Siapa Nama Istri KH Ahmad Dahlan? Berikut Biografi Singkatnya!

KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah adalah nama yang sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia, bahkan ketenarannya telah merambah hingga ke mancanegara. Namun di dalam pembahasan kali ini, kita tidak membahas tentang sepak terjangnya, tapi membahas seorang figur yang mendampinginya. Ya, siapakah nama istri KH Ahmad Dahlan dan bagaimana sosok tokoh ini?

Nyai Ahmad Dahlan, atau yang dikenal sebagai Siti Walidah, adalah istri dari KH Ahmad ahmad.  Ia memainkan peran penting dalam pemberdayaan perempuan dengan mendirikan Aisyiyah, sebuah organisasi perempuan yang merupakan bagian dari Persyarikatan Muhammadiyah.

Melalui Aisyiyah, Siti Walidah berkontribusi dalam pendidikan Islam bagi perempuan dan memperjuangkan hak-hak mereka dalam masyarakat.

Siti Walidah, yang lebih dikenal sebagai Nyai Ahmad Dahlan, lahir pada 3 Januari 1872 di Kauman, Yogyakarta, yang saat itu masih menjadi bagian dari Hindia Belanda.

Ia adalah putri dari KH Muhammad Fadhil, seorang ulama dan bangsawan dari Kesultanan Yogyakarta. Sejak kecil, Siti Walidah menerima pendidikan di rumah, di mana ia mempelajari berbagai aspek Islam, termasuk bahasa Arab dan Al-Qur’an.

Pada tahun 1889, Siti Walidah menikah dengan sepupunya, Muhammad Darwis, yang kemudian dikenal sebagai Kyai Haji Ahmad Dahlan, pendiri organisasi Muhammadiyah.

Setelah pernikahannya, Siti Walidah memainkan peran penting dalam perkembangan Muhammadiyah, khususnya dalam upaya pemberdayaan perempuan.

Pada tahun 1917, ia mendirikan Aisyiyah, sebuah organisasi perempuan yang merupakan bagian dari Muhammadiyah. Melalui Aisyiyah, Siti Walidah mendirikan sekolah-sekolah putri, asrama, serta program keaksaraan dan pendidikan Islam bagi perempuan.

Ia juga aktif mengkampanyekan penentangan terhadap kawin paksa dan mengunjungi cabang-cabang Aisyiyah di berbagai daerah di Jawa.

Setelah suaminya meninggal dunia pada tahun 1923, Siti Walidah tetap aktif di Muhammadiyah dan Aisyiyah. Pada tahun 1926, ia bahkan memimpin Kongres Muhammadiyah ke-15 yang berlangsung di Surabaya.

Baca Juga  Biografi Lengkap Sunan Ampel Beserta Ajarannya

Dedikasinya terhadap perjuangan perempuan dan pendidikan Islam tidak berhenti hingga akhir hayatnya. Siti Walidah meninggal dunia pada 31 Mei 1946 di Kauman, Yogyakarta.

Atas jasanya dalam perjuangan emansipasi perempuan dan pendidikan Islam, Siti Walidah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia.

Nyai Ahmad Dahlan sangat menyadari besarnya tugas yang diemban oleh suaminya, KH Ahmad Dahlan, dalam memperjuangkan dakwah Islam.

Untuk mendukung dan mengimbangi cita-cita suaminya, ia mengabdikan dirinya pada pengembangan kesadaran pendidikan bagi perempuan.

Atas dedikasi tersebut, ia merintis sebuah perkumpulan perempuan yang berfokus pada peningkatan pendidikan dan kesadaran perempuan dari perspektif Islam. Perkumpulan ini kemudian berkembang menjadi organisasi Aisyiyah pada tahun 1917, yang bertujuan memperkuat peran perempuan dalam pendidikan dan kehidupan beragama. (*)