Wahai Kekasih Terimalah Apapun Yang Telah Ku Beri

Oleh : M. Ibram Syah

Orang yang ridlo terhadap Allah Ta’ala maka Allah Ta’ala juga akan senantiasa meridloi orang tersebut. Orang yang paling dapat menerima segala hal yang diberikan oleh Allah yang paling ridlo kepada Allah maka akan dijadikannya sebagai kekasihnya. Para kekasih Allah akan menerima segala hal apapun yang dikehendaki oleh Allah Ta’ala tanpa tapi, begitulah sikap kekasih Allah Ta’ala. Saat banyak problematika yang menimpa para kekasih Allah Ta’ala, baik problematika dengan keluarganya, dengan teman maupun saudaranya maka tidak akan lagi marah atau bahkan sampai memendam sebuah dendam dan amarah, karena yang dilihat bahwa segala sesuatu yang terjadi tersebut merupakan ketetapan dari Allah, maka apabila senang mereka akan bersyukur, apabila kesusahan akan segera memerbaiki diri dan berserah diri kepada Allah Ta’ala. Ketika sudah mampu ridlo dan menerima segala hal, baik maupun buruknya, maka hal tersebut termasuk kategori yang sudah mampu bersyukur kepada Allah, dengan rasa syukur kepada Allah tersebut maka akan ditambahlah nikmat dari Allah, hal tersebutlah yang dimaksudkan dengan keberkahan dari Allah Ta’ala.

Selain bersyukur dan menerima segala hal yang diberikan oleh Allah, maka Allah juga mencintai setiap hambanya yang mau memiliki sikap dan sifat malu dihadapan Allah Ta’ala, malu tidak menjalankan perintah Allah serta malu melanggar setiap hal yang dilarang oleh Allah Ta’ala. Jika seorang hamba telah mampu malu dihadapan Allah, maka Allah akan malu juga terhadap hambanya. Maksudnya adalah Allah akan senantiasa menjaga reputasi, harga diri, dan segala hal yang menjadikan hambanya dipermalukan oleh sesamanya. Maka Allah akan memudahkan setiap problematika hidup hambanya tersebut dan memberikan pertolongan kepada hambanya, agar hambanya tidak terperangkap dalam setiap perangkap fitnah dan menjadikan hamba tersebut dipermalukan oleh orang lain.

Baca Juga  Saling Menjaga Kepercayaan Mendatangkan Berkah Dan Pengampunan

Sikap menerima segala sesuatu yang diberikan oleh Allah Ta’ala dan malu terhadap Allah Ta’ala dapat nampak terlihat bebarengan dengan karakteristik manusia yang lainnya. Contoh saja seperti ini, apabila terdapat seseorang yang melakukan gerak reaksioner, kaget ataupun terkejut, maka jika kita ingin mengetahui isi kepalanya maka lihatlah apa yang kemudian terucap dari seseorang tersebut. Apabila kata-kata yang keluar dan terucap tersebut merupakan kalimat thoyyibah atau kalimat yang baik maka saat itu isi kepalanya baik, namun jika sebaliknya apabila yang keluar adalah kata-kata yang kasar dan melukai perasaan orang lain maka hal tersebut menunjukan yang terdapat dalam pikirannya adalah sama seperti apa yang terucap lewat mulutnya tersebut. Kemudian apabila kita ingin mengetahui isi hati seseorang, maka lihat dan perhatikanlah hal apa yang sering keluar dari mulut dan dibicarakan oleh mereka, apabila sering membahas masalah peribadatan maka hatinya penuh dengan pengingat kepada Allah Ta’ala, namun apabila yang sering dibicarakan adalah rencana yang busuk dan merusak maka isi hatinya penuh dengan kerusakan dan kebusukan pula.

Semoga kita senantiasa diberikan kemampuan untuk menerima segala hal yang telah diberikan oleh Allah Ta’ala, mampu mensyukuri segala nikmat Allah Ta’ala, serta dijaga hati dan fikirannya agar tetap mampu mengingat segala kuasa dan karunia Allah yang begitu agung luar biasa, amiin..

Ngaji Kitab Syajarotul Ma’arif

Fashlun Fiiridlooi ‘Anillaahi

Oleh Bapak Kyai M. Hamzah, S.Pd.I

Kamis, 24 Februari 2022

Rumah Baca Kolong Langit

 

Tinggalkan Balasan