Ijazah Sebelum Berdoa dari Habib Umar bin Hafidz

Oleh: Aqib Muhammad Kh

Beliau lalu melanjutkan:”قد جاء في الأثر، أن من قال ياارحم الراحمين ثلاث ناده ملك، إن ارحم الراحمين قد اقبل عليك فصل. فندعو كلنا ونقول يا ارحم الراحمين

“Telah disebutkan di dalam atsar, bahwa barangsiapa yang membaca “ya arhamarrohimin” tiga kali, akan para malaikat akan datang kepadanya dan memanggil: “Sesungguhnya Maha pengasih dari para pengasih telah menghadap kepadamu. Maka berdoalah kepadanya.”

Beliau lalu melanjutkan:

فندعو ربنا كلنا ونقول يا ارحم الراحمين، يا ارحم الراحمين، يا ارحم الراحمين

(Maka marilah kita semua berdoa, meminta kepada Tuhan kita, Allah SWT dan mengucapkan: “ya arhamarrohimin.”Dengan serempak dan kompak, para jamaah yang hadir ketika itu bersama-sama membaca “ya arhamar rohimin“. Menggema suara itu memenuhi majelis.

Biografi Habib Umar bin Hafidz

Ijazah Sebelum Berdoa dari Habib Umar bin Hafidz - dawuh guru

Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Abu Bakar bin Salim lahir pada hari Senin, tanggal 27 Mei 1963 di Tarim, Hadramaut, Yaman.

Ayah beliau, Habib Muhammad adalah seorang ulama’ yang alim dan seorang pendakwah, juga menetapi manhaj datuk-datuknya, para salaf dan para ahlul bait Rasulullah SAW. Kedua kakek beliau, Habib Salim bin Hafidz dan Habib Hafidz bin Abdullah adalah intelektual Islam yang sangat dihormati di zamannya.

Habib Umar tumbuh di dalam lingkungan keluarga yang religius, sangat lekat dengan ilmu-ilmu Islam, dan penuh adab. Sehingga sampai sekarang, didikan itu sangat melekat dalam kepribadian beliau. Beliau sangat santun dan marah senyum.

Sejak kecil, Habib Umar bin Hafidz telah menguasai berbagai ilmu agama Islam, mulai dari ilmu fikih, tauhid, hadist, dan beberapa disiplin keilmuan lainnya. Didikan pertama beliau dalam mempelajari ilmu tersebut dari Ayah beliau, yaitu Habib Muhammad bin Hafidz, kemudian dilanjutkan ke guru-guru beliau yang sangat ‘alim dalam bidangnya. Semenjak umur 15 tahun, beliau sudah berdakwah di beberapa majelis ilmu.

Baca Juga  Keutamaan Membaca Surat Al Insyirah 7 Kali : KH. Abdul Ghofur

Pada saat itu, karena kondisi sosial politik yang dikacaukan oleh rezim komunis, beliau pindah ke Kota Al-Bayda. Di sana Habib Umar bin Hafidz kembali mempelajari ilmu-ilmu agama, mengajar, dan membuka majelis taklim.

Ketika masih kecil, Habib Umar sempat mengalami kejadian tragis. Saat menemani sang ayah sholat Jumat, ayahnya diculik oleh golongan komunis. Ia pun pulang ke rumah sambil membawa syal milik sang ayah. Sejak saat itu, ia semakin gencar berdakwah seperti ayahnya.

Habib Umar bin Hafidz pernah mengalami kejadian tragis ketika masih kecil. Saat beliau bersama dengan Sang Ayah sedang sholat Jumat, Sang Ayah, Habib Muhammad diculik oleh golongan komunis. Habib Umar kecil pun kembali ke rumah sambil membawa syal milik Ayahnya. Sejak kejadian itu, semangat beliau dalam berdakwah semakin kuat.

Waktu demi tahun beliau lewati, hingga beliau mulai berdakwah ke berbagai penjuru dunia. Di antaranya adalah negara Syiria, Jordania, Mesir, Lebanon, Afrika Selatan, Indonesia, Malaysia, Singapura, Australia, India, dan beberapa negara Eropa lainnya.

Mengutip media NU Online, Habib Umar bin Hafidz mengunjungi Indonesia secara rutin sejak tahun 1994 Masehi. Beliau adalah ulama’ yang menginisiasi lahirnya organisasi majelis Al-Muwassholah Bayna Ulama Al-Muslimin, atau Forum Ulama Silaturrahmi antar Ulama’.

Cerita ini disampaikan oleh Habib Jamal Ba’ agil di salah satu kesempatan: “Dulu saya dengan Habib Thohir Alkaff, menyaksikan sendiri, betapa Guru Mulia Habib Umar bin Hafidz membaca maulid Dhiya’ul Lami’ di gerbong kereta. Sontak seluruh orang yang ada di dalam kereta itu mengikuti dengan khusyuk dan khudu’ bacaan maulid. Subhanallah. Begitulah akhlak Guru Mulia. Beliau selalu melanggengkan membaca maulid meskipun di kereta.”

Baca Juga  Ya Hayyu Ya Qoyyum Birohmatika Astaghits Artinya

Itulah ijazah yang diberikan oleh Habib Umar kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat ketika beliau menyampaikan tausiah di salah satu acara yang diselenggarakan oleh Majelis Rasulullah. Semoga bermanfaat di dunia dan akhirat. Apabila ada salah dalam penyampaian dan tulisan yang kurang enak dibaca oleh pembaca yang budiman, saya sebagai penulis, mohon maaf sebesar-besarnya.

Tinggalkan Balasan