Dawuh Gus Rifqil Muslim : Mutiara itu akan selalu dicari dan jadi rebutan, sedalam apapun lautnya.
Mutiara adalah salah satu perhiasan alam yang paling berharga dan indah. Tercipta dari proses alami di dalam tiram, mutiara membutuhkan waktu, kesabaran, dan kondisi yang tepat untuk terbentuk. Ini menjadikan mutiara simbol yang sempurna untuk menggambarkan nilai dari sesuatu yang berharga dan dicari oleh banyak orang, meskipun harus melalui tantangan yang besar untuk mendapatkannya. “Mutiara itu akan selalu dicari dan jadi rebutan, sedalam apapun lautnya,” adalah sebuah ungkapan yang mengandung makna mendalam tentang usaha, pencarian, dan nilai dari sesuatu yang berharga.
Dalam kehidupan, banyak hal yang bisa dianalogikan sebagai mutiara: ilmu, kebijaksanaan, kebahagiaan, dan iman. Setiap orang memiliki mutiara dalam hidupnya yang mereka cari dan perjuangkan. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman: “Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya, dan barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia, dan tidak ada baginya suatu bagianpun di akhirat” (QS. Asy-Syura: 20). Ayat ini menunjukkan bahwa usaha dan niat seseorang menentukan apa yang akan mereka peroleh, baik di dunia maupun di akhirat.
Mutiara di sini bisa diartikan sebagai keimanan dan kebajikan yang harus diperjuangkan. Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga” (HR. Muslim). Ilmu adalah salah satu mutiara yang paling berharga dalam Islam, dan usaha untuk mencarinya, meskipun harus melewati banyak tantangan, akan selalu dihargai oleh Allah SWT. Proses pencarian ilmu tidak selalu mudah, seringkali memerlukan pengorbanan waktu, tenaga, dan kadang kenyamanan. Namun, hasilnya adalah kebijaksanaan dan pengetahuan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Kebahagiaan juga bisa diibaratkan sebagai mutiara yang dicari oleh banyak orang. Meskipun banyak yang mencarinya, kebahagiaan sejati seringkali tersembunyi di balik usaha keras dan ketekunan. Dalam kehidupan ini, tidak jarang kita harus menyelam jauh ke dalam “lautan” tantangan dan kesulitan untuk menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya. Albert Einstein pernah berkata, “Dalam tengah-tengah kesulitan terdapat kesempatan.” Kata-kata ini mengingatkan kita bahwa di balik setiap tantangan, terdapat peluang untuk menemukan sesuatu yang berharga.
Iman adalah mutiara yang paling berharga bagi seorang Muslim. Menjaga keimanan dalam menghadapi godaan dan cobaan dunia adalah tugas yang berat. Allah SWT berfirman: “Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya” (QS. At-Talaq: 2-3). Keimanan dan ketakwaan adalah mutiara yang tidak hanya memberi kita kekuatan dalam menghadapi kesulitan tetapi juga membawa keberkahan yang tak terduga.
Ketika kita berbicara tentang usaha dan pencarian, kisah para nabi dan rasul adalah contoh terbaik. Nabi Musa AS, misalnya, harus menempuh perjalanan yang panjang dan penuh rintangan untuk menemukan kebenaran dan kebijaksanaan dari Allah SWT. Dalam perjalanannya, ia menunjukkan ketekunan dan keimanan yang luar biasa, yang pada akhirnya membawanya kepada petunjuk Allah dan pengangkatan sebagai seorang nabi.
Motivasi dari tokoh dunia lainnya juga bisa memberikan inspirasi dalam pencarian “mutiara” kita. Nelson Mandela pernah mengatakan, “It always seems impossible until it’s done.” Pencarian akan sesuatu yang berharga memang sering terasa mustahil, tetapi dengan usaha dan tekad, segala sesuatu menjadi mungkin. Kisah hidup Mandela sendiri adalah contoh bagaimana usaha yang gigih dalam menghadapi penindasan dan ketidakadilan akhirnya membawa pada kebebasan dan penghormatan universal.
Keberhasilan dalam pencarian apa pun, baik itu ilmu, kebahagiaan, atau iman, membutuhkan tiga hal utama: ketekunan, kesabaran, dan keyakinan. Ketekunan adalah kunci untuk terus berusaha meskipun menghadapi banyak rintangan. Kesabaran adalah sikap yang memungkinkan kita untuk bertahan dalam proses yang panjang dan sulit. Keyakinan adalah iman yang memberikan kita kekuatan untuk percaya bahwa apa yang kita cari akan kita temukan, meskipun jalannya tidak selalu terlihat jelas.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang akan memahami atau menghargai pencarian kita. Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Akan datang suatu masa di mana orang yang sabar di antara mereka dalam memegang agamanya bagaikan orang yang memegang bara api” (HR. Tirmidzi). Ini mengingatkan kita bahwa pencarian iman dan kebenaran seringkali penuh tantangan dan tidak selalu diterima oleh lingkungan sekitar. Namun, bagi mereka yang tekun dan sabar, hasilnya adalah mutiara yang tak ternilai harganya.
Kita juga harus menghargai setiap langkah kecil dalam pencarian kita. Setiap usaha yang kita lakukan, sekecil apapun, adalah bagian dari proses menuju pencapaian besar. Martin Luther King Jr. pernah berkata, “If you can’t fly then run, if you can’t run then walk, if you can’t walk then crawl, but whatever you do you have to keep moving forward.” Setiap langkah yang kita ambil, betapapun kecilnya, mendekatkan kita pada mutiara yang kita cari.
Dalam kesimpulannya, quote “Mutiara itu akan selalu dicari dan jadi rebutan, sedalam apapun lautnya” mengandung pesan mendalam tentang nilai dari usaha, ketekunan, dan pencarian. Dalam setiap aspek kehidupan, baik itu ilmu, kebahagiaan, atau iman, kita harus siap untuk menyelam jauh dan menghadapi berbagai tantangan. Dengan ketekunan, kesabaran, dan keyakinan, kita akan menemukan mutiara yang kita cari. Pencarian ini mungkin tidak mudah, tetapi hasilnya adalah sesuatu yang sangat berharga dan layak untuk diperjuangkan. Semoga kita selalu diberi kekuatan dan keteguhan hati dalam setiap langkah pencarian kita, dan semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita menuju mutiara kebijaksanaan dan keberkahan. Aamiin.