Oleh: Shofi Ulil, Penggerak Kebudayaan, Jamaah Ning NU (Jamaah Muhibbin Ning Atikoh Ganjar Nusantara)
Rekam jejak Ganjar Pranowo ketika menjadi Gubernur Jawa Tengah selama dua periode, tidak terlepas dari campur tangan para ulama di sekitarnya. Pada periode kedua, Ganjar Pranowo yang berpasangan dengan Gus Yasin, membuat beberapa kebijakan atas dasar hasil musyawarah dengan para ulama. Sinergi antara umara dengan ulama, benar-benar dilakukan oleh Ganjar dan Gus Yasin dalam membangun Jawa Tengah.
Pada suatu kesempatan Ganjar dan Gus Yasin melakukan pertemuan dengan sejumlah ulama di Pondok Pesantren Al Anwar, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, 20 Juli 2023 lalu. Para ulama yang hadir di acara tersebut yaitu di antaranya, KH. Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), Habib Hasan Mulahela Purworejo, KH. Ali Qoisor Watucongol, KH. Chalwani Purworejo, KH. Machin Chudlori Tegalrejo, KH. Chamzah Hasan Banjarnegara, Pimpinan Ponpes Al Muayyad Solo KH. Karim, KH. Chubab Ibrahim Sayung, KH. Abdulloh Ubab MZ Rembang, KH. Abdul Ghofur MZ Rembang, dan lain sebagainya.
Ganjar menyampaikan bahwa acara tersebut merupakan silaturahmi antara umara dengan ulama, yang isinya berdiskusi tentang menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Selain itu bagi Ganjar sendiri pertemuan seperti ini sangatlah penting serta dibutuhkan, demi terbentuknya kerukunan serta persatuan bangsa Indonesia.Pasalnya, di tengah keberagaman dan kemajemukan masyarakat yang ada di Tanah Air, menumbuhkan sikap toleransi dan kerukunan antar umat yang harus terus ditingkatkan di seluruh elemen masyarakat. Sehingga Ganjar Pranowo mengaku mendapatkan banyak masukan setelah bersilaturahmi dan berdiskusi dengan para ulama. “Saya mendapatkan banyak petuah, saya mendapatkan banyak masukan dan beberapa di antaranya mengusulkan agar pertemuan semacam ini terus dilakukan, tentu saya menerima dengan baik,” ujar Ganjar Pranowo yang dikutip dari media merdeka.com.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen Zubair, pendiri Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang Rembang, mengatakan bahwa silaturahmi Ganjar dengan Masyayikh ini untuk saling bertukar pikiran antara umara dengan ulama. “Hari ini saya mendampingi Mas Ganjar, menjadi tuan rumah biasa, ada permintaan di dalam pertemuan antara ulama-ulama se-Indonesia dengan Mas Ganjar untuk memberikan masukan dan tentu ada tanggapan dari Mas Ganjar,” kata Gus Yasin putra KH. Maimoen Zubair.
Dia menyebutkan bahwa banyak pembahasan yang dilakukan Ganjar dan dirinya dengan para ulama yang hadir. Seperti persoalan kemiskinan, pendidikan dan keagamaan. Para ulama yang hadir turut memberikan nasihat atau pesan kepada Ganjar Pranowo ketika nanti maju menjadi calon presiden RI. Ia mendapatkan pesan bahwa prestasi yang telah dilakukan di Jawa Tengah dan beberapa terobosan kebersamaan nasionalis religius, hendaknya dapat dilanjutkan dalam skala yang lebih luas lagi, khususnya dalam memaksimalkan pengelolaan dan penghimpun zakat melalui Baznas.
Selain itu, ada pesan yang lebih khusus lagi untuk Ganjar Pranowo mengenai pembangunan IKN (Ibu Kota Negara) yang berada di Kalimantan. Para ulama memberikan pesan bahwa pembangunan IKN diharapkan tidak hanya pembangunan infrastruktur saja, namun juga pembangunan keagamaan, agar IKN benar-benar siap dan tidak ada ketimpangan sosial ekonomi dan budaya di masa depan. Gus Yasin memberikan keterangan jika beberapa masukan dari para ulama tersebut sudah ditampung oleh Ganjar Pranowo, serta akan dijadikannya pedoman dalam menerapkan kebijakan di kancah nasional. “Alhamdulillah tadi ulama-ulama yang di dalam semua senang dengan apa yang disampaikan oleh Mas Ganjar. Bahkan ke depan juga sudah diprogramkan apa yang diminta oleh para ulama langsung ditanggapi,” tutur Gus Yasin.
Diketahui bersama bahwa Ganjar Pranowo akan maju di kontestasi Pilpres 2024 sebagai Capres dari Partai PDIP bersama Cawapresnya Mahfud MD. Pasangan ini digadang-gadang telah mewakili kalangan nasionalis serta religius. Pesan mengenai IKN dari para ulama akan diterapkan ketika dirinya nanti terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia di tahun 2024.