Mencuci Pembalut Bekas Sebelum Dibuang, Perlu atau Tidak?. Menurut Ning Imaz. Jadi entah Itu pembalut yang sekali pakai atau pembalut yang menggunakan kain sehingga bisa dipakai berkali-kali yang penting adalah dalam membersihkannya itu diharapkan betul-betul bersih karena darah yang tertinggal di pembalut entah itu di kain atau di pembalut sekali pakai ini sangat tidak dianjurkan ya.
Karena banyak sekali sirihnya karena darah itu kan disukai makhluk-makhluk gaib misalnya seperti itu sehingga kita harus betul-betul mencucinya dengan bersih, membuangnya juga dalam keadaan ketika sudah dibilas bersih sehingga bukan ketika masih ada darahnya kita buang begitu saja enggak.
Sebisa mungkin kita membersihkan dulu membilasnya dengan air sampai darahnya hilang baru kita bungkus lalu kita buang, sehingga itulah cara yang terbaik bagi perempuan untuk menjaga kebersihan dirinya menjaga kesterilan daerah kewanitaannya.
Tetapi memang pembalut sekarang itu terkadang banyak stigma yang mengatakan mengandung bahan-bahan ataupun zat-zat yang bisa merugikan organ reproduksi karena ada pemutihnya lah atau misalnya di situ pembalut yang kita tahu ini mengandung zat-zat yang sebetulnya bisa membahayakan organ reproduksi maka kita perlu tabayun terlebih dahulu atau mencari info yang lebih valid apakah itu benar sehingga kita tidak termakan hoax, tapi andaikata kok kita mencari yang lebih aman maka mungkin bisa kembali ke cara lama yaitu dengan menggunakan kain yang bisa dipakai atau dicuci berkali kali.
Tentang Ning Imaz Fatimatuz Zahrah
Ning Imaz lahir pada 1985. Ia merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ihsan. Ia juga alumnus Ponpes Tahfidzil Qur’an dan Madrasah Hidayatul Mubtadiaat Fit Tahfidzi Wal Qiroat.
Berdasarkan keterangan dari NU Online, Ning Imaz merupakan putri dari pasangan KH Abdul Khaliq Ridwan dan Nyai Hj Eeng Sukaenah Pengasuh Pondok Pesantren Putri Al Ihsan Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.
Ning Imaz juga merupakan cucu dari Syekh Ihsan Muhammad Dahlan Al-Jampasy pengarang kitab Siraj ath-Thalibin. Ilmu dari sang ayah dan kakeknya mengantarkan Ning Imaz menjadi seorang penghafal Qur’an (hafidzah) dan ahli fiqih.
Selain itu, sejak Ning Imaz duduk di bangku Tsanawiyah setingkat SMP, ia turut aktif dalam diskusi antarahli keilmuan Islam, utamanya fikih di lingkungan pesantren yang berafiliasi dengan NU atau biasa dikenal dengan forum bahtsul masail.
Mengutip laman NU Online, Ning Imaz merupakan alumnus Institut Agama Islam Tribakti Lirboyo Kediri ini juga menjadi pengisi kajian tetap “Suara Muslimah” di kanal Youtube NU Online.
Ketekunannya dalam bidang fiqih membawa perempuan 37 tahun itu berdakwah membidik anak muda melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter.
Ning Imaz juga menjadi pengisi kajian tetap “Suara Muslimah” di kanal Youtube NU Online. Salah satu pembahasan yang pernah dimuat yakni soal suara perempuan yang sering dianggap aurat.
Selain mengajar di pesantren, istri dari Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikmah Kaliwungu Kendal Gus Rifqi Muslim Suyuti itu saat ini tengah menyelesaikan pendidikan di Institut Agama Islam Tribakti Lirboyo Kediri.
Kehidupan Keluarga Ning Imaz
Ning Imaz dan Gus Rifqil Muslim menikah pada Maret 2022. Ning Imaz telah melahirkan anak pertamanya yang berjenis kelamin laki-laki pada hari Senin, 23 Januari 2023 bertepatan dengan 1 Rajab 1444 H.
Ning imaz yang dikenal sebagai wanita cantik dan cerdas dari Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Disamping itu Gus Rifqil yang dikenal dengan sosok laki-laki cerdas dan lemah lembut dari Pondok Pesantren Mambaul Hikmah Kendal.