Dawuh Gus Rifqil tentang Senyum sebagai Bentuk Sedekah

Gus Rifqil Muslim
Sumber : Google
“Sedekah (shodaqoh) tidak selamanya harus menggunakan rupiah. Ada sedekah yang murah meriah dan tak butuh rupiah. yaitu senyum maka dari itu tersenyumlah, karena senyum itu ibadah yang murah dan tak butuh rupiah.”
Gus Rifqil Muslim Suyuthi
Sedekah merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Biasanya, sedekah diidentikkan dengan pemberian materi seperti uang atau barang kepada yang membutuhkan. Namun, sesungguhnya sedekah memiliki makna yang lebih luas dan tidak selalu harus berkaitan dengan harta benda. Sebagaimana yang diungkapkan dalam quote “Sedekah (shodaqoh) tidak selamanya harus menggunakan rupiah. Ada sedekah yang murah meriah dan tak butuh rupiah, yaitu senyum. Maka dari itu tersenyumlah, karena senyum itu ibadah yang murah dan tak butuh rupiah,” kita diajak untuk memahami bahwa tersenyum juga merupakan bentuk sedekah yang memiliki nilai ibadah.

Islam mengajarkan bahwa setiap kebaikan, betapapun kecilnya, memiliki nilai yang besar di sisi Allah. Salah satu bentuk kebaikan yang sering kali dianggap remeh adalah tersenyum. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tersenyummu kepada saudaramu adalah sedekah.” (HR. Tirmidzi). Hadis ini menunjukkan bahwa tersenyum bukan sekadar ekspresi wajah, melainkan tindakan yang memiliki nilai sosial dan spiritual.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. Az-Zalzalah: 7). Ayat ini memperkuat pesan bahwa setiap tindakan kecil yang kita lakukan, termasuk tersenyum, akan mendapatkan balasan dari Allah. Dengan demikian, senyum menjadi bentuk sedekah yang mudah dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja.

Tersenyum tidak hanya memberikan manfaat kepada orang yang menerima senyuman, tetapi juga kepada orang yang tersenyum itu sendiri. Senyum dapat memperbaiki suasana hati, mengurangi stres, dan menciptakan hubungan sosial yang lebih baik. Dalam perspektif psikologi, senyum dianggap sebagai salah satu cara untuk mengeluarkan hormon endorfin yang dapat meningkatkan perasaan bahagia.

Baca Juga  Quotes Gus Dur tentang Menggenggam Kehidupan

Kebaikan dari tersenyum telah diakui oleh banyak tokoh dunia. Dalai Lama, pemimpin spiritual Tibet, pernah mengatakan, “Be kind whenever possible. It is always possible.” (Bersikap baiklah kapan saja memungkinkan. Itu selalu mungkin.) Salah satu bentuk kebaikan yang selalu mungkin adalah tersenyum. Kata-kata ini mengajak kita untuk selalu berusaha bersikap baik, termasuk dengan memberikan senyuman kepada orang lain.

Tokoh nasional Indonesia, B.J. Habibie, juga pernah mengungkapkan pentingnya senyum dalam kehidupan. Ia berkata, “Senyum adalah jarak terdekat antara dua manusia.” Pernyataan ini menekankan bahwa senyum memiliki kekuatan untuk mendekatkan kita dengan orang lain, menciptakan hubungan yang lebih hangat dan harmonis. Senyum menjadi jembatan yang menghubungkan hati manusia.

Senyum juga memiliki dampak yang luas dalam konteks sosial. Di lingkungan kerja, senyum dapat menciptakan suasana yang lebih positif dan produktif. Pemimpin yang murah senyum cenderung lebih disukai dan dihormati oleh bawahannya. Mereka mampu menciptakan lingkungan yang penuh dengan semangat dan kerjasama. Demikian pula dalam kehidupan bermasyarakat, senyum dapat memperkuat rasa persaudaraan dan kepedulian antar sesama.

Islam juga mengajarkan bahwa senyum adalah bentuk ibadah yang sederhana namun memiliki pahala besar. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kamu meremehkan sedikitpun dari perbuatan baik, walaupun hanya sekadar bertemu saudaramu dengan wajah yang berseri-seri (senyum).” (HR. Muslim). Hadis ini mengingatkan kita untuk tidak meremehkan perbuatan baik sekecil apapun, termasuk tersenyum.

Selain itu, senyum juga dapat menjadi wujud rasa syukur kita kepada Allah. Dengan tersenyum, kita menunjukkan bahwa kita bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah, termasuk nikmat kesehatan dan kebahagiaan. Senyum adalah ekspresi syukur yang dapat kita tunjukkan kepada orang lain, sebagai tanda bahwa kita menghargai kehidupan ini.

Baca Juga  Quote Fahruddin Faiz tentang Serius Menekuni Ilmu

Nelson Mandela, seorang tokoh dunia yang dikenal dengan perjuangannya melawan apartheid di Afrika Selatan, pernah berkata, “It always seems impossible until it’s done.” (Selalu tampak mustahil sampai itu selesai dilakukan.) Senyum, meskipun terlihat sederhana, sering kali memiliki dampak yang luar biasa dalam menyelesaikan berbagai masalah dan tantangan dalam kehidupan. Senyum dapat membuka pintu komunikasi, menghilangkan kebencian, dan menciptakan perdamaian.

Kita juga dapat belajar dari tokoh nasional lainnya, seperti Gus Dur, yang dikenal dengan kehumorannya dan kerap kali tersenyum dalam berbagai situasi. Beliau pernah mengatakan, “Humor itu penting, karena humor dapat mendamaikan suasana.” Senyum, yang sering kali merupakan bagian dari humor, mampu mencairkan suasana tegang dan mendamaikan hati yang berselisih.

Senyum juga memiliki kekuatan untuk menyebarkan energi positif kepada orang-orang di sekitar kita. Ketika kita tersenyum, orang lain cenderung akan membalas senyum kita, menciptakan siklus kebahagiaan yang berkelanjutan. Dengan demikian, senyum menjadi bentuk sedekah yang tidak hanya memberikan kebahagiaan kepada orang lain, tetapi juga kepada diri kita sendiri.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah: 195). Ayat ini mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik, termasuk dengan tindakan sederhana seperti tersenyum. Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik, dan senyum adalah salah satu bentuk kebaikan yang bisa kita lakukan setiap hari.

Dalam konteks modern, senyum juga dapat dianggap sebagai bentuk soft power. Tokoh-tokoh besar dunia seperti Mahatma Gandhi dan Martin Luther King Jr. sering kali menggunakan kekuatan kebaikan dan senyum untuk menyebarkan pesan mereka. Senyum adalah alat yang kuat untuk menciptakan perubahan positif tanpa perlu kekerasan.

Baca Juga  Dawuh Gus Iqdam Muhammad : Jangan Biarkan Harta Melupakan Nilai-Nilai Moral

Oleh karena itu, mari kita jadikan senyum sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Senyum adalah sedekah yang tidak membutuhkan biaya, namun memiliki nilai yang sangat besar di sisi Allah dan manusia. Dengan tersenyum, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga mempererat hubungan dengan sesama manusia. Senyum adalah bentuk ibadah yang sederhana, namun memiliki dampak yang luar biasa.

Senyum tidak hanya bermanfaat secara spiritual, tetapi juga secara sosial dan psikologis. Dengan tersenyum, kita menyebarkan kebahagiaan, menciptakan hubungan yang lebih baik, dan meningkatkan kualitas hidup kita dan orang lain. Maka dari itu, marilah kita tersenyum, karena senyum itu ibadah yang murah dan tak butuh rupiah.