Dawuh Gus Iqdam tentang Kebenaran di Tengah Arus Kehidupan

Gus Iqdam Blitar
Sumber : Google
“Jangan hanya mengikuti arus, tapi juga berani melawan arus jika itu benar. Karena kebenaran tidak selalu populer, tapi populer tidak selalu benar.”
Gus Iqdam Muhammad
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan pada berbagai pilihan. Salah satu tantangan terbesar adalah menentukan sikap ketika dihadapkan pada situasi di mana mayoritas orang mengikuti suatu arus tertentu. Mengikuti arus mungkin terasa lebih mudah dan aman, namun terkadang, kebenaran terletak di arah yang berlawanan. Kutipan “Jangan hanya mengikuti arus, tapi juga berani melawan arus jika itu benar. Karena kebenaran tidak selalu populer, tapi populer tidak selalu benar,” menggugah kita untuk mempertimbangkan kembali prinsip-prinsip yang kita pegang.

Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ankabut ayat 69, “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” Ayat ini mengingatkan kita bahwa mereka yang berjuang di jalan kebenaran akan mendapatkan bimbingan dari Allah. Berjuang dalam konteks ini tidak hanya berarti perang fisik, tetapi juga perjuangan melawan arus pemikiran dan kebiasaan yang salah di tengah masyarakat.

Hadis Nabi Muhammad SAW juga menegaskan pentingnya mempertahankan kebenaran. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah dengan tangannya; jika tidak mampu, maka dengan lisannya; jika tidak mampu, maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim). Hadis ini mengajarkan bahwa kita harus berani mengambil sikap terhadap kemungkaran atau kesalahan, meskipun itu berarti kita harus melawan arus yang ada.

Dalam sejarah, banyak tokoh besar yang telah menunjukkan keberanian mereka untuk melawan arus demi mempertahankan kebenaran. Salah satu contohnya adalah Soekarno, Proklamator Kemerdekaan Indonesia. Dalam salah satu pidatonya, Soekarno pernah mengatakan, “Berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” Kata-kata ini menunjukkan betapa pentingnya memiliki semangat dan keberanian untuk membuat perubahan. Soekarno sendiri adalah contoh nyata dari seseorang yang tidak takut melawan arus penjajahan demi mewujudkan kemerdekaan bagi bangsanya.

Baca Juga  Quote Gus Dur tentang Menggali Kebaikan dalam Diri

Selain Soekarno, tokoh dunia seperti Mahatma Gandhi juga memberikan inspirasi besar tentang keberanian melawan arus. Gandhi, dengan prinsip non-kekerasannya, mampu memimpin India menuju kemerdekaan dari Inggris. Ia pernah berkata, “Kebenaran tidak pernah merugikan suatu tujuan yang benar.” Prinsip ini menjadi dasar bagi perjuangannya, meskipun pada awalnya banyak yang meragukan pendekatannya yang berbeda dari cara-cara tradisional perjuangan kemerdekaan.

Melawan arus demi kebenaran juga berarti kita harus siap menghadapi berbagai tantangan dan rintangan. Terkadang, kita mungkin merasa sendirian atau bahkan ditentang oleh orang-orang terdekat kita. Namun, keyakinan dan keteguhan hati adalah kunci utama untuk tetap berada di jalur yang benar. Albert Einstein, seorang ilmuwan besar, pernah berkata, “Great spirits have always encountered violent opposition from mediocre minds.” Pemikiran besar selalu mendapat perlawanan sengit dari pemikiran yang biasa-biasa saja. Kata-kata ini mengingatkan kita bahwa perjuangan melawan arus adalah bagian dari proses menuju perubahan yang lebih baik.

Selain itu, ada juga tokoh nasional seperti RA Kartini yang menunjukkan keberaniannya dalam melawan arus kebiasaan yang mengekang hak-hak perempuan di masanya. Kartini, dengan semangatnya, memperjuangkan pendidikan dan kesetaraan bagi kaum perempuan di Indonesia. Kata-katanya yang terkenal, “Habis gelap terbitlah terang,” menginspirasi banyak orang untuk terus berjuang melawan ketidakadilan dan penindasan.

Dalam Islam, kita diajarkan bahwa kebenaran adalah sesuatu yang harus dijunjung tinggi, meskipun itu berarti kita harus melawan arus mayoritas. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 256, “Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.” Ayat ini menegaskan bahwa kebenaran telah jelas terlihat dan kita harus memilih untuk mengikutinya, meskipun itu berarti harus berbeda dengan arus umum.

Baca Juga  Dawuh Gus Rifqil Muslim tentang Kepatuhan dan Penghormatan

Dalam konteks kehidupan modern, keberanian untuk melawan arus dapat diterapkan dalam berbagai aspek. Misalnya, dalam dunia bisnis, inovasi sering kali datang dari mereka yang berani berpikir di luar kebiasaan dan melawan arus pasar. Steve Jobs, pendiri Apple, adalah contoh nyata dari seseorang yang berani melawan arus demi menciptakan produk yang revolusioner. Jobs pernah mengatakan, “Innovation distinguishes between a leader and a follower.” Inovasi membedakan antara pemimpin dan pengikut. Keberanian untuk melawan arus adalah kunci untuk menjadi seorang pemimpin yang mampu membawa perubahan.

Selain itu, dalam bidang sosial, banyak aktivis yang menunjukkan keberanian untuk melawan arus demi memperjuangkan hak-hak asasi manusia. Malala Yousafzai, seorang aktivis pendidikan dari Pakistan, adalah contoh dari keberanian luar biasa. Meskipun menghadapi ancaman dan kekerasan, Malala tetap teguh memperjuangkan hak pendidikan bagi anak-anak perempuan. Ia pernah berkata, “One child, one teacher, one book, one pen can change the world.” Satu anak, satu guru, satu buku, satu pena dapat mengubah dunia. Keberanian untuk melawan arus adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang signifikan.

Dalam kesimpulannya, kutipan “Jangan hanya mengikuti arus, tapi juga berani melawan arus jika itu benar. Karena kebenaran tidak selalu populer, tapi populer tidak selalu benar,” mengandung pesan yang mendalam dan relevan dalam berbagai aspek kehidupan. Dari ajaran agama, contoh sejarah, hingga kehidupan modern, keberanian untuk melawan arus demi kebenaran adalah nilai yang harus kita junjung tinggi. Dengan keteguhan hati dan keyakinan yang kuat, kita dapat menjadi agen perubahan yang membawa kebenaran dan keadilan di tengah masyarakat. Mari kita terus berjuang dan tidak takut melawan arus jika itu berarti kita berdiri di jalan yang benar.