Dawuh Gus Iqdam Muhammad : Kebesaran Bukanlah Dalam Kata-Kata, Melainkan Dalam Tindakan Nyata

Gus Iqdam Blitar
Sumber : Google

Dawuh Gus Iqdam Muhammad : Kebesaran bukanlah dalam kata-kata, melainkan dalam tindakan nyata yang memberi manfaat.

Kebesaran sejati bukanlah diukur dari seberapa hebat seseorang berbicara atau seberapa indah kata-kata yang diucapkannya, melainkan dari tindakan nyata yang mampu memberi manfaat kepada orang lain. Dalam kehidupan ini, banyak orang yang pandai berbicara namun sedikit yang mampu membuktikan kata-kata mereka dengan perbuatan. Padahal, Islam mengajarkan bahwa amal atau tindakan adalah cerminan dari iman seseorang.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman: “Dan katakanlah, ‘Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu.’” (QS. At-Taubah: 105). Ayat ini menekankan pentingnya bekerja dan bertindak, bukan sekadar berbicara. Tindakan nyata merupakan bentuk ibadah dan bukti dari keimanan yang mendalam. Amal perbuatan yang bermanfaat tidak hanya akan mendapatkan balasan dari Allah, tetapi juga akan memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitarnya.

Hadis Nabi Muhammad SAW juga menggarisbawahi pentingnya amal perbuatan. Rasulullah bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ahmad). Hadis ini mempertegas bahwa kebesaran manusia terletak pada manfaat yang diberikannya kepada sesama. Kebesaran yang sejati adalah ketika kita mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan dan kesejahteraan orang lain.

Mengutip kata-kata bijak dari tokoh dunia, Mahatma Gandhi pernah berkata: “The best way to find yourself is to lose yourself in the service of others.” Gandhi menegaskan bahwa kebesaran diri akan kita temukan saat kita mengabdikan diri untuk kepentingan orang lain. Ketika kita berfokus untuk memberikan manfaat dan membantu sesama, kita tidak hanya memperbaiki kehidupan mereka tetapi juga menemukan makna dan tujuan hidup yang sebenarnya.

Baca Juga  Dawuh Gus Iqdam Muhammad : Menghormati Alam, Menjaga Keberlangsungan Hidup Bagi Generasi Mendatang

Begitu pula dengan Nelson Mandela yang mengatakan: “What counts in life is not the mere fact that we have lived. It is what difference we have made to the lives of others that will determine the significance of the life we lead.” Mandela mengingatkan bahwa hidup ini tidak diukur dari berapa lama kita hidup, tetapi dari seberapa besar pengaruh positif yang kita berikan kepada orang lain. Hidup yang berarti adalah hidup yang penuh dengan tindakan nyata yang membawa perubahan dan manfaat bagi banyak orang.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, tindakan nyata yang bermanfaat dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk. Misalnya, seorang guru yang mengajar dengan penuh dedikasi bukan hanya memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga inspirasi dan motivasi kepada murid-muridnya. Seorang dokter yang bekerja dengan penuh empati bukan hanya menyembuhkan penyakit fisik pasiennya, tetapi juga memberikan harapan dan semangat hidup.

Selain itu, seorang pengusaha yang berkomitmen untuk menciptakan lapangan pekerjaan bukan hanya menggerakkan roda perekonomian, tetapi juga memberikan kesempatan bagi banyak orang untuk meraih kehidupan yang lebih baik. Di sisi lain, seorang pemimpin yang adil dan bijaksana bukan hanya memimpin dengan kata-kata, tetapi juga dengan contoh nyata yang memberikan teladan bagi rakyatnya.

Kebesaran yang dicapai melalui tindakan nyata bukan hanya memberikan manfaat kepada orang lain, tetapi juga mendatangkan keberkahan dan kebaikan bagi diri sendiri. Dalam Islam, konsep ini dikenal dengan istilah barakah, di mana setiap amal perbuatan yang baik akan mendatangkan keberkahan dari Allah SWT. Keberkahan ini bisa berupa ketenangan hati, kesehatan, rezeki yang cukup, dan kebahagiaan yang hakiki.

Kebesaran dalam tindakan nyata juga sejalan dengan prinsip keikhlasan. Amal yang dilakukan dengan ikhlas, tanpa mengharapkan pujian atau balasan dari manusia, akan lebih bermakna dan bermanfaat. Seperti yang disampaikan oleh Khalifah Umar bin Khattab: “Hendaklah engkau berbuat kebaikan, walaupun tidak ada yang melihat dan memujimu. Karena Allah melihat dan mencatat setiap kebaikan yang engkau lakukan.” Keikhlasan dalam beramal memastikan bahwa setiap tindakan kita murni untuk mendapatkan ridha Allah dan memberi manfaat kepada sesama.

Baca Juga  Dawuh Habib Luthfi tentang Menghormati Guru

Pada akhirnya, kebesaran dalam tindakan nyata yang memberi manfaat bukanlah tentang seberapa besar atau kecil tindakan tersebut, tetapi tentang niat dan dampak positif yang dihasilkan. Tindakan kecil namun konsisten dan dilakukan dengan niat yang tulus dapat membawa perubahan besar dalam kehidupan orang lain. Sebagaimana pepatah mengatakan: “A journey of a thousand miles begins with a single step.”

Ketika kita merenungkan makna kebesaran dalam tindakan nyata, kita diajak untuk menjadi pribadi yang proaktif, yang tidak hanya pandai berbicara tetapi juga mampu mewujudkan kata-kata dalam bentuk perbuatan yang nyata. Kita diajak untuk terus berbuat baik, membantu sesama, dan memberikan manfaat di manapun kita berada. Dengan demikian, kita akan menjadi manusia yang benar-benar besar, bukan karena kata-kata yang diucapkan, tetapi karena tindakan nyata yang dilakukan dan manfaat yang diberikan kepada orang lain.

Dalam perjalanan hidup, marilah kita selalu ingat bahwa kebesaran sejati ada pada tindakan nyata yang membawa manfaat. Semoga kita semua mampu menjadi pribadi yang memberikan kontribusi positif, menjadi rahmat bagi alam semesta, dan meraih kebesaran yang sesungguhnya di hadapan Allah SWT.

Tinggalkan Balasan