Oleh: Zakiyatun Najwa
(Mahasiswi Ilmu al-Quran dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Sunan Ampel Surabaya)
Ilmu mantiq merupakan suatu ilmu logika yang bermula sejak abad ke-5 sebelum Masehi di Yunani. Dalam sejarah keilmuannya, pencetus ilmu mantiq adalah Socrates yang kemudian dikembangkan oleh Plato dan disusun oleh Aristoteles. Pada masa itu ilmu mantiq telah menjadi ilmu yang sangat penting di kalangan filsuf Yunani karena pentingnya ilmu tersebut dalam berbagai peristiwa dan batasan akal sebagai landasan dalam berpikir manusia.
Dalam agama Islam, ilmu mantiq juga menjadi disiplin ilmu yang dikaji oleh banyak muslim setelah Islam tersebar di jazirah Arab sekitar abad ke-7 Masehi dan adanya penerjemahan ilmu filsafat Yunani ke dalam bahasa Arab. Menurut Syekh Abu Abdullah Muhammad Ahmad Muhammad Ulaisy, bahwasanya ilmu mantiq adalah tatanan dalam berpikir yang dapat memelihara otak dari kesalahan berpikir dengan pertolongan Allah Swt.
Manusia dalam ilmu mantiq adalah hayawanun nathiq (hewan yang berpikir). Tuhan menciptakan manusia dengan memberinya akal sebagai pembeda dari makhluk-Nya yang lain, artinya akal diberikan kepada manusia untuk berfikir sehingga dapat membedakan antara yang benar dan yang salah. Berbeda dengan hewan yang tidak memiliki kemampuan dalam berfikir. Sehingga dalam hal ini, manusia lah yang pasti akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya di akhirat kelak.
Islam sebagai agama terhormat yang menjunjung tinggi akal, menganjurkan umatnya menggunakan akal untuk berbagai hal yang positif, menerapkan tata cara berpikir dan menghindari kesalahan dalam berpikir ataupun dalam memahami sesuatu. Dalam al-Qur’an juga banyak disebutkan sindiran Allah mengenai kegunaan akal yang telah diberikan kepada manusia. Apakah manusia menggunakan akalnya untuk hal yang positif atau negatif?.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik benang merahnya bahwa manusia adalah makhluk yang berpikir. Namun ketika manusia berpikir, seringkali mereka dipengaruhi oleh berbagai emosi dan subyektifitas sehingga menyebabkan hasil pemikiran yang tidak jernih, tidak logis, dan melampaui batas, apalagi seiring dengan berkembangnya zaman dan semakin bertambahnya usia manusia yang nyatanya mudah terpengaruh oleh berbagai isu dan pemikiran yang tidak benar.
Untuk memperbaiki kualitas akal manusia, ilmu mantiq lah yang mampu untuk merubahnya. Terlebih bagi generasi yang cenderung lebih suka menggunakan teknologi untuk memudahkan berbagai aktifitasnya daripada menggunakan akal fikirannya, mereka mudah termakan oleh berita hoaks yang tersebar di luar sana. Sehingga apabila berita tidak benar itu dipercaya oleh manusia, akan terlihat jelas bahwa manusia tersebut tidak menggunakan akalnya.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, generasi-generasi pada masa tersebut sebaiknya tidak meninggalkan ilmu logika yang telah diwariskan oleh para filsuf terdahulu sebagai bekal untuk kehidupan yang semakin canggih ini. Justru karena kecanggihan teknologi di masa kini, menjadikan ilmu mantiq sebagai ilmu yang sangat penting dan harus dikaji oleh generasi zaman now.
Sebenarnya ilmu mantiq ini juga telah dipelajari oleh sebagian generasi di pesantren, khususnya para santri salaf. Namun tidak cukup sampai di situ saja, untuk membentengi individu dari berbagai pengaruh baik ataupun buruk teknologi, mereka harus pintar dalam menggunakan akal yang telah dianugerahkan oleh Allah Swt. Artinya tidak menafikan kalau sudah ada yang mengkaji ilmu mantiq maka yang lain tetap ikut mengkajinya.
Apabila ilmu kuno ini diterapkan di kehidupan generasi masa kini, maka ia akan memberikan dampak dan pengaruh yang besar atas perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang. Sebagaimana ilmu mantiq ini yang telah memberikan dampak besar bagi kehidupan manusia sejak kemunculannya pada era Yunani kuno. Eksistensi dari ilmu tersebut telah menjadi landasan dalam membatasi akal dan membentuk pola pikir seseorang.
Ketika pola pikir seseorang tidak jauh dari kebenaran, maka berbagai tantangan dan dampak negatif dari kemajuan teknologi yang terkadang tidak disadari oleh manusia dapat diatasi dengan mudah, karena mereka memiliki ilmu yang digunakan sebagai landasan dari asal kebenaran tersebut. Bagaimana cara berpikir yang logis, realistis, dan terhindari dari pemahaman ataupun pemikiran yang salah, semua ada dalam pembahasan ilmu mantiq.