Quote Ning Uffi Fitria tentang Cinta

Quote Ning Uffi Fitria tentang Cinta
Sumber : ig @dawuhguruwoman

Kita usahakan yang mengusahakan kita, yang cintanya setara, yang cukup sama satu wanita, yang cintanya lebih besar, yang bersyukur punya kita, yang bisa memuliakan perempuannya.

 – Ning Uffi Fitria

Dalam dunia yang serba cepat ini, sering kali kita terjebak dalam arus kehidupan yang memaksa kita untuk berlomba-lomba mencapai kesuksesan materi, tanpa benar-benar memikirkan makna kebahagiaan sejati. Di tengah hiruk-pikuk ini, muncul kata-kata bijak dari Ning Uffi Fitria yang mengingatkan kita akan pentingnya memilih pasangan hidup dengan penuh kebijaksanaan dan kasih sayang. Kutipan ini berbunyi:

“Kita usahakan yang mengusahakan kita, yang cintanya setara, yang cukup sama satu wanita, yang cintanya lebih besar, yang bersyukur punya kita, yang bisa memuliakan perempuannya.”

Pernyataan ini begitu mendalam, mencakup berbagai aspek penting dalam memilih pasangan hidup yang ideal, khususnya dari perspektif Islam. Dalam artikel ini, kita akan menguraikan makna dari kutipan tersebut dan mendalaminya dengan merujuk pada ajaran Al-Quran.

Kutipan di atas dimulai dengan, “Kita usahakan yang mengusahakan kita.” Ini berarti kita harus berusaha mencari pasangan yang memiliki komitmen yang sama untuk mengusahakan hubungan tersebut. Dalam Islam, perkawinan adalah sebuah ikatan sakral yang membutuhkan usaha dan kerja keras dari kedua belah pihak. Al-Quran menekankan pentingnya usaha bersama dalam membina rumah tangga yang bahagia dan harmonis. Dalam Surah Ar-Rum ayat 21, Allah SWT berfirman:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.”

Ayat ini menunjukkan bahwa hubungan suami istri harus didasari oleh rasa kasih dan sayang, yang hanya bisa terwujud jika keduanya saling mengusahakan kebahagiaan satu sama lain.

Selanjutnya, “yang cintanya setara” menggarisbawahi pentingnya keseimbangan dalam cinta. Cinta yang setara berarti kedua belah pihak saling mencintai dan menghargai dalam proporsi yang sama. Ketidaksetaraan dalam cinta bisa menyebabkan ketegangan dan ketidakseimbangan dalam hubungan. Al-Quran mengajarkan pentingnya kesetaraan dan saling menghormati dalam hubungan suami istri. Dalam Surah An-Nisa ayat 1, Allah SWT berfirman:

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”

Ayat ini menekankan pentingnya takwa dan saling menghormati dalam hubungan antar manusia, termasuk hubungan suami istri.

Bagian selanjutnya dari kutipan ini adalah “yang cukup sama satu wanita.” Dalam Islam, kesetiaan adalah salah satu pilar utama dalam perkawinan. Seorang suami yang setia hanya akan mencintai dan menghargai satu wanita dalam hidupnya. Ini penting untuk membangun kepercayaan dan stabilitas dalam hubungan. Kesetiaan ini juga dijelaskan dalam Al-Quran, Surah An-Nisa ayat 3, di mana Allah SWT berfirman:

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”

Ayat ini menunjukkan bahwa meskipun Islam memperbolehkan poligami, ia menetapkan syarat keadilan yang sangat ketat, yang mana jika tidak bisa dipenuhi, maka seorang pria harus cukup dengan satu istri. Ini menekankan pentingnya keadilan dan kesetiaan dalam hubungan perkawinan.

Kemudian, “yang cintanya lebih besar” menggambarkan betapa pentingnya memiliki pasangan yang cintanya begitu besar dan mendalam. Cinta yang besar ini mencakup pengorbanan, perhatian, dan dukungan tanpa syarat. Al-Quran juga menekankan pentingnya cinta yang tulus dan mendalam dalam hubungan suami istri. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 187, Allah SWT berfirman:

“Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.”

Ayat ini menggambarkan bahwa suami dan istri harus saling melengkapi dan melindungi satu sama lain, seperti halnya pakaian yang melindungi tubuh. Cinta yang besar berarti suami istri saling melindungi dan melengkapi, memberikan kenyamanan dan keamanan satu sama lain.

Selanjutnya, “yang bersyukur punya kita” menekankan pentingnya rasa syukur dalam hubungan. Pasangan yang bersyukur memiliki kita adalah pasangan yang menghargai dan tidak mengambil kita sebagai sesuatu yang biasa. Dalam Islam, rasa syukur adalah nilai yang sangat ditekankan. Allah SWT berfirman dalam Surah Ibrahim ayat 7:

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’.”

Rasa syukur dalam hubungan suami istri akan membawa kebahagiaan dan keberkahan dalam rumah tangga. Pasangan yang saling bersyukur akan selalu berusaha untuk memperbaiki diri dan menjaga hubungan mereka dengan baik.

Terakhir, “yang bisa memuliakan perempuannya” menegaskan pentingnya penghormatan terhadap wanita dalam rumah tangga. Islam sangat menekankan penghormatan terhadap wanita. Dalam Surah An-Nisa ayat 19, Allah SWT berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”

Ayat ini menunjukkan bahwa suami harus memperlakukan istri mereka dengan baik dan hormat, dan tidak boleh memperlakukan mereka dengan semena-mena. Memuliakan wanita berarti menghormati, melindungi, dan memberikan hak-hak mereka dengan penuh tanggung jawab.

Dalam Islam, hubungan suami istri bukan hanya tentang cinta dan kasih sayang, tetapi juga tentang tanggung jawab, keadilan, dan rasa syukur. Kutipan dari Ning Uffi Fitria ini mengingatkan kita akan nilai-nilai tersebut dan pentingnya mencari pasangan hidup yang dapat saling mengusahakan kebahagiaan, mencintai dengan setara, setia, memiliki cinta yang besar, bersyukur, dan memuliakan pasangannya. Dalam menjalani kehidupan pernikahan, penting bagi kita untuk selalu berpegang pada ajaran Al-Quran dan sunnah Rasulullah SAW, agar kita dapat membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.

Baca Juga  Dawuh Gus Iqdam tentang Membangun Kesuksesan Diri