu tenang. Karena orang yang punya penghasilan sendiri itu hidupnya akan terjaga. Terjaga dari sikap merepotkan orang lain, dan terjaga dari sifat selalu mengharap pemberian orang lain.”
“Kalau bangun rumah itu jangan dipikir untuk kebutuhan sendiri. Karena kalau hitungnya untuk keluarga pasti terasa sudah cukup, tapi mikirnya harus buat hurmat tamu kalau tiba-tiba banyak tamu tidak bingung.” Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidhowi
Tentang Pesantren Al-Wahdah Lasem
Pesantren Al-Wahdah Lasem adalah sebuah pesantren klasik yang berada di tengah kota Lasem. Pesantren yang berdiri jauh sebelum masa kemerdekaan ini, untuk pertama kalinya didirikan oleh KH. Abdul Aziz bin Baidlowi I, kemudian kepemimpinan dipegang oleh KH. Baidlowi bin Abdul Aziz.
Setelah beliau wafat pada tahun 1970, putra terakhir yakni KH. Abdul Hamid Baidlowi memegang amanat mengasuh dan membimbing para santri dan masyarakat sekitar hingga saat ini. Seiring perkembangannya, Pondok al-Wahdah terus meningkatkan pelayanannya kepada umat.[4]
Kata Kata Bijak Ning Jazil
“Orang besar tidak akan pernah takut direndahkan ketika dia melakukan sesuatu yang sudah semestinya dia lakukakan, walau itu bisa dianggap rendah/hina dimata orang awam.” Ning Jazil
“Tanpa sadar kita sering kali memaksa orang lain tampak sempurna di mata kita, hingga kita lupa bercermin dan memperbaiki diri.” Ning Hj. Jazilah An-Nahdliyah
“Pandangan manusia terhadapmu itu berbeda-beda, ada yang memandang buruk, ada yang memandang baik, dan ada juga yang tidak memandang sama sekali. Hanya Allah lah satu-satunya yang memandangmu dengan sebenarnya. Maka jadikan tujuan hidupmu hanya Allah semata.” Ning Hj. Jazilah An-Nahdliyah
“Bahwa sebaik-baiknya”Love your self” adalah menjaga diri dari api neraka. Dan sebaik-baiknya “Insecure” adalah merasa bodoh dalam urusan agama.” Ning Hj. Jazilah An-Nahdliyah
Pencarian Terkait Ning Jazil:
Referensi:
[1] Diolah dari https://news.detik.com/
[2] Diolah dari https://santrikertonyono.com/
[3] Diolah dari https://www.laduni.id/
[4] Diolah dari https://www.laduni.id/