Oleh: Ali Adhim
Ahmad Rozali mengutip beberapa pidato Gus Muwafiq di Gedung PBNU, beberapa pidato itu adalah tentang besarnya bangsa Indonesia. Melalui kajian sejarah yang dipaparkan secara detail Gus Muwaqif menceritakan bahwa terdapat sejarah peradaban bangsa-bangsa besar di balik terbentuknya bangsa Indonesia. Rangkaian sejarah itu yang membuat Indonesia memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang tak ternilai harganya.
Masih menurut Ahmad Rozali, dalam pidato itu, Gus Muwafiq memaparkan bagaimana kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia yang berhasil membangun peradabaannya di Indonesia dengan begitu besar. Secara bersamaan, Gus Muwafiq menyindir kelompok yang sering meributkan urusan agama dengan mengatakan bahwa ‘kerajaan-kerajaan di Nusantara pada masa lalu besar karena mereka tak meributkan urusan agama. Kerajaan Sriwijaya dan Singasari besar karena tidak ribut urusan agama.
Gus Muwafiq menegaskan agar masyarakat Indonesia berhenti menganggap dirinya sebagai bangsa kecil. Sebaliknya ia meminta agar semua orang berbangga diri sebagai warga negara Indonesia yang merupakan sebuah bangsa yang besar. Makanya jangan pernah merasa sebagai bangsa kecil. Sampean ini bangsa besar. Tinggal menggali dan menjaganya.
Kemudian setelah mendengar pidato itu, Ahmad Rozali menganalisis dengan serius, ia menganggap bahwa Statemen Gus Muwafiq di atas tadi terkonfirmasi dengan data yang dirilis Bank Dunia. JIka diukur dari besaran produk domestik bruto (Gross Domestic Product-GDP) Indonesia menduduki peringkat yang cukup prestisius yakni urutan ke-16 dunia.
Data terbaru Bank Dunia pada tahun 2017 menyebut Indonesia memiliki GDP sebesar US$ 1,016 triliun yang bila dikalikan dengan kurs saat ini Rp 14.600 per dolar AS, maka GDP Indonesia pada tahun 2017 sebesar Rp14.813 triliun.
Sengan PDB yang begitu besar, hanya ada 15 negara yang lebih kaya dari Indonesia yakni; Amerika Serikat, Cina, Jepang, Jerman, Inggris, India, Perancis, Brasil, Italia, Kanada, Rusia, Korsel, Australia, Spanyol dan Meksiko. Dari peta PDB ini Indonesia jauh lebih besar dari negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan negara-negara di kawasan Asia lainnya.[1]
Menurut Presiden Jokowi sendiri, Jakarta, Indonesia adalah bangsa yang besar. Besar, menurut Jokowi, bukan hanya karena jumlah penduduknya yang lebih dari 250 juta jiwa, bukan karena17 ribuan pulau dan bukan karena sumber daya alam yang melimpah, melainkan karena bukti sejarah.
Kemudian Jokowi melanjutkan, Tapi, kebesaran Indonesia karena bangsa ini sudah teruji oleh sejarah, bisa tetap kokoh bersatu sampai menginjak usianya ke-72 tahun. Sekali lagi, Indonesia ini adalah bangsa yang besar. Pernyataan Jokowi ini disampaikan pada pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-72 kemerdekaan RI, di sidang tahunan MPR 2017-2018, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.[2]
[1] Ahmad Rozali, dalam http://www.nu.or.id/post/read/100941/gus-muwafiq-indonesia-bangsa-besar-sampean-jangan-minder, diakses 6 Maret 2019
[2] Abi Sarwanto, CNN Indonesia, dalam https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170816120103-32-235113/jokowi-sejarah-membuktikan-indonesia-bangsa-yang-besar, diakses 6 Maret 2019