Dawuh Gus Baha tentang Sederhana dalam Hidup

Dawuh Gus Baha
sumber : dawuh guru
“Kenapa kita sedemikian ribet dalam hidup, karena kita terlalu berlebihan dan menginginkan banyak hal yang sebenarnya tidak diperlukan.”
KH. Ahmad Bahauddin Nursalim
Dalam menjalani kehidupan modern yang penuh dengan godaan material dan keinginan yang tak terbatas, kita sering kali merasa hidup kita menjadi rumit dan membingungkan. Pernyataan “Kenapa kita sedemikian ribet dalam hidup, karena kita terlalu berlebihan dan menginginkan banyak hal yang sebenarnya tidak diperlukan,” mengandung kebenaran mendalam tentang bagaimana keinginan yang berlebihan dapat menghalangi kita dari mencapai kebahagiaan sejati. Dengan mengurangi keinginan yang tidak diperlukan, kita bisa menemukan kesederhanaan dan kedamaian dalam hidup.

Hidup sederhana adalah salah satu konsep yang telah diajarkan oleh banyak tokoh nasional dan pemimpin spiritual sepanjang sejarah. Ir. Soekarno, proklamator kemerdekaan Indonesia, pernah mengatakan, “Kesederhanaan adalah kemewahan yang sesungguhnya.” Pernyataan ini menunjukkan bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada kekayaan materi atau pemilikan benda-benda mewah, tetapi pada kemampuan untuk hidup dengan sederhana dan menghargai apa yang kita miliki.

Salah satu penyebab utama kehidupan yang rumit adalah keinginan untuk memiliki lebih banyak daripada yang sebenarnya kita butuhkan. Dalam masyarakat yang konsumtif, kita sering kali terjebak dalam perlombaan tanpa akhir untuk mendapatkan barang-barang terbaru, teknologi terkini, dan status sosial yang lebih tinggi. Namun, keinginan-keinginan ini sering kali tidak membawa kebahagiaan sejati. Sebaliknya, mereka hanya menambah beban dan stres dalam hidup kita.

KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, mengajarkan pentingnya kesederhanaan dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting. Beliau berkata, “Hidup yang penuh dengan keinginan duniawi hanya akan membawa kita jauh dari tujuan hidup yang sebenarnya.” Pernyataan ini mengingatkan kita bahwa tujuan hidup sejati adalah untuk mencapai kedamaian dan kebahagiaan melalui kebaikan dan ketakwaan, bukan melalui pemilikan benda-benda materi yang tidak perlu.

Baca Juga  Nasihat Habib Umar Bin Hafidz tentang Hati yang Tunduk

Mengurangi keinginan yang berlebihan dan fokus pada kebutuhan dasar adalah kunci untuk mencapai kesederhanaan dalam hidup. Ketika kita hanya menginginkan apa yang benar-benar kita butuhkan, kita akan merasa lebih puas dan lebih damai. Hal ini karena kebutuhan dasar kita relatif sedikit dan dapat dipenuhi dengan lebih mudah daripada keinginan yang tidak terbatas. Dengan mengurangi keinginan yang tidak perlu, kita bisa mengurangi stres dan merasa lebih tenang dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Sikap ini juga relevan dalam konteks lingkungan dan keberlanjutan. Konsumsi yang berlebihan tidak hanya membebani diri kita sendiri tetapi juga merusak lingkungan. Penggunaan sumber daya yang tidak perlu dan produksi limbah yang berlebihan adalah masalah besar yang dihadapi oleh dunia saat ini. Dengan mengurangi keinginan yang tidak perlu, kita bisa berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan menjaga planet ini untuk generasi mendatang.

Gus Dur, mantan Presiden Indonesia yang dikenal dengan kebijaksanaannya, pernah mengatakan, “Kebahagiaan itu sederhana, tidak perlu mencari kebahagiaan di tempat yang jauh, tetapi lihatlah sekelilingmu.” Ini menunjukkan bahwa kebahagiaan bisa ditemukan dalam hal-hal sederhana yang ada di sekitar kita, seperti hubungan dengan keluarga, teman, dan pengalaman sehari-hari. Kebahagiaan tidak perlu dicari dalam keinginan yang tidak perlu atau barang-barang mewah yang hanya memberikan kepuasan sementara.

Sederhana dalam hidup juga berarti menerima dan menghargai apa yang kita miliki saat ini. Rasa syukur adalah kunci untuk menemukan kebahagiaan sejati. Ketika kita bersyukur, kita fokus pada hal-hal positif dalam hidup kita dan menghargai setiap berkah yang diberikan oleh Tuhan. Sikap syukur membantu kita untuk merasa puas dan bahagia dengan apa yang kita miliki, tanpa merasa perlu untuk terus mencari lebih banyak.

Baca Juga  Nasihat Kiai Said Aqil tentang Memahami Al-Qur'an

Menerapkan kesederhanaan dalam hidup sehari-hari bisa dimulai dengan hal-hal kecil. Misalnya, kita bisa mencoba untuk membeli hanya barang-barang yang benar-benar kita butuhkan, mengurangi penggunaan barang sekali pakai, dan lebih memilih pengalaman daripada benda-benda materi. Menghabiskan waktu dengan orang-orang yang kita cintai, menikmati keindahan alam, dan melakukan kegiatan yang memberikan makna dalam hidup kita adalah cara-cara untuk menemukan kebahagiaan melalui kesederhanaan.

Ir. Soekarno juga mengingatkan kita akan pentingnya memperjuangkan kesejahteraan bersama, bukan hanya kepentingan pribadi. Beliau berkata, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.” Ini mengajarkan kita untuk menghargai dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat, bukan hanya mengejar kepentingan pribadi. Hidup sederhana memungkinkan kita untuk lebih peduli dan membantu orang lain, karena kita tidak terlalu terfokus pada pemenuhan keinginan kita sendiri.

Selain itu, hidup sederhana juga memberikan kita lebih banyak waktu dan energi untuk hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup, seperti hubungan dengan keluarga dan teman, pengembangan diri, dan ibadah. Dengan mengurangi keinginan yang tidak perlu, kita bisa fokus pada hal-hal yang memberikan makna dan tujuan dalam hidup kita.

KH. Ahmad Dahlan mengajarkan bahwa “Hidup yang baik adalah hidup yang bermanfaat bagi orang lain.” Hidup sederhana memungkinkan kita untuk lebih mudah berbagi dengan orang lain dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Ketika kita tidak terlalu terfokus pada pemenuhan keinginan pribadi yang berlebihan, kita bisa lebih mudah melihat kebutuhan orang lain dan membantu mereka.

Kesimpulannya, hidup sederhana adalah kunci untuk menemukan kebahagiaan sejati. Dengan mengurangi keinginan yang tidak perlu dan fokus pada apa yang benar-benar kita butuhkan, kita bisa menemukan kedamaian dan kepuasan dalam hidup. Tokoh-tokoh nasional seperti Ir. Soekarno, KH. Ahmad Dahlan, dan Gus Dur telah menekankan pentingnya kesederhanaan dan rasa syukur dalam mencapai kebahagiaan. Dengan mengikuti ajaran-ajaran ini, kita bisa menjalani hidup dengan lebih tenang, bahagia, dan bermakna.